RIAUIN.COM - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri pengukuhan sekaligus membuka rapat kerja pengurus pusat Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Riau (Unri) periode 2021-2025 di Hotel Labersa, Sabtu (28/8/2021).
Syamsuar yang juga Ketua Penasehat IKA Unri menyampaikan selamat kepada kepengurusan baru IKA Unri periode 2021-2025 dan berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di Provinsi Riau.
"Alhamdulillah, bersama-sama telah kita saksikan pengukuhan IKA Unri masa bakti 2021-2025 berjalan sukses dan lancar. Momentum pengukuhan ini menjadi titik tolak untuk memancang program kerja dari pengurus IKA Unri," kata Syamsuar.
Keberadaan organisasi alumni seperti IKA Unri ini, kata Syam, memainkan peran penting dalam banyak hal. Secara umum, IKA Unri sangat potensial mendukung rencana strategis nasional dalam rangka percepatan pembangunan di berbagai sektor.
"Kualitas dan kuantitas saudara kita yang tergabung dalam organisasi IKA Unri ini memungkinkan lahirnya solusi-solusi jitu, praktis dan sinergitas yang memang sangat dibutuhkan bangsa dan negara. Meskipun para alumni tersebar diberbagai penjuru wilayah, kami yakin alumni Unri selalu update terhadap dinamika perkembangan Provinsi Riau," ujarnya.
Syamsuar menjelaskan, IKA Unri sebagai perkumpulan para alumni merupakan organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang yang cenderung memiliki visi dan misi sama, sehingga dapat mempersatukan para alumni dalam hubungan ikatan emosional yang sangat kuat.
"Dengan dikukuhankannya pengurus IKA Unri masa bakti 2021-2025 ini telah mendapatkan sosok Ketua Umum yang kuat secara leadership, mempunyai jaringan yang luas dan siap berkorban untuk membesarkan almamaternya," terangnya.
Di samping itu, pengurus IKA Unri bersama Ketua Umum terpilih hendaknya juga mampu mencarikan solusi bagi alumni-alumni lainnya dalam peningkatan ekonomi dengan memanfaatkan peluang dan potensi yang ada.
"Bagaimanapun dengan kondisi pandemi Covid-19 saat sekarang ini telah memberikan dampak luas bagi kehidupan masyarakat khususnya masalah ekonomi dan pekerjaan," pungkasnya.--mcr/nal.