RIAUIN.COM - Pemerintah Provinsi Riau telah melaksanakan simulasi program makan siang bergizi dan gratis pada Rabu, 6 November 2024, yang merupakan bagian dari inisiatif Presiden RI, Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi dan semangat belajar siswa.

Simulasi perdana tersebut diadakan di dua sekolah rujukan, yakni SMAN 16 Pekanbaru dan SMKN 7 Pekanbaru. Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Riau menyajikan menu makan siang sehat dan bergizi untuk para siswa.

Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi, mengungkapkan bahwa makanan yang disediakan dalam simulasi ini telah memenuhi standar gizi yang seimbang. Menu yang disajikan mencakup nasi, lauk berprotein tinggi seperti ayam, sayuran hijau, buah-buahan segar, dan susu. Semua bahan makanan dipastikan aman dan telah diuji oleh BPOM serta ahli gizi untuk memastikan kualitas dan kecukupannya.

"Menunya sudah memenuhi standar kesehatan, ada karbohidrat, protein, sayuran, dan buah. Semua sudah diuji oleh BPOM dan ahli gizi untuk memastikan takarannya," jelas Rahman.

Pj Gubri berharap, simulasi ini menjadi langkah awal untuk merancang kebijakan makan siang bergizi yang dapat diterapkan di seluruh sekolah menengah di Riau. Pihaknya juga melakukan pemantauan ketat terhadap proses distribusi dan kualitas makanan yang akan dikonsumsi siswa.

"Kami ingin memastikan seluruh proses dari pengadaan hingga distribusi makanan berjalan sesuai standar. Kami juga ingin menghindari sampah, sehingga kemasan dan penyajiannya harus diperhatikan," tambahnya.

Hasil dari simulasi ini akan menjadi bahan evaluasi untuk penyempurnaan program agar dapat diimplementasikan dengan baik di seluruh sekolah. "Evaluasi hasil simulasi ini akan membantu kami melakukan perbaikan sebelum program diterapkan secara luas," ujarnya.

Antusiasme siswa terhadap program ini sangat positif. Seperti yang disampaikan Reflitry Yulia Fitri, siswi SMAN 16 Pekanbaru, ia merasa menu yang disajikan sudah memenuhi prinsip 4 sehat 5 sempurna. "Makanan yang disediakan sangat bergizi dan lebih baik dari makanan yang biasa kami bawa dari rumah atau beli di kantin," katanya.

Ia berharap program ini dapat terus berjalan, sehingga kebutuhan nutrisi semua siswa dapat tercukupi dengan baik. "Semoga program ini bisa diterapkan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gizi kami," tuturnya. (*)