Terungkap! Ada Dugaan Sindikat Human Trafficking Dibalik Kaburnya Pengungsi Rohingya di Pekanbaru
RIAUIN.COM - Sebanyak 8 pengungsi Rohingya kabur dari tempat penampungan di D'Coop II, Jalan Cipta Sari, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Kedelapan pengungsi yang kabur terdiri dari 4 orang perempuan dan 4 laki-laki.
Kepala Badan (Kaban) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengatakan, kedelapan imigran itu kabur pada Kamis, 2 Juni 2022 sekira pukul 04.00 dini hari WIB. Disampaikannya, dari rekaman CCTV, 8 pengungsi tersebut terpantau melarikan diri dari bagian depan tempat penampungan.
Dijelaskan Zulfahmi, ke-8 pengungsi itu diketahui kabur karena beberapa alasan, diantaranya terkait resetlemen di Indonesia yang cukup lama.
"Proses resetlemen di Indonesia ini cukup lama ya, bisa mencapai 6 sampai 7 tahun baru mereka mendapatkan proses resetlemen," ujar Zulfahmi kepada wartawan, Jum'at (3/6/2022) sore.
Selanjutnya, masih kata Zulfahmi, para pengungsi yang kabur tersebut juga beralasan karena tidak bisa bekerja di Indonesia dan hanya menunggu pemberitahuan kapan mereka akan di resetlemen.
"Jadi dua alasan itu sebenarnya yang paling dominan sehingga mereka kabur dari penginapan, disamping bahwa pengungsi Rohingya ini paling banyak itu berada di Malaysia,"
Dengan tambahan 8 orang itu, lanjut Zulfahmi, secara keseluruhan sudah tercatat sebanyak 34 pengungsi Rohingya yang kabur dari penampungan.
Dijelaskan, pihaknya sudah melakukan antisipasi pengawasan untuk menciptakan Kamtibmas diantara pengungsi berjalan dengan baik, sehingga tidak terjadi perkelahian antara pengungsi dan komflik dengan masyarakat sekitar penampungan.
Zulfahmi menduga, dengan kaburnya 8 orang pengungsi tersebut, ada dugaan peran dari sindikat perdagangan orang (Human Trafficking) yang memfasilitasi para imigran untuk sampai di Malaysia. Ini terungkap setelah sejumlah pengungsi di penampungan mendapat video call dari rekan mereka yang kabur dan telah sampai di Malaysia.
"Saya kira pasti ada yang memfasilitasi perjalanan mereka itu. Maka dari informasi yang kita dapatkan, kita gali dari pengungsi Rohingya itu, harus menyiapkan (uang, red) 4.000 sampai 6.000 Ringgit untuk bisa sampai ke Malaysia. Jadi ini yang dimanfaatkan oleh sindikat perdagangan orang yang membawa, memfasilitasi pengungsi Rohingya," jelasnya.
Zulfahmi berharap, semua pihak terkait dapat membongkar sindikat perdagangan orang tersebut. Ia juga mengingatkan kepada warga agar jangan sampai ikut serta memfasilitasi pelarian pengungsi Rohingya tersebut.
Terkait pengungsi yang kabur tersebut, Zulfahmi menyebut, pihaknya akan melakukan pembinaan dan berkoordinasi dengan Internasional Organization for Migration (IOM) dan UNHCR.
"Kita berharap mereka bisa kita dapatkan, kita lakukan pembinaan dan selanjutnya kita serahkan ke UNHCR atau IOM mekanisme apa yang diberikan sanksi kepada mereka. IOM bisa mencabut dan tidak lagi memberikan dukungan kepada mereka, jadi IOM tidak lagi memberikan bantuan kepada pengungsi yang kabur itu apabila tidak kembali dalam 14 hari. UNHCR juga memberikan sanksi, mungkin pencabutan status refugees bagi pengungsi yang ada disini kali mereka melakukan pelanggaran-pelanggaran," paparnya.
Untuk diketahui, saat ini jumlah pengungsi yang berada di penampungan di Pekanbaru mencapai sekitar 978 orang setelah adanya 119 tambahan pengungsi dari Rohingya.
"Berasal dari berbagai macam negara, diantaranya dari Afganistan, Irak, Iran, Palestina, Sudan, Somalia dan Rohingya," tutupnya.-dnr
Berita Lainnya
Satpop PP Pekanbaru Kerahkan 300 Personel Dukung Suksesnya Raker Apeksi dan Gebyar BBI dan BBWI
Sudah Disampaikan ke Pj Walikota, Satpol PP Pekanbaru Segera Tambah Personel
Tak Terapkan Standar Pelayanan, Seorang Jukir Dipecat Dishub Pekanbaru
Guna Tampung 11.000 Lulusan SD, Pemko Bangun 2 SMP Baru di Pinggiran Kota Pekanbaru Tiap Tahun
MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Umum
Duduki Posisi Empat Peraihan Emas MTQ Ke XLII, Bupati : Ini Prestasi Terbaik Sepanjang Sejarah Kuansing
Satpop PP Pekanbaru Kerahkan 300 Personel Dukung Suksesnya Raker Apeksi dan Gebyar BBI dan BBWI
Sudah Disampaikan ke Pj Walikota, Satpol PP Pekanbaru Segera Tambah Personel
Tak Terapkan Standar Pelayanan, Seorang Jukir Dipecat Dishub Pekanbaru
Guna Tampung 11.000 Lulusan SD, Pemko Bangun 2 SMP Baru di Pinggiran Kota Pekanbaru Tiap Tahun
MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Umum
Duduki Posisi Empat Peraihan Emas MTQ Ke XLII, Bupati : Ini Prestasi Terbaik Sepanjang Sejarah Kuansing