RIAUIN.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengadakan rapat untuk merancang program peningkatan produksi padi di Riau untuk periode 2025-2029. Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Dinas Gubernur Riau, Pekanbaru, pada Senin (9/12/24).

Rapat dipimpin oleh Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Riau, M Job Kurniawan, serta Tenaga Ahli Gubernur Riau bidang pangan, Basriman, dan para stakeholder terkait. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan hasil produksi padi dan memperkuat ketahanan pangan di Riau.

Menurut Pj Gubri Rahman Hadi, Provinsi Riau memiliki potensi besar sebagai penghasil tanaman pangan, khususnya padi. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak terkait guna memastikan keberhasilan program ini.

"Riau memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang pertanian. Dengan adanya badan pangan yang berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, kita harus memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil akan mendukung keberhasilan program ini. Maka dari itu, rapat hari ini sangat penting untuk membahas berbagai aspek dari program tersebut," ujar Rahman Hadi.

Tenaga Ahli Gubernur Riau Bidang Pangan, Basriman, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dan sumber daya air dalam pertanian guna meningkatkan produksi pangan. Hal ini sangat diperlukan mengingat pertumbuhan penduduk Riau yang rata-rata 1,40% per tahun antara 2010-2020, yang akan memerlukan pasokan padi dalam jumlah besar.

"Apalagi, dalam lima tahun terakhir, produksi padi mengalami penurunan signifikan. Salah satu strategi yang dirancang adalah optimalisasi lahan, baik sawah, lahan tadah hujan, maupun lahan yang belum dimanfaatkan. Program ini mencakup peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200-300, peningkatan produktivitas, rehabilitasi sawah terlantar, dan perluasan lahan sawah baru," jelas Basriman.

Padi merupakan komoditas strategis yang berpengaruh pada ketahanan pangan nasional, meskipun dalam beberapa tahun terakhir, konversi lahan pertanian menjadi perkebunan, termasuk untuk Hutan Tanaman Industri (HTI), menjadi tantangan besar. Ke depan, Pemprov Riau diharapkan dapat mengambil langkah strategis agar lahan HTI yang izin penggunaannya sudah habis dapat dialihkan untuk pertanian pangan berkelanjutan.

"Untuk mendukung Program Swasembada Pangan Nasional, khususnya dalam peningkatan produksi padi, pembangunan sub-sektor tanaman pangan di Riau sangat penting. Ini adalah langkah yang tepat untuk mencapai ketahanan pangan di daerah," tambah Basriman.

Program peningkatan produksi padi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan di Riau, serta membuka peluang ekonomi di pedesaan. Dengan melibatkan masyarakat setempat, program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan mengurangi kemiskinan melalui pengembangan pertanian dan penyediaan sarana produksi serta infrastruktur yang memadai.

"Visi dari program ini adalah menciptakan masyarakat tani yang sejahtera dan berdaya saing. Salah satu tujuan utamanya adalah mengentaskan kemiskinan di pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui bantuan sarana produksi, alat mesin pertanian, dan pengembangan infrastruktur pertanian," tutup Basriman. (*)