PILIHAN
Advertorial
Bupati: Budaya Magrib Mengaji Hasilkan Generasi Berkualitas
Sejumlah anak membaca Al Quran selepas Magrib yang menjadi tradisi dan diwajibkan oleh Pemkab bagi warga di Kabupaten Bengkalis
BENGKALIS, riauin.com-- Sejak dicanangkan delapan tahun silam, Program Magrib Mengaji yang menjadi fokus Pemkab Bengkalis mendapat perhatian khusus dari Bupati Amril. Disetiap kesempatan terutama ketika menghadiri acara keagamaan Bupati senantiasa mengajak mendukung dan mensukseskan Program Magrib Mengaji.
Pemerintah Bengkalis berkomitmen untuk meningkatkan keagamaan di Bengkalis karena hal tersebut tertuang dalam salah satu dari tujuh prioritas pembangunan sebagai penjabaran dari visi dan misi Kabupaten Bengkalis 2016-2021, yakni pengembangan budaya dan agama.
Bupati mengatakan program ini tidak akan pernah berhasil tanpa adanya dukungan dari semua pihak, terutama dari para orangtua. Jika orangtua mampu menjadikan Magrib Mengaji sebagai budaya di lingkungan keluarga, akan lahir generasi penerus ISlam yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan zaman.
Bupati Amril sangat prihatin melihat generasi penerus lebih mencintai dan mempelajari gadget ketimbang mempelajari dan memahami Alquran.
“Jangan sampai anak-anak kita tidak tahu baca tulis Al-Qur’an akibat telalu sering bermain handphone, harapan kami dengan terlaksananya MTQ ini menjadi azam di dalam hati bapak dan ibu untuk lebih menanamkan ilmu agama kepada anak-anak kita,†pintanya.
Program Magrib Mengaji yang dicanangkan dimasa Bupati Herlian Saleh bertujuan untuk memberantas buta aksara membaca Al Quran di daerah. Selain itu diharapkan melalui program ini anak-anak bisa mengamalkan isi kandungan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Bupati Bengkalis, H Amril
Untuk mendukung program tersebut, Pemkab Bengkalis mensuport sebagian guru mengaji dengan memberikan honor sebesar Rp500 ribu. Namun, honor tersebut hanya diberikan khusus kepada guru mengaji di masjid besar yang ada di Bengkalis.
Kabag Kesra Pemkab Bengkalis, H Hambali dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, Program Maghrib Mengaji merupakan program unggulan Kabupaten Bengkalis dan masih terus berjalan hingga sekarang. Melalui program ini sudah banyak masyarakat melek aksara arab.
“Ini program unggulan Pemkab Bengkalis, jadi kami di Kesra sebagai pelaksana tentunya tetap meneruskan program ini ke masyarakat. Tapi sejauh ini kami perhatikan program yang sudah berjalan delapan tahun terakhir mendapat sambutan baik dari warga,†ujarnya.
Ketika ditanya mengenai wacana kenaikan honor guru mengaji dari jumlah yang sekarang diperoleh, Hambali menyebutkan pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk menentukan besaran insentif. “Kami hanya menjalankan program yang sudah ada, mengenai honor itu tidak ada di kami,†kata Hambali.
Menurut Anggota DPRD Bengkalis, Syaukani, tradisi Magrib Mengaji dilaksanakan setelah shalat berjamaah di masjid dan di mushalla ataupun di rumah, terutama dalam Bulan Ramadhan ini. Setiap anak diwajibkan membaca Al Quran sampai menjelang masuk waktu Shalat Isya.
Membaca Al Quran tidak hanya dianjurkan di lingkungan keluarga, melainkan juga di lingkungan sekolah. Dengan demikian, program ini diharapkan bisa menekan dekandensi moral di kalangan remaja dan untuk itu Dinas Pendidikan dan UPTD terkait diminta untuk terus mengawal program Tadarus Al Quran ini agar terus dilanjutkan.
"Seiring dengan program Magrib Mengaji ini juga, sejak tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga menggalakkan program tadarus Al Quran selama Ramadhan. Seluruh pelajar yang beragama Islam diwajibkan membaca Al Quran sebelum pelajaran dimulai paling kurang selama 15 menit. Program one day one ayat ini terus berlangsung hingga hari ini," papar Syaukani.
Dia menilai program tersebut sangat positif dilaksanakan di tengah gencarnya era digilatisasi. Dimana dunia gadget tak bisa terbendung dan tak bisa dilepaskan dari anak-anak, namun dengan Program Magrib Mengaji ini masyarakat dan orangtua mampu mengendalikan anak-anak untuk tidak larut dengan perkembangan teknologi digital saat ini.
Sementara itu, Anggota DPRD dari Fraksi PKS, Azmi Rozali ketika dihubungi, kemarin mengatakan mayoritas di Bengkalis program Magrib Mengaji sudah digalakkan di masjid dan mushalla. Efektifnya, melalui program ini anak-anak sudah kembali ke masjid.
Dia mencontohkan seperti Masjid Al Amin di Sei Pakning, setiap malam meski tak ada program ini, masjid tersebut tetap penuh dengan aktifitas mengaji selama Bulan Ramadhan, terutam setelah shalat tarawih.
