PILIHAN
Era Masyarakat Ekonomi Asean
Waralaba Filipina, Jerman, Prancis dan Inggri Sasar Pekanbaru
Asean Economic Community
PERTUMBUHAN usaha ritel atau waralaba di Pekanbaru bakal pesat seiring dengan diberlakukanya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Hal tersebut diindikasikan dengan sudah ada empat usaha waralaba yang melakukan penjajakan di kota Pekanbaru.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman, saat ini sudah ada empat pelaku usaha waralaba yang melakukan penjajakan ke Pekanbaru. Yakni, K24 dari Filipina, Cyirkerq dari Jerman, Sewensen dari Prancis dan Seveneleven dari Inggris.
"Diperkirakan akan banyak lagi pelaku usaha yang akan masuk ke kota Pekanbaru untuk mencoba peruntungan. Karena perputaran uang di Pekanbaru sangat tinggi setelah ibukota Jakarta," ujar Mas Irba Sulaiman.
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi agar warga Pekanbaru tidak ketinggalan dengan peluang-peluang yang ada, Disperindag Kota Pekanbaru menghimbau pelaku usaha cepat tanggap. Sebab bisa saja warga asli Pekanbaru akan menjadi penonton di daerah sendiri kalau tidak memanfaatkan peluang dan potensi yang ada.
Diakuinya, walaupun masih dalam penjajakan, namun diperkirakan akan pelaku usaha tersebut akan menanamkan modal di Pekanbaru. Sebab dari kerja sama tersebut tinggal menunggu Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Kementerian Perdagangan tentang petunjuk masuknya pelaku usaha tersebut.
"Berdasarkan aturan, pemerintah kota Pekanbaru tidak melarang pelaku usaha jenis waralaba berdiri di kota Pekanbaru, namun harus mengikuti aturan yang ada. Misalnya, jumlahnya tidak boleh lebih dari 150 unit, mereka harus memperkerjakan warga asli daerah dan beberapa ketentuan lainnya," ungkapnya. TKS
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman, saat ini sudah ada empat pelaku usaha waralaba yang melakukan penjajakan ke Pekanbaru. Yakni, K24 dari Filipina, Cyirkerq dari Jerman, Sewensen dari Prancis dan Seveneleven dari Inggris.
"Diperkirakan akan banyak lagi pelaku usaha yang akan masuk ke kota Pekanbaru untuk mencoba peruntungan. Karena perputaran uang di Pekanbaru sangat tinggi setelah ibukota Jakarta," ujar Mas Irba Sulaiman.
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi agar warga Pekanbaru tidak ketinggalan dengan peluang-peluang yang ada, Disperindag Kota Pekanbaru menghimbau pelaku usaha cepat tanggap. Sebab bisa saja warga asli Pekanbaru akan menjadi penonton di daerah sendiri kalau tidak memanfaatkan peluang dan potensi yang ada.
Diakuinya, walaupun masih dalam penjajakan, namun diperkirakan akan pelaku usaha tersebut akan menanamkan modal di Pekanbaru. Sebab dari kerja sama tersebut tinggal menunggu Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Kementerian Perdagangan tentang petunjuk masuknya pelaku usaha tersebut.
"Berdasarkan aturan, pemerintah kota Pekanbaru tidak melarang pelaku usaha jenis waralaba berdiri di kota Pekanbaru, namun harus mengikuti aturan yang ada. Misalnya, jumlahnya tidak boleh lebih dari 150 unit, mereka harus memperkerjakan warga asli daerah dan beberapa ketentuan lainnya," ungkapnya. TKS
Berita Lainnya
Chicco Jericho Desak Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah di TNTN Tesso Nilo
Total 19 Tungku Penyulingan Minyak Illegal di Musi Banyuasin Dibongkar Mandiri
Komisi III DPR Pertanyakan Polda Riau Pasang Plang Bicara di Lahan PT TBS
Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa, Dirjen PP Beri Masukan
Tarif Baru Tol Pekanbaru-Dumai Belum Diberlakukan, Ini Sebabnya
Pj Sekdakab Kampar Tinjau Lokasi Anak Hanyut di Sipungguk Salo
Chicco Jericho Desak Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah di TNTN Tesso Nilo
Total 19 Tungku Penyulingan Minyak Illegal di Musi Banyuasin Dibongkar Mandiri
Komisi III DPR Pertanyakan Polda Riau Pasang Plang Bicara di Lahan PT TBS
Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa, Dirjen PP Beri Masukan
Tarif Baru Tol Pekanbaru-Dumai Belum Diberlakukan, Ini Sebabnya
Pj Sekdakab Kampar Tinjau Lokasi Anak Hanyut di Sipungguk Salo