Fantastis, Riau Urutan Tiga Nasional Tertinggi Angka Putus Sekolah
RIAUIN.COM- Dinas Pendidikan Provinsi Riau mencatat angka anak putus sekolah jenjang Sekolah Menengah Atas sederajat sebanyak 123.840 anak yang terbesar di 12 kabupaten/kota di Riau. Angka tersebut cukup fantastis dalam dua tahun terakhir, dilihat secara nasional, Riau berada pada urutan ketiga terbanyak atau sebesar 88,91 persen.
Dilihat dari gambaran umum penduduk usia 16-18 tahun tidak atau belum bersekolah berdarkan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA sederajat sebanyak 368,9 orang dengan rincian secara persentase APK 10,23 persen atau 37,738 orang putus sekolah. Sedangkan APM berdasarkan persentase mencapai 33,57 persen atau 123.840 orang.
"Terbanyak itu ada di Kabupaten Rokan Hilir, jumlah tidak sekolah secara APM sebanyak 20,437 orang. Menyusul Indragiri Hilir sebanyak 19,868 orang dan Kabupaten Kampar pada urutan ketiga 17,944 orang," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol, belum lama ini.
Secara nasional, angka putus sekolah berdasarkan APK mencapai 95,50 persen. Diurutan pertama terbanyak ada Provinsi Papua dengan jumlah 65,31 persen, menyusul Provinsi Bangka Belitung 88,84 persen. Jika dilihat dari APM, angka putus sekolah jenjang SMA sederajat di Riau hingga akhir tahun kemarin mencapai 66,02 persen.
"Berdasarkan APK-APM dan jumlah penduduk usia 7-12 tahun jenjang SD/MI dari jumlah penduduk usia sekolah 816,9, peserta tidak sekolah 4,62 persen atau 37,741 orang. Jenjang SMP sederajat, dari 389,100 jumlah penduduk usia 13-15 tahun yang tidak bersekolah 26,47 persen atau 102,995 orang," jelas Kamsol.
Tingginya angka putus sekolah jenjang SMA sederajat itu merupakan hasil kumulatif dari jenjang SD, SMP sederajat dari tahun 2020 hingga akhir tahun 2021.
"Ini merupakan data yang kita dapat dari BPS Riau. Untuk mengejar ketertinggalan, kita akan buka paket PKBM untuk paket A, B dan C secara gratis. PKBM yang dikelola oleh Yayasan Taman Pendidikan Anak Negeri (Tampan) ini bekerja sama dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota," ujar Ketua Harian Yayasan Tampan Riau, Haryono, Kamis (6/1/2022).
Porgram paket A, B dan C ini diberikan secara gratis dengan pendanaan dari swadaya melalui CSR perusahaan. Saat ini Yayasan Tampan tengah menyelesaikan pendataan anak putus sekolah di kabupaten/kota, setelahnya baru akan dilakukan MoU dengan Disdik Riau.
Sedangkan untuk peserta yang dapat mengambil paket A, B dan C gratis diberikan kepada anak putus sekolah usia maksimal 20 tahun. Diperkirakan pendataan dapat selesai dalam satu bulan ini, mengingat data peserta ujian harus masuk ke Dapodik.
"Kalau semua tak ada kendala, tahun 2022 ini kita sudah bisa keluarkan ijazah," harapnya. -vie
Berita Lainnya
Wamendag Optimis Perdagangan Indonesia Tetap Kompetitif di Era Trump
Peringati Hari Ikan Nasional, SMPN 8 Pekanbaru Makan Siang Bergizi Gratis
Dilema Gen Z: Gaji dan Passion, Mana yang Harus Dipilih?
Didukung PHR, 74 Sekolah di Riau Bersiap Ikuti Kompetisi STEM 2024
Kolaborasi Riset Mikroplastik UPER dengan Dua Universitas Asia Raih Pendanaan Rp1,4 M
UIR Raih Pengakuan Sebagai Perguruan Tinggi Terbaik di Luar Pulau Jawa
Wamendag Optimis Perdagangan Indonesia Tetap Kompetitif di Era Trump
Peringati Hari Ikan Nasional, SMPN 8 Pekanbaru Makan Siang Bergizi Gratis
Dilema Gen Z: Gaji dan Passion, Mana yang Harus Dipilih?
Didukung PHR, 74 Sekolah di Riau Bersiap Ikuti Kompetisi STEM 2024
Kolaborasi Riset Mikroplastik UPER dengan Dua Universitas Asia Raih Pendanaan Rp1,4 M
UIR Raih Pengakuan Sebagai Perguruan Tinggi Terbaik di Luar Pulau Jawa