KKN UR Sukses Berantas Stunting di Desa Sampurago
Nyaleg di Gerindra, Waka I DPRD Kuansing Diganti
Truk Pengangkut Kayu Terjungkal, Ilegal Loging Marak di HPT Sumpu
Diduga Gempa Berasal dari Ledakan Dinamit, Bupati Kuansing Tinjau Tambang PT MIA

RIAUIN.COM- Warga menduga gempa dengan kekuatan 4,5 Magnitudo yang mengguncang wilayah Kuansing, Jumat (4/8/2023) lalu berasal dari ledakan dinamit milik perusahaan tambang batu bara PT Manunggal Inti Artamas (MIA).
Menindaklanjuti laporan warga tersebut, Bupati Kuantan Singingi Drs H Suhardiman Amby, Minggu (6/8/2023) langsung turun ke lokasi tambang didampingi sejumlah Kepala OPD.
PT Manunggal Inti Artamas ( MIA) disebutkan warga Desa Sungai Sirih, sebagai pemicu terjadinya gempa beberapa hari lalu.
"Mungkin karena ledakan dinamit PT MIA Pak," ujar salah seorang warga Sungai Sirih saat kunjungan kerja Bupati, Minggu siang.
Dalam kunjungan itu, Bupati didampingi sejumlah pejabat seperti Kepala BPBD, H Yulizar, Kepala Bapenda, Jafrinaldi,, Kadisbun, Andri Yama, Kadis Sosial PMD, Endriansyah, dan Kepala Dinas Kopdagrin, Mardansyah.
Saat tiba di lapangan, Bupati H Suhardiman Amby diterima Pengawas Joint Operasional ( PJO) PT MIA, Bayu serta Supervisor Lapangan, Mugi.
Mugi menjelaskan, jika saat hari kejadian pihaknya libur dan tidak ada aktifitas. "Hari itu kami libur Pak, tak ada aktifitas," ucapnya kepada bupati.
Menjawab hal itu, Suhardiman menjelaskan jika pemerintah hanya memastikan laporan warga. "Jadi kan clear, ternyata tidak ada aktifitas ledakan dinamit saat hari kejadian gempa," sahut Suhardiman.
Kendati demikian, Suhardiman tetap minta menajemen PT MIA tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, terkait ekploitasi tambang batu-bara,
Menyikapi kunjungan Bupati, menajemen PT MIA, Bayu berterimah kasih atas kunjungan dan arahan bupati.
Jumat lalu, gempa tidak hanya dirasakan oleh warga Kuansing. Bahkan guncangan gempa juga dirasakan sampai ke wilayah Solok Sumatera Barat.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat Suaidi Ahadi mengatakan gempa juga dirasakan di daerah Solok dengan skala intensitas III-IV MMI.
Namun, jenis gempa bumi ini dangkal dan akibat adanya aktivitas sesar lokal. Sehingga, berdasarkan hasil pemodelan, guncangan tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Berdasarkan hasil pemodelan, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya pada Jumat sore, dilansir dari mediacenter.riau.go.id.
Sekedar diketahui, Kuantan Singingi merupakan salah satu kabupaten di Riau, hasil pemekaran Kabupaten Indragiri Hulu. Dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam. Luas wilayahnya mencapai 7.656,03 kilometer persegi dengan ketinggian berkisar 25-30 meter di atas permukaan laut.
Bappedalitbang.kuansing.go.id, kabupaten ini beribu kota di Teluk Kuantan, berjarak 160 kilometer dari Pekanbaru. Adapun perbatasan wilayah kabupaten Kuansing yaitu sebelah Utara dengan Kabupaten Kampar dan Pelalawan, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah barat dengan kabupaten Kampar dan provinsi Sumatera Barat, serta bagian timur dengan kabupaten Indragiri Hulu.
Secara administrasi Kabupaten Kuansing dibagi menjadi 15 kecamatan, 11 kelurahan dan 218 desa. Kecamatan dengan jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Kuantan Mudik, yaitu sebanyak 23 desa. Sedangkan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Pucuk Rantau sebanyak 10 desa. Kecamatan dengan luas wilayah terluas adalah Kecamatan Singingi yakni 1.953,66 kilometer persegi, kemudian diikuti dengan Kecamatan Singingi Hilir yaitu 1.530,97 kilometer persegi.
Melansir laman Riau.bpk.go.id, wilayah Kabupaten Kuantan Singingi secara morfologi dapat dibagi atas dataran rendah, perbukitan bergelombang, perbukitan tinggi, dan pegunungan. Variasinya sebagian besar merupakan satuan perbukitan bergelombang yaitu sekitar 30 – 150 di atas permukaan laut.
Secara struktur geologi wilayah kabupaten ini terdiri dari patahan naik, patahan mendatar dan lipatan, tersusun dari kelompok batuan sedimen, metamorfosis, batuan vulkanik dan instrusi serta endapan permukaan.
Kabupaten Kuantan Singingi pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 32,6 hingga 36,5 derajat Celsius dan suhu minimum berkisar antara 19,2 hingga 22,0 derajat Celsius.
Curah hujan antara 229,00-1.133,0 milimeter per tahun. Terdapat 2 sungai besar yang melintasi wilayah ini yaitu Sungai Kuantan atau Sungai Indragiri dan Sungai Singingi. Peranan sungai tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya perikanan dan suplai listrik tenaga air.-hen
Berita Lainnya
BPK Temukan Kejanggalan Proyek Isi Ulang Oksigen RSUD Telukkuantan Tahun 2021
KKN UR Sukses Berantas Stunting di Desa Sampurago
Nyaleg di Gerindra, Waka I DPRD Kuansing Diganti
Truk Pengangkut Kayu Terjungkal, Ilegal Loging Marak di HPT Sumpu
Pabrik Mini di Muara Tiu, Pucuk Rantau Pakai Izin OSS
Akademisi Riau Minta Aparat Proses Pihak yang Melindung Usaha Tambang CV Rizky Pratama Abadi
BPK Temukan Kejanggalan Proyek Isi Ulang Oksigen RSUD Telukkuantan Tahun 2021
KKN UR Sukses Berantas Stunting di Desa Sampurago
Nyaleg di Gerindra, Waka I DPRD Kuansing Diganti
Truk Pengangkut Kayu Terjungkal, Ilegal Loging Marak di HPT Sumpu
Pabrik Mini di Muara Tiu, Pucuk Rantau Pakai Izin OSS
Akademisi Riau Minta Aparat Proses Pihak yang Melindung Usaha Tambang CV Rizky Pratama Abadi