PILIHAN
Riau Dibanjiri Produk Tak Berlabel Halal MUI Asal Jepang, Korea dan Cina
Ilustrasi
SETELAH diberlakukannya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun ini, pasar yang ada di provinsi Riau tidak saja dibanjiri produk dari negara-negara Asean, tapi juga produk dari negara non Asean.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengaku pemerintah provinsi Riau tidak mempersoalkan produk asal negara non anggota Asean turut membanjiri pasar. Sebab hal tersebut terjadi karena adanya kerja sama negara Asia lain, seperti Jepang dengan negara anggota Asean.
"Bahkan hal tersebut merupakan strategi dari negara lain ikut ambil peluang dalam pasar bebas Asean," sebutnya.
Menurut Andi, negara non anggota Asean tidak tertutup kemungkinan memiliki pabrik dan perwakilan di beberapa negara Asean. Sehingga dapat dengan mudah memasarkan produknya di Indonesia dan negara Asean lainnya.
Disisi lain, pemerintah Kota Pekanbaru mengeluhkan maraknya produk makanan dan minuman dari Jepang, Cina dan Korea. Karena tiga negara tersebut bukan negara yang tergabung dalam kesepakatan MEA.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman, menyebutkan bahwa membanjirnya produk negara non MEA sangat merugikan Pekanbaru dari sisi keamanan. Sebab kebanyakan produk tersebut tidak mencantumkan label halal dari Majelis Ulama Indonesia. TSR
Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengaku pemerintah provinsi Riau tidak mempersoalkan produk asal negara non anggota Asean turut membanjiri pasar. Sebab hal tersebut terjadi karena adanya kerja sama negara Asia lain, seperti Jepang dengan negara anggota Asean.
"Bahkan hal tersebut merupakan strategi dari negara lain ikut ambil peluang dalam pasar bebas Asean," sebutnya.
Menurut Andi, negara non anggota Asean tidak tertutup kemungkinan memiliki pabrik dan perwakilan di beberapa negara Asean. Sehingga dapat dengan mudah memasarkan produknya di Indonesia dan negara Asean lainnya.
Disisi lain, pemerintah Kota Pekanbaru mengeluhkan maraknya produk makanan dan minuman dari Jepang, Cina dan Korea. Karena tiga negara tersebut bukan negara yang tergabung dalam kesepakatan MEA.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman, menyebutkan bahwa membanjirnya produk negara non MEA sangat merugikan Pekanbaru dari sisi keamanan. Sebab kebanyakan produk tersebut tidak mencantumkan label halal dari Majelis Ulama Indonesia. TSR
Berita Lainnya
Kalsel Matangkan Kesiapan Jadi Tuan Rumah HPN 2025
Hendry Ch Bangun Sah sebagai Ketum PWI, Pemblokiran AHU Lindungi Organisasi
Menkomdigi akan Jadi Pembicara di World Public Relations Forum 2024 di Bali
Kalsel Tuan Rumah HPN 2025, PWI Pusat Ingatkan Waspadai Permintaan Sponsor Palsu
Gugat Dewan Pers, OC Kaligis dan Ronie Sompie Bela Hak PWI
Anggaran HPN 2025 di Kalsel Sudah Dialokasikan, PWI Matangkan Persiapan
Kalsel Matangkan Kesiapan Jadi Tuan Rumah HPN 2025
Hendry Ch Bangun Sah sebagai Ketum PWI, Pemblokiran AHU Lindungi Organisasi
Menkomdigi akan Jadi Pembicara di World Public Relations Forum 2024 di Bali
Kalsel Tuan Rumah HPN 2025, PWI Pusat Ingatkan Waspadai Permintaan Sponsor Palsu
Gugat Dewan Pers, OC Kaligis dan Ronie Sompie Bela Hak PWI
Anggaran HPN 2025 di Kalsel Sudah Dialokasikan, PWI Matangkan Persiapan