PILIHAN
7 Atau 10 Hari Hasil Uji Sample Makanan Keluar
BANGKINANG, Riauin.com - Dinas Kesehatan Kampar dan Provinsi Riau melakukan uji sample makanan untuk mengetahui penyebab keracunan massal di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar.
Sample makanan telah diperiksa Unit Pelayanan Teknis (UPT) Labkesling Dinkes Provinsi Riau, dan hasilnya membutuhkan waktu tujuh sampai 10 hari," kata Kadis Kesehatan Nurbit.
Terhadap sample makanan tersebut, ada sembilan parameter mikrobiologi yang akan diperiksa guna mengungkapkan E.coli, salmonella, shigella, vibrio, staphylococcus, streptococcus, bacillus, jamur dan clostridium.
Menurutnya, keracunan massal di Kampar sudah masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). "Keracunan massal tersebut termasuk KLB kimia lingkungan," katanya.
Dia menjelaskan, tim gerak cepat dan krisis Dinkes Riau telah dikerahkan saat malam kejadian pada Minggu 1 Juli 2018 ke lokasi bersama-sama dengan Dinkes Kampar untuk melaksanakan pelayanan kepada pasien hingga pukul 05.00 WIB.
Nurbit, mencurigai keracunan terjadi setelah menyantap makanan saat pesta di rumah warga setempat bernama Samsuar pada Sabtu 29 Juni 2018.
Gejala keracunan berupa muntah-muntah, pusing dan diare itu muncul selang 12 jam usai para korban menyantap makanan di pesta warga.
Pada saat pesta, tuan rumah menyediakan jamuan yang terdiri dari sate, soto, es tebak, nasi putih, rendang, gulai kambing, gulai rebung, ayam kecap, ayam bumbu, sambal lada hijau, kue dan agar-agar.
"Kalau dilihat dari kronologisnya, maka mereka habis menghadiri pesta di salah satu rumah warga. Rata-rata yang keracunan adalah para tamu undangan,"ujarnya.
Sebagian besar korban kemudian mendapat perawatan medis di Puskesmas Kampa, dan kini sudah bisa pulang dan melanjutkannya dengan pengobatan rawat jalan. Namun, ada juga puluhan pasien yang dirujuk ke fasilitas kesehatan lain dengan kondisi kesehatan beragam.
Data terbaru mengenai jumlah korban keracunan massal adalah 129. Jumlah pasien yang telah dirujuk sebanyak 30 orang ke RSUD Bangkinang Kampar, 27 orang di RS Anissa di Kabupaten Kampar.
Selain itu, tiga orang juga dirujuk ke RS Awal Bros Pekanbaru dan tiga orang lainnya ke Aulia Hospital, Pekanbaru. (afni)
Sample makanan telah diperiksa Unit Pelayanan Teknis (UPT) Labkesling Dinkes Provinsi Riau, dan hasilnya membutuhkan waktu tujuh sampai 10 hari," kata Kadis Kesehatan Nurbit.
Terhadap sample makanan tersebut, ada sembilan parameter mikrobiologi yang akan diperiksa guna mengungkapkan E.coli, salmonella, shigella, vibrio, staphylococcus, streptococcus, bacillus, jamur dan clostridium.
Menurutnya, keracunan massal di Kampar sudah masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). "Keracunan massal tersebut termasuk KLB kimia lingkungan," katanya.
Dia menjelaskan, tim gerak cepat dan krisis Dinkes Riau telah dikerahkan saat malam kejadian pada Minggu 1 Juli 2018 ke lokasi bersama-sama dengan Dinkes Kampar untuk melaksanakan pelayanan kepada pasien hingga pukul 05.00 WIB.
Nurbit, mencurigai keracunan terjadi setelah menyantap makanan saat pesta di rumah warga setempat bernama Samsuar pada Sabtu 29 Juni 2018.
Gejala keracunan berupa muntah-muntah, pusing dan diare itu muncul selang 12 jam usai para korban menyantap makanan di pesta warga.
Pada saat pesta, tuan rumah menyediakan jamuan yang terdiri dari sate, soto, es tebak, nasi putih, rendang, gulai kambing, gulai rebung, ayam kecap, ayam bumbu, sambal lada hijau, kue dan agar-agar.
"Kalau dilihat dari kronologisnya, maka mereka habis menghadiri pesta di salah satu rumah warga. Rata-rata yang keracunan adalah para tamu undangan,"ujarnya.
Sebagian besar korban kemudian mendapat perawatan medis di Puskesmas Kampa, dan kini sudah bisa pulang dan melanjutkannya dengan pengobatan rawat jalan. Namun, ada juga puluhan pasien yang dirujuk ke fasilitas kesehatan lain dengan kondisi kesehatan beragam.
Data terbaru mengenai jumlah korban keracunan massal adalah 129. Jumlah pasien yang telah dirujuk sebanyak 30 orang ke RSUD Bangkinang Kampar, 27 orang di RS Anissa di Kabupaten Kampar.
Selain itu, tiga orang juga dirujuk ke RS Awal Bros Pekanbaru dan tiga orang lainnya ke Aulia Hospital, Pekanbaru. (afni)
Berita Lainnya
Masyarakat Kecewa, Proyek Jembatan Tanjung Berulak Dua Kali Gagal
Nikmati Fasilitas Mewah, Segini Angka Fantastis Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kampar 2024
Hadiri Bagholek Godang, dr Rahmansyah Disambut Hangat Tokoh Masyarakat Kampar
Bahas Konflik Lahan Masyarakat, Komisi I DPRD Kampar RDP dengan PTPN V
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Pj Sekda Kampar Lepas Pawai Taaruf di Rumbio Jaya
Pj Bupati Kampar Hadiri Pembukaan Turnamen Domino Dandim 0313 KPR CUP
Masyarakat Kecewa, Proyek Jembatan Tanjung Berulak Dua Kali Gagal
Nikmati Fasilitas Mewah, Segini Angka Fantastis Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kampar 2024
Hadiri Bagholek Godang, dr Rahmansyah Disambut Hangat Tokoh Masyarakat Kampar
Bahas Konflik Lahan Masyarakat, Komisi I DPRD Kampar RDP dengan PTPN V
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Pj Sekda Kampar Lepas Pawai Taaruf di Rumbio Jaya
Pj Bupati Kampar Hadiri Pembukaan Turnamen Domino Dandim 0313 KPR CUP