PILIHAN
Anak Divonis Harus Jalani Operasi Jantung di Jakarta, Pria di Kampar Ini Butuh Bantuan Biaya dari Dermawan
BANGKINANG, Riauin.com - Kisah pilu dari keluarga miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan berobat kembali terjadi di Kabupaten Kampar. Kali ini dialami oleh keluarga Bastiar, salah satu keluarga kurang mampu di Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.
Cerita pilu disampaikan Bastiar ketika berkunjung ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang, Rabu (6/6/2018).
Ia mengaku bingung karena anaknya Aqila Nesya Putri (4 tahun) harus segera menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta setelah mendapat rujukan dari RS Eka Hospital Pekanbaru.
Meskipun biaya operasi anaknya bakal ditanggung oleh BPJS, namun ia mengaku bingung memikirkan ongkos dan biaya selama mendampingi buah hatinya yang ketiga itu di Jakarta yang diperkirakan selama dua bulan tersebut.
Didampingi salah seorang staf Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Syamsul Azwar, Bastiar menuturkan, selama dua tahun terakhir atau sejak 2016 ia bersama sang istri berjuang mengobati penyakit jantung anaknya.
Sebelum dirawat di RS Eka Hospital, anaknya pertama kali dibawa berobat ke Puskesmas XIII Koto Kampar di Batubersurat karena anaknya terus merintih kesakitan. "Umur dua tahun anak saya ini sudah mulai sakit-sakitan. Pertama demam panas dan sesak nafas," bebernya.
Setahun di RSUD Bangkinang, setelah itu perawatan anaknya pindah ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. "Tanggal 1 Januari 2018 pindah ke Eka Hospital sampai sekarang. Dia dirawat inap, memang ditanggung rawat inapnya tapi obat tetap dibeli," katanya.
Karena kondisi anak semakin memburuk, maka terakhir keluar keputusan bahwa anaknya harus dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita, Jakarta. "Kalau bisa dipercepat operasinya karena kondisinya semakin memburuk," ulas pria yang bekerja sebagai penyadap karet dan buruh harian itu.
"Jangankan ke Jakarta ke Pekanbaru kami sebelumnya meminjam minjam. Di kampung tak ada orang percaya sama kamu. Saya sudah merasa malu," bebernya lagi. Selama anaknya sakit, kondisi ekonominya memang serba keterbatasan. Ia hanya mengandalkan uluran tangan para dermawan. "Kalau sudah dirawat, kapan saya bisa bekerja pak," ucapnya lirih.
Ia bermohon kepada masyarakat agar bermurah hati membantu keberangkatannya ke Jakarta supaya anaknya bisa melanjutkan proses penyembuhannya.
Bagi masyarakat yang ingin membantu ia mempersilakan menghubunginya dinomor telepon 085278166975. (afni)
Cerita pilu disampaikan Bastiar ketika berkunjung ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang, Rabu (6/6/2018).
Ia mengaku bingung karena anaknya Aqila Nesya Putri (4 tahun) harus segera menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta setelah mendapat rujukan dari RS Eka Hospital Pekanbaru.
Meskipun biaya operasi anaknya bakal ditanggung oleh BPJS, namun ia mengaku bingung memikirkan ongkos dan biaya selama mendampingi buah hatinya yang ketiga itu di Jakarta yang diperkirakan selama dua bulan tersebut.
Didampingi salah seorang staf Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Syamsul Azwar, Bastiar menuturkan, selama dua tahun terakhir atau sejak 2016 ia bersama sang istri berjuang mengobati penyakit jantung anaknya.
Sebelum dirawat di RS Eka Hospital, anaknya pertama kali dibawa berobat ke Puskesmas XIII Koto Kampar di Batubersurat karena anaknya terus merintih kesakitan. "Umur dua tahun anak saya ini sudah mulai sakit-sakitan. Pertama demam panas dan sesak nafas," bebernya.
Setahun di RSUD Bangkinang, setelah itu perawatan anaknya pindah ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. "Tanggal 1 Januari 2018 pindah ke Eka Hospital sampai sekarang. Dia dirawat inap, memang ditanggung rawat inapnya tapi obat tetap dibeli," katanya.
Karena kondisi anak semakin memburuk, maka terakhir keluar keputusan bahwa anaknya harus dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita, Jakarta. "Kalau bisa dipercepat operasinya karena kondisinya semakin memburuk," ulas pria yang bekerja sebagai penyadap karet dan buruh harian itu.
"Jangankan ke Jakarta ke Pekanbaru kami sebelumnya meminjam minjam. Di kampung tak ada orang percaya sama kamu. Saya sudah merasa malu," bebernya lagi. Selama anaknya sakit, kondisi ekonominya memang serba keterbatasan. Ia hanya mengandalkan uluran tangan para dermawan. "Kalau sudah dirawat, kapan saya bisa bekerja pak," ucapnya lirih.
Ia bermohon kepada masyarakat agar bermurah hati membantu keberangkatannya ke Jakarta supaya anaknya bisa melanjutkan proses penyembuhannya.
Bagi masyarakat yang ingin membantu ia mempersilakan menghubunginya dinomor telepon 085278166975. (afni)
Berita Lainnya
Masyarakat Kecewa, Proyek Jembatan Tanjung Berulak Dua Kali Gagal
Nikmati Fasilitas Mewah, Segini Angka Fantastis Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kampar 2024
Hadiri Bagholek Godang, dr Rahmansyah Disambut Hangat Tokoh Masyarakat Kampar
Bahas Konflik Lahan Masyarakat, Komisi I DPRD Kampar RDP dengan PTPN V
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Pj Sekda Kampar Lepas Pawai Taaruf di Rumbio Jaya
Pj Bupati Kampar Hadiri Pembukaan Turnamen Domino Dandim 0313 KPR CUP
Masyarakat Kecewa, Proyek Jembatan Tanjung Berulak Dua Kali Gagal
Nikmati Fasilitas Mewah, Segini Angka Fantastis Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kampar 2024
Hadiri Bagholek Godang, dr Rahmansyah Disambut Hangat Tokoh Masyarakat Kampar
Bahas Konflik Lahan Masyarakat, Komisi I DPRD Kampar RDP dengan PTPN V
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Pj Sekda Kampar Lepas Pawai Taaruf di Rumbio Jaya
Pj Bupati Kampar Hadiri Pembukaan Turnamen Domino Dandim 0313 KPR CUP