PILIHAN
Gubernur Riau Dihina Suporter PSPS, LAMR akan Ambil Sikap
PEKANBARU, Riauin.com - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) sangat menyesalkan teriakan yel-yel suporter PSPS Riau di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai Pekanbaru akhir pekan lalu yang dinilai menghina Gubernur Riau Syamsuar.
"Kata-kata dalam yel-yel bentuk nyanyian yang disampaikan pengunjuk rasa, sangatlah kasar dan tidak patut diarahkan kepada siapapun. Apalagi ditujukan kepada pemimpin pemerintahan setingkat Gubernur, yang belum tentu terkait langsung dengan persoalan yang meresahkan kelompok pengunjuk rasa. LAMR amat menyesalkan kejadian tersebut," kata Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Datuk Al Azhar kepada wartawan, Senin (24/6/2019).
Al Azhar mengatakan, di negeri Melayu ini kesantunan harus dijunjung tinggi karena ini terkait dengan marwah, martabat, dan harga diri.
"Apapun situasinya, ketidaksantunan baik dalam bentuk kata maupun perbuatan adalah pencederaan marwah, dan sangat berpotensi menimbulkan reaksi serta masalah-masalah lain yang sama-sama tidak kita harapkan," ujarnya.
Bahkan menurut reaksi tersebut sudah muncul. Dimana petang tadi LAMR menerima wakil dari kelompok masyarakat bernama Aliansi Masyarakat Penjaga Marwah (AMPM) Riau.
"Mereka AMPM Riau menyerahkan surat meminta agar LAMR memproses kasus ketidakpatutan dan penghinaan terhadap Gubernur Riau tersebut berdasarkan adat. Kami menduga, akan ada pula kelompok-kelompok lain yang juga bereaksi," cakapnya.
"Terhadap kejadian itu, beserta reaksi yang timbul, LAMR akan segera bermusyawarah untuk menyepakati sikap selanjutnya," pungkasnya.(clc)
"Kata-kata dalam yel-yel bentuk nyanyian yang disampaikan pengunjuk rasa, sangatlah kasar dan tidak patut diarahkan kepada siapapun. Apalagi ditujukan kepada pemimpin pemerintahan setingkat Gubernur, yang belum tentu terkait langsung dengan persoalan yang meresahkan kelompok pengunjuk rasa. LAMR amat menyesalkan kejadian tersebut," kata Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Datuk Al Azhar kepada wartawan, Senin (24/6/2019).
Al Azhar mengatakan, di negeri Melayu ini kesantunan harus dijunjung tinggi karena ini terkait dengan marwah, martabat, dan harga diri.
"Apapun situasinya, ketidaksantunan baik dalam bentuk kata maupun perbuatan adalah pencederaan marwah, dan sangat berpotensi menimbulkan reaksi serta masalah-masalah lain yang sama-sama tidak kita harapkan," ujarnya.
Bahkan menurut reaksi tersebut sudah muncul. Dimana petang tadi LAMR menerima wakil dari kelompok masyarakat bernama Aliansi Masyarakat Penjaga Marwah (AMPM) Riau.
"Mereka AMPM Riau menyerahkan surat meminta agar LAMR memproses kasus ketidakpatutan dan penghinaan terhadap Gubernur Riau tersebut berdasarkan adat. Kami menduga, akan ada pula kelompok-kelompok lain yang juga bereaksi," cakapnya.
"Terhadap kejadian itu, beserta reaksi yang timbul, LAMR akan segera bermusyawarah untuk menyepakati sikap selanjutnya," pungkasnya.(clc)
Berita Lainnya
Masuk ke Bak Mandi Rumah Warga, Ular Cobra 1,5 Meter Dievakuasi DPKP Pekanbaru
Pemko Berupaya agar Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Bisa Ditempatkan di UPT Pelayanan Sosial
Penggunaan Bahasa Melayu Bakal Diterapkan Disdik Pekanbaru ke Siswa
Berikut Rangkaian Raker Komwil I Apeksi yang Berlangsung 5 Hari di Pekanbaru
PKL di Pekanbaru Diimbau Tak Berjualan di Sepanjang Jalan Protokol Selama Apeksi
Satpop PP Pekanbaru Kerahkan 300 Personel Dukung Suksesnya Raker Apeksi dan Gebyar BBI dan BBWI
Masuk ke Bak Mandi Rumah Warga, Ular Cobra 1,5 Meter Dievakuasi DPKP Pekanbaru
Pemko Berupaya agar Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Bisa Ditempatkan di UPT Pelayanan Sosial
Penggunaan Bahasa Melayu Bakal Diterapkan Disdik Pekanbaru ke Siswa
Berikut Rangkaian Raker Komwil I Apeksi yang Berlangsung 5 Hari di Pekanbaru
PKL di Pekanbaru Diimbau Tak Berjualan di Sepanjang Jalan Protokol Selama Apeksi
Satpop PP Pekanbaru Kerahkan 300 Personel Dukung Suksesnya Raker Apeksi dan Gebyar BBI dan BBWI