Kanal

Kembangkan Wisata Alam, Bupati Siak dan Kepala BBKSDA Telusuri Sungai ke Taman Nasional Zamrud

RIAUIN.COM- Menyikapi wacana mengembangkan objek wisata alam, Bupati Siak,  Alfedri dan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam menyusuri Sungai Rawa menuju Taman Nasional Danau Zamrud.

Keberangkatan Bupati bersama rombongan BBKSDA dan Kapolres Siak pada Sabtu (11/7/2020) pagi menyusuri Sungai Rawa Mekar Jaya. Tampak pemandangan banyak kayu dan ranting serta daun di dalam sungai, sehingga menyulitkan warga yang hendak melintasi sungai. 

“Kami bersama  Pak Suharyono, bagaimana merancang untuk pembersihan sungai rawa ini. Barangkali bisa bekerjasama dengan perusahaan yang termasuk dalam wilayah operasionalnya,” ucap Alfedri usai menyusuri Sungai Rawa. 

Sehingga lanjut dia, Sungai Rawa ini menjadi bersih dan mudah di lalui nelayan atau wisatawan. Tetapi tidak mengurangi keasrian alam, dan tempat bersarangnya ikan-ikan.

Sejauh ini Pemkab Siak telah melakukan kerjasama (MoU) dengan Kepala BBKSDA Riau dalam rangka pengembangan wisata di Taman Nasional Zamrud, yaitu pada zona pemanfaatan. Kabupaten Siak sudah mendapatkan zonasi berdasarkan Surat Keputusan Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  

“Ada zona inti, zona transisi dan zona pemanfaatan. Pada zona pemanfaatan ini bisa dilakukan untuk pengembangan pariwisata. Dan tahun ini BBKSDA Riau akan membantu 2 unit perahu motor untuk nelayan Sungai Rawa dan Dayun,” jelasnya. 

Nantinya akan ditata area parkir, tempat istirahat dan ibadah serta tempat penjuan cendera mata dan kuliner yang diarahkan untuk masyarakat tempatan, sebagai sumber ekonomi masyarakat. 

Kemudian bagi pengunjung atau wisatawan yang masuk dari Dayun, nantinya akan disiapkan kendaraan pengantar atau shuttle bus.

“Bagi wisatawan yang masuk ke TN Zamrud dari Dayun, akan disiapkan kendaraan  berupa bus ke lokasi wisata yang dituju dan akan disiapkan pemandu wisatanya. Hal ini untuk menertibkan pengunjung yang masuk ke kawasan konservasi,” imbuhnya.

Tapi yang jelas, kata Alfedri, semuanya akan ditata dulu sarana dan prasarananya, seperti restoran dan hotel terapung.

Masih dalam kesempatan yang sama, Kepala BBKSDA Riau Suharyono menambahkan, konsep wisata alam harus menyesuaikan dengan kondisi alam, bukan memaksa kondisi alam untuk sesuai konsep. Wisata alam yang akan dikembangkan di sini adalah wisata alam minat khusus, artinya tidak semua orang akan datang beramai-ramai ke tempat itu. Alasannya karena di sana adalah kawasan konservasi.

“Perlu dipahami bersama, konsep wisata yang akan dikembangkan di sini adalah wisata alam dengan minat khusus, artinya tidak semua orang akan datang beramai-ramai ke Taman Nasional Zamrud ini. Dalam pengembangan pariwisata ini aspek-aspek konservasi tetap dijaga dengan baik, seperti kelestarian lingkungan dan lain sebagainya,” jelas Suharyono.(rls/vie)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler