PILIHAN
Pengusaha Sayangkan Sikap Ragu-ragu Jokowi soal Harga Premium
Jakarta, Riauin.com
- Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan untuk
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Sejurus
kemudian, pengumuman baru muncul yang isinya mengatakan bahwa kenaikan
harga BBM jenis premium ditunda.
Mengenai keputusan soal penundaan kenaikan harga Premium, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Danang Girindrawardana menyayangkan keputusan Presiden yang tampak ragu-ragu.
"Kami sayangkan hal ini dan ini yang membuat pemerintah ragu-ragu dan itu tampak sekali tidak bagus di mata publik," katanya kepada wartawan, Kamis (11/10/2018).
Ia menjelaskan, seharusnya pemerintah lebih hati-hati untuk memutuskan kebijakan mengenai kenaikan harga BBM. Hal ini kata Danang, bukan soal dampaknya pada sektor usaha, tapi pada pandangan masyarakat yang menilai pemerintah yang ragu untuk memberikan kejelasan dalam keputusan yang sudah dibuat.
"Harusnya lebih kukuh dan tidak berubah dalam waktu seketika. Kalau dari sisi pengusaha sih nggak terlalu pengaruh," katanya.
Sebagai informasi sebelumnya, pemerintah bisa dibilang plin-plan setelah mengumumkan kenaikan harga Premium sekitar 7%. Namun tak sampai satu jam kemudian keputusan sebelumnya langsung diralat.
Pengumuman dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di Sofitel Luxury Hotel Nusa Dua Bali, dan dirinya pula yang mengabarkan penundaan kenaikan harga Premium.(int/nol)
Mengenai keputusan soal penundaan kenaikan harga Premium, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Danang Girindrawardana menyayangkan keputusan Presiden yang tampak ragu-ragu.
"Kami sayangkan hal ini dan ini yang membuat pemerintah ragu-ragu dan itu tampak sekali tidak bagus di mata publik," katanya kepada wartawan, Kamis (11/10/2018).
Ia menjelaskan, seharusnya pemerintah lebih hati-hati untuk memutuskan kebijakan mengenai kenaikan harga BBM. Hal ini kata Danang, bukan soal dampaknya pada sektor usaha, tapi pada pandangan masyarakat yang menilai pemerintah yang ragu untuk memberikan kejelasan dalam keputusan yang sudah dibuat.
"Harusnya lebih kukuh dan tidak berubah dalam waktu seketika. Kalau dari sisi pengusaha sih nggak terlalu pengaruh," katanya.
Sebagai informasi sebelumnya, pemerintah bisa dibilang plin-plan setelah mengumumkan kenaikan harga Premium sekitar 7%. Namun tak sampai satu jam kemudian keputusan sebelumnya langsung diralat.
Pengumuman dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di Sofitel Luxury Hotel Nusa Dua Bali, dan dirinya pula yang mengabarkan penundaan kenaikan harga Premium.(int/nol)
Berita Lainnya
Siap Hadapi Sidang PHPU, Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK
Calon Perseorangan Pilkada Pekanbaru Harus Kantongi Dukungan Minimal 57.863 Pemilih
Koramil 0321-05 / RM Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 Piala Asia U-23
Minat Jadi PPK Pilkada 2024, Intip Syaratnya
Robin Hutagalung Calon Kuat, Dua Hari Lagi DPC PDIP Buka Penjaringan Walikota Pekanbaru
Tak Terbukti Lakukan Kecurangan di Pemilu 2024, Rusidi : KPU Riau dan Panitia Ad Hoc Telah Bekerja Maksimal
Siap Hadapi Sidang PHPU, Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK
Calon Perseorangan Pilkada Pekanbaru Harus Kantongi Dukungan Minimal 57.863 Pemilih
Koramil 0321-05 / RM Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 Piala Asia U-23
Minat Jadi PPK Pilkada 2024, Intip Syaratnya
Robin Hutagalung Calon Kuat, Dua Hari Lagi DPC PDIP Buka Penjaringan Walikota Pekanbaru
Tak Terbukti Lakukan Kecurangan di Pemilu 2024, Rusidi : KPU Riau dan Panitia Ad Hoc Telah Bekerja Maksimal