Sejak dicanangkannya Program Magrib Mengaji ini sudah tumbuh para generasi baru yang penghapal Al Quran. Kalau selama ini dimisalkannya ketika pelaksanaan MTQ, dalam satu kecamatan yang tampil pesertanya hanya itu-itu saja, tapi sekarang masing-masing desa sudah mempunyai andalan qori dan qoriah.
"Efek dari aktifnya guru mengaji ditambah dengan adanya insentif dari Pemerintah yang diberikan kepada guru, kini sudah tumbuh para generasi baru yang penghafal Al Quran," ujarnya.
Berbeda dengan tahun 1970-an, 1980-an dan 1990-an, dia mengatakan tidak ada program seperti sekarang. Generasi-generasi sekarang ini dilahirkan karena diajarkan dalam lingkungan pendidikan Islam.Azmi menyebutkan, ada dua hal agar program ini dapat berjalan terus, pertama pertahankan saja yang sudah berjalan sekarang ini dan jangan dikurangi. Kalau bisa, program ini lebih ditingkatkan lagi agar lebih bagus. Tapi minimal program magrib mengaji seperti ini dipertahankan sudah cukup baik.
Kedua, opsional, kalau bisa insentif guru mengaji yang ada di kampung bisa dinaikkan. Memang, angka yang sudah diberikan sekarang bagi guru mengaji sudah cukup memadai.
"Tapi kalau bisa lebih besar, lebih baik lagi. Sehingga guru mengaji yang ada di kampung merasa dihargai, meskipun mereka sebenarnya tidak berorientasi kepada besarnya honor yang diberikan, tapi pastinya apa yang diberikan pada mereka merupakan bentuk penghargaan pada guru mengaji yang sudah mendidik akhlak anak-anak kita," tuturnya.
Dia berpesan, kedepan sedapat mungkin jangkauan Program Magrib Mengaji ini jangkauannya lebih banyak lagi. Misalnya di rumah ibadah anak-anak dipanggil untuk mengaji, mestinya ada kerja sama dengan orangtua untuk menyuruh anaknya ke masjid atau mushalla.
Kemudian lagi, bagaimana menjadikan Program Magrib Mengaji ini menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu anak-anak, seperti mereka menunggu datangnya hari raya. Sehingga, anak-anak yang ikut mengaji tidak karena terpaksa tapi mereka datang dengan senang hati.
Anggota DPRD Bengkalis, Azmi Rozali
"Misalnya, setelah mengaji ada makanan, seperti goreng pisang, agar-agar, kue dan sebagainya. Selepas mengaji mereka makan bersama. Ini sangat lumanya pengaruhnya," ujar Azmi.
Dia mencontohkan, kalau disatu masjid diumumkan nanti ada buka puasa bersama, pasti akan ramai yang hadir. Tapi kalau tidak diumumkan, yang hadir hanya sedikit.
"Begitu juga dengan magrib mengaji ini, setiap masjid mengumumkan selepas magrib mengaji akan ada makan kue bersama, pasti anak ramai hadir. Kalau dihitung biaya pun saya rasa tak lah terlalu besar. Dengan Rp10 ribu atau Rp15 ribu sudah banyak kue yang dibeli. Apalagi kalau dibuat secara gotong royong sudah berlebih kue yang bisa dibuat," paparnya.
Tokoh masyarakat Bengkalis, Usman Malik menilai Program Magrib Mengaji ini sangat besar menfaatnya bagi anak-anak. Sekarang setiap anak usia dini sudah bisa mengenal huruf Al Quran.
"Kegiatan yang baik seperti ini patut mendapat apresiasi dari masyarakat dan pemerintah khususnya. Melalui program ini mampu mengalihkan perhatian anak dari yang dulu hoby menonton televisi di rumah, sekarang anak-anak sudah ramai berada di masjid dan mushalla ketika Magrib sampai Isya," katanya.
Disamping Program Magrib Mengaji, program One Day One Ayat juga mendapat apresiasi dari mantan Ketua PWI Bengkalis dua periode itu. Melalui program sekolah ini anak-anak akan semakin dekat dengan Al Quran, untuk mendapatkan generasi yang cinta Al Quran dan akhlakuk karimah juga harus dimulai dari lingkungan sekolah. (adv/vie)
Berita Lainnya
Sepakat Lahirkan Kembali BUMD, Pansus BLJ Optimis Terbitkan Perda Baru
Bengkalis Raih Juara II MTQ Ke-XLII Provinsi Riau
Pemkab Bengkalis Beri Ucapan HUT Kota Dumai
JCH Bengkalis Dapat Pembekalan Rukun Haji
Indra Mukhlis Adnan Wafat, Bupati Bengkalis Ucapkan Duka Cita
Dalam Kondisi Sakit, Opi Prastantia Kafilah Cabang Kaligrafi Maksimal Berjuang untuk Bengkalis di MTQ Dumai
Sepakat Lahirkan Kembali BUMD, Pansus BLJ Optimis Terbitkan Perda Baru
Bengkalis Raih Juara II MTQ Ke-XLII Provinsi Riau
Pemkab Bengkalis Beri Ucapan HUT Kota Dumai
JCH Bengkalis Dapat Pembekalan Rukun Haji
Indra Mukhlis Adnan Wafat, Bupati Bengkalis Ucapkan Duka Cita
Dalam Kondisi Sakit, Opi Prastantia Kafilah Cabang Kaligrafi Maksimal Berjuang untuk Bengkalis di MTQ Dumai