Kanal

Mapolres OKI Sumsel Diserang, Pelaku Tewas dan Satu Petugas Terluka

SUMSEL, RiauIN.com - Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu (28/6) sekitar pukul 02.30 dini hari, diserang seorang pria dengan cara membabi buta. 

Akibat kejadian tersebut, pagar Mapolres roboh, satu anggota polisi terluka. Pelaku berhasil dilumpuhkan petugas, namun akhirnya tewas.

Petugas penjagaan Mapolres OKI dikejutkan dengan satu unit mobil Honda Mobilio putih bernopol BG1088KD yang tiba-tiba menabrak pagar sebelah barat mapolres hingga roboh. Setelah menabrakkan mobil ke pagar, pelaku keluar dari mobil dengan berteriak, "Mano (mana) polisi, mano polisi."

Pelaku kemudian berlari ke arah pos penjagaan dan segera menyerang anggota polisi yang ada di sana dengan gancu sebagai senjata tajam. Sempat terjadi perkelahian antara pelaku dengan salah satu petugas penjagaan, yakni Aipda M Nur. Akibat perkelahian, Aipda M Nur mengalami luka tusuk di tangan.

Tak puas melukai M Nur, pelaku kemudian menyerang petugas lain. Polisi sempat membujuk pelaku untuk membuang senjata tajamnya namun tidak dihiraukan. Karena pelaku yang terus membabi buta menyerang setiap anggota polisi yang ada, tembakan peringatan pun dilepas ke udara.

Namun tembakan peringatan tidak diindahkan sehingga salah satu anggota polisi melepaskan tembakan ke arah kaki pelaku hingga dia tidak berdaya. Pelaku sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.

Kasubag Humas Polres OKI Ajun Komisaris Iryansyah mengatakan, dari jenazah pelaku ditemukan identitas atas nama Indra Oktomi (35), warga Desa Mangunjaya, Kecamatan SP Padang, OKI.

"Benar pelaku melakukan penyerangan, satu anggota kita terluka. Pelaku tewas setelah dilumpuhkan di bagian kaki," ujar dia.

Iryansyah mengatakan pelaku merupakan residivis kasus penganiayaan yang pernah dipenjara selama tujuh tahun, dan baru-baru ini bebas. Dugaan sementara motif pelaku melakukan penyerangan karena dendam pernah ditangkap dan dipenjara akibat kasus penganiayaan tersebut. Tidak ada motif terorisme meskipun masih didalami.

"Pelaku menyerang diduga karena dendam saja, dia pernah ditangkap dan dipenjara. Kasusnya penganiayaan. Saya kira tidak ada (teror) seperti itu, hanya dendam pribadi saja," kata dia.

Polisi menyita barang bukti berupa mobil yang ditabrakkan pelaku, gancu, senapan angin beserta dua peluru berkaliber 9 milimeter.

"Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga, situasi saat ini sudah kondusif," kata dia.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi berujar, tidak ada unsur terorisme dalam kejadian tersebut.

"Pelaku menabrakkan kendaraannya ke pagar Polres, kemudian dihalau anggota, terjadi perkelahian. Bukan penyerangan, kalau penyerangan kan teror. Itu bukan teror, masyarakat biasa. Motifnya masih didalami," ujar dia.

Pihaknya masih akan menyelidiki senapan angin dan dua peluru kaliber 9 milimeter diduga rakitan yang ditemukan di dalam mobil tersangka.(nsv)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler