RIAUIN.COM– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau merekomendasikan adanya pelanggaran administrasi terkait kegiatan tabligh akbar yang digelar pasangan calon nomor urut 1, Abdul Wahid-SF Hariyanto, dalam rangkaian kampanye Pilgubri 2024. Kesimpulan ini disampaikan oleh Ketua Bawaslu Riau, Alnofrizal, pada Minggu (2/11/2024).

"Kami telah menyusun kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penanganan laporan dugaan pelanggaran tabligh akbar yang dilaksanakan oleh pasangan calon Abdul Wahid-SF Hariyanto," ujar Alnofrizal.

Alnofrizal menjelaskan, hasil kajian Bawaslu terhadap laporan bernomor 002/REG/LP/PG/04.00/X/2024 itu diperoleh setelah melakukan klarifikasi kepada pelapor, saksi-saksi, terlapor, serta pihak KPU Provinsi Riau, lengkap dengan bukti-bukti yang disertakan.

"Berdasarkan klarifikasi yang telah dilakukan, Bawaslu menilai bahwa ada unsur pelanggaran administrasi dalam laporan ini. Rekomendasi dari Bawaslu kemudian kami teruskan kepada KPU untuk ditindaklanjuti," lanjutnya.

Sebelumnya, Bawaslu Riau menerima laporan dari masyarakat yang menduga tabligh akbar tersebut merupakan kampanye rapat umum yang seharusnya hanya diizinkan dua kali selama masa kampanye. Menurut pelapor, pasangan calon nomor urut 1 telah menggelar kampanye serupa lebih dari batas yang diizinkan.

Berdasarkan kajian Bawaslu, tabligh akbar ini tidak dikategorikan sebagai rapat umum atau kampanye tatap muka, melainkan sebagai "kampanye dalam bentuk lain." Kegiatan ini diperbolehkan, namun dengan syarat harus ada koordinasi terlebih dahulu dengan KPU. "Hasil klarifikasi menunjukkan bahwa kegiatan tabligh akbar ini tidak dikoordinasikan dengan KPU, sehingga kami menilai adanya pelanggaran administrasi," jelas Alnofrizal.

Dengan kesimpulan ini, Bawaslu Riau merekomendasikan kepada KPU untuk mengambil langkah tindak lanjut sesuai aturan yang berlaku. -juh