PILIHAN
Gelar FGD LGBT
LGBT di Pekanbaru Capai 4 Ribu
PEKANBARU, riauin.com-- Hal itu dikatakan Kepala Kantor Kememteria Agama Kota Pekanbaru Edwar S Umar dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru pada acara Forum Group Discussion (FGD) bertemakan Antisipasi Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender di Ruang Aula Kantor FKUB di lingkungan Kementerian Agama Kota Pekanbaru.
Hadiri dalam acara itu Asisten Satu Walikota, Kepala Kementerian Agama Kota Pekanbaru serta sejumlah pemuka umat beragama di lingkungan Kota Pekanbaru.
Menurut Ketua FKUB, Ismardi Ilyas, FDG Antisipasi LGBT ini diadakan atas usulan Organisasi Masyarakat (Ormas) Keagamaan yang ada di Kota Pekanbaru.
Ismardi menyebut FKUB ini wadah menaungi aspirasi Ormas Keagamaan untuk disampaikan kepada Pemerintah Pekanbaru.
"Kita lihat LGBT ini sudah menjadi penyakit, yang normal saja kalau sudah ikut aktifitas mereka bisa terkena dampaknya," katanya.
Ismardi menyebut saat ini menurut data yang telah ia dapatkan dari pihak kepolisian, jumlah masyarkata yang LGBT telah mencapai 4.000 orang. "Data tersebut bisa saja terus bertambah seiring berjalannya waktu," katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Edwar S Umar mengatkan LGBT terjadi akibat dari vidio asusila yang telah tersebar dimana-mana. Menurutnya, dampak dari vidio ini sangat besar bagi yang melihatnya. "Kita harus buat larangan aktifitas LGBT di Pekanbaru, kalau sudah dilarang hal ini tentu mengurangi LGBT yang kini marak di Pekanbaru," sebutnya.
Edwar S Umar menyarankan kepada Pemerintah Pekanbaru untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) terkait LGBT. Karena menurutnya aturan formal di Indonesia saat ini belum ada yang melarang LGBT tersebut.
"Harus ada juga penyuluhan ke sekolah-sekolah, lalu bentuk tim terpadu terkait antisipasi penanggulangan LGBT kemudian bentuk badan Rehabilitasi nya juga," sarannya kepada pihak Pemerintah Pekanbaru.
Edwar menambahkan, harus ada perhatian orangtua terhadap aktifitas yang dilakukan oleh anak-anaknya. Hampir 70% LGBT ini berasal dari anak-anak dan mahasiswa.
Asisten Satu Walikota Pekanbaru, Azwan yang hadir dalam FDG ini sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini. Menurutnya, agenda ini sangat membantu pemerintah dalam memerangi aktifitas kaum luth tersebut.
"Beratnya LGBT ini dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia (HAM), yang namanya melanggar tidak ada kaitannya dengan HAM," tegasnya. (Adr)
Hadiri dalam acara itu Asisten Satu Walikota, Kepala Kementerian Agama Kota Pekanbaru serta sejumlah pemuka umat beragama di lingkungan Kota Pekanbaru.
Menurut Ketua FKUB, Ismardi Ilyas, FDG Antisipasi LGBT ini diadakan atas usulan Organisasi Masyarakat (Ormas) Keagamaan yang ada di Kota Pekanbaru.
Ismardi menyebut FKUB ini wadah menaungi aspirasi Ormas Keagamaan untuk disampaikan kepada Pemerintah Pekanbaru.
"Kita lihat LGBT ini sudah menjadi penyakit, yang normal saja kalau sudah ikut aktifitas mereka bisa terkena dampaknya," katanya.
Ismardi menyebut saat ini menurut data yang telah ia dapatkan dari pihak kepolisian, jumlah masyarkata yang LGBT telah mencapai 4.000 orang. "Data tersebut bisa saja terus bertambah seiring berjalannya waktu," katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Edwar S Umar mengatkan LGBT terjadi akibat dari vidio asusila yang telah tersebar dimana-mana. Menurutnya, dampak dari vidio ini sangat besar bagi yang melihatnya. "Kita harus buat larangan aktifitas LGBT di Pekanbaru, kalau sudah dilarang hal ini tentu mengurangi LGBT yang kini marak di Pekanbaru," sebutnya.
Edwar S Umar menyarankan kepada Pemerintah Pekanbaru untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) terkait LGBT. Karena menurutnya aturan formal di Indonesia saat ini belum ada yang melarang LGBT tersebut.
"Harus ada juga penyuluhan ke sekolah-sekolah, lalu bentuk tim terpadu terkait antisipasi penanggulangan LGBT kemudian bentuk badan Rehabilitasi nya juga," sarannya kepada pihak Pemerintah Pekanbaru.
Edwar menambahkan, harus ada perhatian orangtua terhadap aktifitas yang dilakukan oleh anak-anaknya. Hampir 70% LGBT ini berasal dari anak-anak dan mahasiswa.
Asisten Satu Walikota Pekanbaru, Azwan yang hadir dalam FDG ini sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini. Menurutnya, agenda ini sangat membantu pemerintah dalam memerangi aktifitas kaum luth tersebut.
"Beratnya LGBT ini dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia (HAM), yang namanya melanggar tidak ada kaitannya dengan HAM," tegasnya. (Adr)
Berita Lainnya
Dua Sejoli Tertangkap Basah dalam Tenda di Danau Rusa, Kadis Pariwisata Bungkam
Bacawako Rahmansyah Bersilaturahmi dan Halal Bihalal Bersama KKSB Riau
Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Hanura dan PDIP, Ini Gagasan Rahmansyah untuk Pekanbaru
Ormawa Daerah Pertanyakan Eksistensi Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau
Bacawako Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PKB dan Nasdem
Siap Hadapi Sidang PHPU, Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK
Dua Sejoli Tertangkap Basah dalam Tenda di Danau Rusa, Kadis Pariwisata Bungkam
Bacawako Rahmansyah Bersilaturahmi dan Halal Bihalal Bersama KKSB Riau
Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Hanura dan PDIP, Ini Gagasan Rahmansyah untuk Pekanbaru
Ormawa Daerah Pertanyakan Eksistensi Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau
Bacawako Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PKB dan Nasdem
Siap Hadapi Sidang PHPU, Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK