PILIHAN
Dewan Minta Pemprov Riau Serius Wujudkan Visi Riau 2020
PEKANBARU, Riauin.com - DPRD meminta Pemrov Riau menganggarkan anggaran sesuai dengan pencapaian visi Riau 2020. Hal ini dikatakan salah seorang anggota Badan Anggaran Provinsi Riau, Husaimi Hamidi.
Menurutnya apabila Riau serius mewujudkan Visi 2020, maka harus didukung dengan penganggaran APBD yang proporsinonal.
"Saya salah satu yang cerewet di Banggar terkait persoalan ini. Visi Riau 2020 ini saya sering wanti-wanti di Banggar," cakap Husaimi, Ahad (5/8/2018).
Anggota Komisi V DPRD Riau ini menambahkan, visi Riau 2020 adalah menjadikan Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu, dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin di Asia Tenggara. Untuk itu Pemrov harus memperhatikan anggaran untuk mencapai visi tersebut.
"Pemerintah harus mendukung juga sarana dan prasaran rumah ibadah, karena semuanya merupakan penunjang pencapaian visi tersebut. Misalnya, kita mau menciptakan masyarakat yang agamis, memangnya berapa anggaran di sana? Sedangkan mengurus masjid saja susah, harus ada sekitar 23 syarat yang sangat sulit dipenuhi masyarakat di perkampungan oleh Peraturan Gubernur (Pergub), baru bisa dicairkan," cakapnya lagi.
Selain itu, untuk sektor budaya dan pariwisata menurutnya tidak ada anggaran khusus menunjang program Pemprov dalam mencapai visi misi 2020 tersebut.
"Kalau kita lihat sejauh ini, Dinas Budaya dan Pariwisata hanya lebih banyak melakukan event dan kegiatan saja. Harusnya dipertimbangkan kepentingan pencapaian visi 2020, kita minta serius lah, selagi masih ada waktu," cakapnya.(int/nol)
Menurutnya apabila Riau serius mewujudkan Visi 2020, maka harus didukung dengan penganggaran APBD yang proporsinonal.
"Saya salah satu yang cerewet di Banggar terkait persoalan ini. Visi Riau 2020 ini saya sering wanti-wanti di Banggar," cakap Husaimi, Ahad (5/8/2018).
Anggota Komisi V DPRD Riau ini menambahkan, visi Riau 2020 adalah menjadikan Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu, dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin di Asia Tenggara. Untuk itu Pemrov harus memperhatikan anggaran untuk mencapai visi tersebut.
"Pemerintah harus mendukung juga sarana dan prasaran rumah ibadah, karena semuanya merupakan penunjang pencapaian visi tersebut. Misalnya, kita mau menciptakan masyarakat yang agamis, memangnya berapa anggaran di sana? Sedangkan mengurus masjid saja susah, harus ada sekitar 23 syarat yang sangat sulit dipenuhi masyarakat di perkampungan oleh Peraturan Gubernur (Pergub), baru bisa dicairkan," cakapnya lagi.
Selain itu, untuk sektor budaya dan pariwisata menurutnya tidak ada anggaran khusus menunjang program Pemprov dalam mencapai visi misi 2020 tersebut.
"Kalau kita lihat sejauh ini, Dinas Budaya dan Pariwisata hanya lebih banyak melakukan event dan kegiatan saja. Harusnya dipertimbangkan kepentingan pencapaian visi 2020, kita minta serius lah, selagi masih ada waktu," cakapnya.(int/nol)
Berita Lainnya
Sebabkan Penurunan Produktivitas Kerja, PNS Dilarang Main Game Online
Hari Listrik ke-75 di Batam Jadi Berkah Masyarakat Selat Nenek dan Pulau Jaloh
Imbas Corona, Kurs Rupiah Kian Dekati Rp17 Ribu per Dolar AS
Semprot Desinfektan, Wiraland Berupaya Lindungi Penghuni dari Bahaya Covid-19
Pemprov Riau Telah Terima Hasil Evaluasi Pejabat Eselon II dari KASN
Gubri Hadiri Rakor dengan Menteri PPN Bahas RKP Prioritas 2021
Sebabkan Penurunan Produktivitas Kerja, PNS Dilarang Main Game Online
Hari Listrik ke-75 di Batam Jadi Berkah Masyarakat Selat Nenek dan Pulau Jaloh
Imbas Corona, Kurs Rupiah Kian Dekati Rp17 Ribu per Dolar AS
Semprot Desinfektan, Wiraland Berupaya Lindungi Penghuni dari Bahaya Covid-19
Pemprov Riau Telah Terima Hasil Evaluasi Pejabat Eselon II dari KASN
Gubri Hadiri Rakor dengan Menteri PPN Bahas RKP Prioritas 2021