PILIHAN
Imunisasi MR Diperpanjang sampai 31 Oktober
Satu Bayi di Bengkalis Positif Meninggal Akibat Rubella
BENGKALIS, Riauin.com - Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bengkalis, Alwizar, mengatakan, hingga September 2018 lalu, di Kabupaten Bengkalis sudah terjadi satu kasus kematian bayi yang dinyatakan positif rubella.
"Bayi tersebut lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis dan meninggal pada usia ± 16 hari kelahirannya pada September lalu. Dari hasil pemeriksaan sampel darah bayi tersebut dinyatakan (+) Rubella," ujar Alwizar, baru-baru ini.
Bayi tersebut, terang Alwizar, berasal dari Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan. Lahir dengan Congenital Rubella Syndrome, yaitu katarak dan bocor jantung. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit campak dan rubella ini hanya ada satu cara, yaitu pemberian imunisasi Measles Rubella (MR).
"Kami mengimbau masyarakat agar dapat mengimunisasikan anaknya. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 33 Tahun 2018 telah jelas menyatakah bahwa pemberian imunisasi MR ini adalah mubah," paparnya.
Alwizar menambahkan, di Kabupaten Bengkalis dari pendataan sasaran dengan metoda entry by name by address, jumlah sasaran imunisasi ini sebanyak 160.828 penduduk yang berusia kurang dari 1 tahun sampai dengan 15 tahun.
"Sampai dengan 10 Oktober 2018 pencapaian Kabupaten Bengkalis baru sebesar 72.465 sasaran (45,06 persen)," katanya.
Alwizar mengatakan, untuk luar Pulau Jawa (termasuk Kabupaten Bengkalis, red), imunisasi MR ini awalnya dilaksanakan pada Agustus sampai September 2018. "Tapi diperpanjang hingga 31 Oktober 2018. Karena waktu masih ada, kami mengimbau masyarakat agar dapat mengimunisasikan anaknya," ucap Alwizar.(int/nol)
"Bayi tersebut lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis dan meninggal pada usia ± 16 hari kelahirannya pada September lalu. Dari hasil pemeriksaan sampel darah bayi tersebut dinyatakan (+) Rubella," ujar Alwizar, baru-baru ini.
Bayi tersebut, terang Alwizar, berasal dari Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan. Lahir dengan Congenital Rubella Syndrome, yaitu katarak dan bocor jantung. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit campak dan rubella ini hanya ada satu cara, yaitu pemberian imunisasi Measles Rubella (MR).
"Kami mengimbau masyarakat agar dapat mengimunisasikan anaknya. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 33 Tahun 2018 telah jelas menyatakah bahwa pemberian imunisasi MR ini adalah mubah," paparnya.
Alwizar menambahkan, di Kabupaten Bengkalis dari pendataan sasaran dengan metoda entry by name by address, jumlah sasaran imunisasi ini sebanyak 160.828 penduduk yang berusia kurang dari 1 tahun sampai dengan 15 tahun.
"Sampai dengan 10 Oktober 2018 pencapaian Kabupaten Bengkalis baru sebesar 72.465 sasaran (45,06 persen)," katanya.
Alwizar mengatakan, untuk luar Pulau Jawa (termasuk Kabupaten Bengkalis, red), imunisasi MR ini awalnya dilaksanakan pada Agustus sampai September 2018. "Tapi diperpanjang hingga 31 Oktober 2018. Karena waktu masih ada, kami mengimbau masyarakat agar dapat mengimunisasikan anaknya," ucap Alwizar.(int/nol)
Berita Lainnya
Bengkalis Raih Juara II MTQ Ke-XLII Provinsi Riau
Pemkab Bengkalis Beri Ucapan HUT Kota Dumai
JCH Bengkalis Dapat Pembekalan Rukun Haji
Indra Mukhlis Adnan Wafat, Bupati Bengkalis Ucapkan Duka Cita
Dalam Kondisi Sakit, Opi Prastantia Kafilah Cabang Kaligrafi Maksimal Berjuang untuk Bengkalis di MTQ Dumai
Warga Bengkalis Diajak Optimal Kelola Lahan dan Pekarangan
Bengkalis Raih Juara II MTQ Ke-XLII Provinsi Riau
Pemkab Bengkalis Beri Ucapan HUT Kota Dumai
JCH Bengkalis Dapat Pembekalan Rukun Haji
Indra Mukhlis Adnan Wafat, Bupati Bengkalis Ucapkan Duka Cita
Dalam Kondisi Sakit, Opi Prastantia Kafilah Cabang Kaligrafi Maksimal Berjuang untuk Bengkalis di MTQ Dumai
Warga Bengkalis Diajak Optimal Kelola Lahan dan Pekarangan