Dari hasil olah TKP, jasad korban ditemukan sudah dalam keadaan tulang belulang dan masih mengenakan celana. Sementara posisi tengkorak kepala terpisah dari badan. Di lokasi juga ditemukan tas yang berisi kartu identitas.

"Saat ditemukan, jenazah korban telah menjadi tulang belulang dengan posisi tengkorak kepala terpisah dari badan dengan jarak kurang lebih 7 meter," jelasnya.

Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSUD Mandau untuk dilakukan visum. Namun dari hasil visum tidak dapat dipastikan penyebab kematian korban karena tidak dilakukan autopsi karena pihak keluarga menolak.

"Pada saat dilaksanakan proses Visum dan mengaku korban adalah keluarganya dan memastikan jasad tersebut dari pakaian dan barang-barang yang ditemukan," tuturnya.

Dari keterangan keluarga, korban pergi meninggalkan rumah sejak Minggu, 3 September 2023 pukul 10.00 WIB untuk beribadah di Gereja yang berada kurang lebih 1 KM dari kediamannya. Namun, sejak itu korban tak kembali ke rumah. 

"Keluarga tidak curiga dan tak melapor karena korban sering meninggalkan rumah dalam waktu yang lama tanpa memberi tahu keluarga kemana tujuannya," katanya.

Saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban. "Lidik tetap, kita tetap melakukan penyelidikan apabila ada informasi kuat terkait adanya dugaan pembunuhan," pungkasnya.-dnr