Antisipasi Penularan Penyakit TBC, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Paru dr Fitri Scorfianti, Sp.P
RIAUIN.COM - Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Puri Husada Tembilahan bekerjasama dengan Radio Gemilang FM mengadakan kegiatan Bual-bual Sehat, Rabu (23/3/22), dengan menghadirkan narasumber Dokter Spesialis Paru dr Fitri Scorfianti, Sp.P.
Tampak hadir dalam kegiatan yang mengangkat tema "Mengenal Tuberculosis dengan Sensitif Obat (SO) dan Tuberculosis dengan Resisten Obat (RO) tersebut, perwakilan PKRS Puri Husada Tembilahan Endang Faridawati SKM dan Astika Kusuma Dewi SKM.
Masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diajak untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dalam upaya mencegah dan mengantisipasi penularan penyakit Tuberculosis atau yang sering disebut dengan TB/TBC.
Dikatakan dr Fitri, Tuberculosis (TBC/TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis, yaitu Bakteri Tuberkulosis yang menyerang paru-paru, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis, nyeri dada dan sesak napas.
Penderita TBC/TB ini biasanya juga mengalami gejala lain, seperti berkeringat di malam hari dan mengalami demam.
"Secara umum, penyakit Tuberculosis ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu TBC Sensitif Obat (SO) dan TBC Resisten Obat (RO)," ujar dr Fitri saat diwawancarai sejumlah awak media usai kegiatan di Radio Gemilang FM, Jalan Akasia Tembilahan.
TBC SO adalah kondisi dimana kuman Mycobacterium Tuberculosis masih sensitif terhadap Obat Anti TB (OAT) dengan masa pengobatan selama kurang lebih 6-9 bulan.
Sedangkan TBC RO adalah kondisi dimana kuman Mycobacterium Tuberculosis telah mengalami kekebalan terhadap Obat Anti TB (OAT), sehingga penangannya lebih berat dengan masa pengobatan berkisar antara 9-24 bulan.
Untuk cara penularannya, dijelaskan dr Fitri, terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk.
TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah. Namun, penyakit ini juga bisa berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani
Apabila tidak segera diobati, Bakteri Mycobacterium Tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening atau selaput otak. Kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru.
"Pengobatan TBC sendiri adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari dokter. TBC dapat dicegah dengan vaksin BCG. Pemberian vaksin ini disarankan sebelum bayi berusia 2 bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, serta menerapkan perilaku hidup yang bersih dan sehat," imbuhnya.
Berita Lainnya
Rakor DMIK Plus Terintegrasi Kejari MoU dengan Pemda dan Pemdes se-Inhil
Word Hypertension Day, Pasien di RSUD Puri Husada Tembilahan dapat Penyuluhan Terkait Hipertensi
Tim PKRS Puri Husada Tembilahan Bahas Hepatitis Akut Anak di Bual-bual Sehat
Monitoring RAT, Diskop Inhil Kunjungi BNI Tembilahan
Monitoring Koperasi dan UMKM, Diskop Inhil Lakukan Pendataan
Dandim 0314/lnhil Letkol Arh M Nahruddin Roshid Lakukan Kunjungan ke Kantor Diskop dan UKM
Rakor DMIK Plus Terintegrasi Kejari MoU dengan Pemda dan Pemdes se-Inhil
Word Hypertension Day, Pasien di RSUD Puri Husada Tembilahan dapat Penyuluhan Terkait Hipertensi
Tim PKRS Puri Husada Tembilahan Bahas Hepatitis Akut Anak di Bual-bual Sehat
Monitoring RAT, Diskop Inhil Kunjungi BNI Tembilahan
Monitoring Koperasi dan UMKM, Diskop Inhil Lakukan Pendataan
Dandim 0314/lnhil Letkol Arh M Nahruddin Roshid Lakukan Kunjungan ke Kantor Diskop dan UKM