Kanal

Kapolda Bertindak, Cukong dan Kaki Tangan Ilegal Logging di GSK Bengkalis Ditangkap

RIAUIN.COM - Direktorat Reskrimsus Polda Riau berhasil meringkus Mat Ari (MA) alias Anak Jenderal dan satu tersangka lainnya berinisial HM. Keduanya terlibat illegal logging dalam kawasan hutan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil (GSK), di Kabupaten Bengkalis.

Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi turun langsung ke lokasi Illegal logging (Illog) tersebut yang didampingi Direktur Reskrimsus, Dansat Brimob dan Kabid Humas. Jenderal bintang dua ini menyisir masuk hingga ke jantung hutan lindung Cagar Biosfer GSK, yang merupakan lokasi illegal logging.

Kapolda menegaskan, jajarannya akan memburu para pelaku yang terlibat Illog di Cagar Biosfer GSK. Terbukti, tim berhasil Mat Ari alias Anak Jenderal yang terkenal licik dan seorang kaki tangannya HM. Keduanya diduga sebagai dalang dalam kasus tersebut. 

“Kita akan kejar kaki tangan dari kelompok anak Mat Ari alias Anak Jenderal ini," ujar Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi dilokasi, Rabu (17/11/2021).

MA alias Anak Jenderal diketahui sebagai cukong dan pemodal di balik aktivitas ilegal tersebut, sementara HM diduga sebagai kaki tangannya. 

“Hari ini, Jenderal beneran yang datang ke sini untuk menangkap kelompok Mat Ari alias anak jenderal. Tentunya kita akan dalami lagi," lanjut Agung.

Dijelaskan Agung, dengan modal Rp3 juta, para pekerja menebang pohon di dalam hutan lindung yang sudah tumbuh puluhan tahun. Sebagian pohon itu langsung diolah di dalam hutan dan beberapa lainnya masih dalam bentuk gelondongan atau log.

"Kayu-kayu ini kemudian dibawa hingga ke tepian tasik (danau musiman), diikat seperti rakit lalu ditarik menggunakan sampan bermotor untuk dibawa ke daratan," jelas Agung.

Di lokasi, polisi menyita sedikitnya 42 rakit kayu olahan dan 78 rakit kayu log. Diamankan pula mesin chainsaw, genset kecil dan mobil cold diesel untuk mengangkut kayu saat sudah di daratan.

Tidak sampai di situ, perburuan yang dikomandoi Kapolda Riau tersebut berhasil menemukan pondok sementara yang dijadikan tempat menginap kelompok pembalakan liar yang dikomandoi Anak Jenderal.

Di pondok yang berada di tengah hutan itu, tim mendapati bungkusan bekas mie instan, tungku memasak, lentera/lampu minyak untuk penerangan saat malam hari, serta komponen chainsaw. 

"Lihat, kita temukan juga banyak sabun batangan. Ini dipakai mereka untuk melicinkan rel kayu agar mudah membawa kayu yang mereka tebang hingga ke tepian danau," tambah Irjen Agung.

Untuk memudahkan pengangkutan kayu dari hutan, para pelaku membuat jalur mirip rel yang terbuat dari kayu. Dengan rel tersebut, pohon yang mereka tebang dan olah bisa dengan mudah dibawa menuju tepian tasik. 

"Kayu-kayu ini dibawa melewati rel menggunakan sepeda bermesin yang dimofikasi. Tak tanggung-tanggung, panjang rel ini mencapai sekitar satu kilometer, dari tepian tasik hingga ke dalam hutan," terang Agung.

Selanjutnya, Kapolda Riau bersama tim berjalan kaki menyisir rel kayu tersebut dan menemukan beberapa pohon yang sudah ditebang dan sisa ampas hasil olahan, bahkan ada yang baru ditebang, dan ditinggalkan begitu saja oleh para pekerja karena ketakutan saat mengetahui kedatangan polisi.

"Kawasan biosfer ini merupakan penyangga, ekosistem di sini harus dijaga. Kita sedih mendapati banyak pohon yang besar yang berusia puluhan tahun jadi sasaran mereka. Sebab itu, penindakan tidak boleh berhenti sampai di sini saja. Penegakkan hukum harus terus berjalan. Ini juga pekerjaan rumah kita untuk tempat lainnya," tutupnya.-dn

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler