Kapal Tenggelam di Peraian Pulau Rangsang, 9 Orang Hilang
RIAUIN.COM - Insiden nahas kembali terjadi di Provinsi Riau. Tim Basarnas Pekanbaru mendapatkan laporan adanya kondisi membahayakan manusia, berupa kecelakaan kapal KLM Berlian 1.
Kapal tersebut tenggelam di perairan pulau Ransang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (4/5/2024). Akibat kecelakaan tersebut, sembilan orang dilaporkan hilang.
Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, pada Sabtu pukul 10.20 WIB menyatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari Kasat Polair Polres Kepulauan Meranti, bahwa telah terjadi kecelakaan kapal KLM Berlian 1.
Kapal tersebut dilaporkan bermuatan logistik. Terdapat sembilan penumpang yang saat ini masih dalam proses pencarian tim SAR.
“Kapal tersebut tenggelam di perairan pulau Ransang pada titik koordinat 1°16'42.5"N 102°50'45.9"E. Di dalam kapal tersebut, terdapat 9 orang yang saat ini masih dalam pencarian,” katanya.
Dilanjutkannya, kapal nahas itu berlayar dari Baru Paha (Malaysia) dan akan menuju ke Selatpanjang, Kepulauan Meranti. Untuk kondisi di peraian tersebut, saat ini kecepatan angin mencapai 10-25 km per jam.
“Dalam upaya pencarian korban, kami mengerahkan sebanyak 6 orang personil yang berasal dari Pos SAR Selatpanjang,” sebutnya. (*)
Berita Lainnya
Warga Riau di Perantauan Diajak Ikut Bangun Kampung Halaman
Hilirisasi Kelapa Sawit Terus Dikembangkan Pemprov Riau
Lepas 450 Jemaah Haji, Asisten I Setdaprov Riau Minta Jaga Kesehatan
Ini yang Dilakukan Pemprov Riau untuk Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok
Forum Pembauran Kebangsaan Riau Audiensi dengan Pj Gubri, Apa yang Dibahas?
Video Seekor Harimau Mati Tertabrak di Tol Permai Dipastikan Hoax
Warga Riau di Perantauan Diajak Ikut Bangun Kampung Halaman
Hilirisasi Kelapa Sawit Terus Dikembangkan Pemprov Riau
Lepas 450 Jemaah Haji, Asisten I Setdaprov Riau Minta Jaga Kesehatan
Ini yang Dilakukan Pemprov Riau untuk Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok
Forum Pembauran Kebangsaan Riau Audiensi dengan Pj Gubri, Apa yang Dibahas?
Video Seekor Harimau Mati Tertabrak di Tol Permai Dipastikan Hoax