PILIHAN
Menteri Perhubungan : Jadilah Pejuang Keselamatan Transportasi
PEKANBARU, Riauin.com - Agar sosialisasi kampanye keselamatan dan budaya transportasi di Provinsi Riau dapat berjalan baik, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melaksanakan talkshow dengan tema "Keselamatan Sebagai Budaya Transportasi"
Talkshow yang digelar Rabu (19/9/2019) di Hotel Aryaduta Pekanbaru, merupakan bagian dari serangkaian acara peringatan hari Perhubungan Nasional ke 47. Talkshow diisi oleh beberapa pembicara atau narasumber, diantaranya Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Dirjen Perhubungan Darat, Gubernur Riau, Polda Riau, Duta Keselamatan Jalan, yakni Rifan Helmi Sungkar dan Chica Koeswoyo.
Acara yang digelar sejal pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB ini, disambut antusias ribuan tamu undangan yang hadir, termasuk anak-anak TK yang menggunakan seragam Dinas Perhubungan dan seragam Kepolisian.
Menurut Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi dalam sambutannya, kegiatan talkshow yang digelar hari ini merupakan kegiatan rutin sebagai upaya mensosialisasikan keselamatan bertransportasi kepada masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Riau.
Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi memaparkan, beberap fakta yang harus diperhatikan oleh pengendara untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas yang sangat fatal, diantaranya dengan cara menurunkan kecepatan 30 persen yang dapat mengurangi 30 persen kecelakaan fatal. Berdasarkan kesepakatan 47 negara, kecepatan di wilayah perkotaan maksimum 50 km/jam. Dan ketika berbaur dengan pejalan kaki dan pesepeda, kecepatan kendaraan harus di bawah 30 km/jam.
"Kita harus memperhatikan betul aspek-aspek yang bisa memicu kecelakaan lalu lintas, misalnya perlengkapan kendaraan yang sesuai kompetensi, kondisi kendaraan dan lainnya. Ini perlu komitmen kita semua tidak hanya pihak Kepolisian dan pihak Perhubungan, tetapi juga perlu peran penting masyarakat ikut terlibat dan berperan mengawasi keselamatan. Kita semua harus jadi pejuang keselamatan transportasi," terang Budi Karya Sumadi.
Selain itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman mengatakan, pihaknya di Pemerintah Provinsi Riau setiap tahunnya mengucurkan anggaran keselamatan.
"Setiap tahunnya kita sudah siapkan anggaran keselamatan, dan jumlahnya selalu meningkat, baik pada kegiatan fisik dan non fisik. Bahkan tahun 2019 mendatang, anggaran keselamatan ini sekitar Rp52,4 miliar, dengan harapan bisa menekan angka kecelakaan khususnya bagi pengendara sepeda motor," terang Andi Rachman begitu ia akrab disapa.
Menurut Andi Rahman lagi, tingkat kecelakaan di Provinsi Riau termasuk dalam kategori rendah. Namun tetap diperlukan peran semua pihak agar angka kematian akibat kecelakaan di Riau bisa terus ditekan.
"Kalau dihitung-hitung di Riau angka kematian dari kecelakaan cukup rendah, yang banyak itu karena sakit jantung. Tetapi walau bagaimanapun angka kecelakaan harus tetap kita tekan," ujarnya.(int/nol)
Talkshow yang digelar Rabu (19/9/2019) di Hotel Aryaduta Pekanbaru, merupakan bagian dari serangkaian acara peringatan hari Perhubungan Nasional ke 47. Talkshow diisi oleh beberapa pembicara atau narasumber, diantaranya Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Dirjen Perhubungan Darat, Gubernur Riau, Polda Riau, Duta Keselamatan Jalan, yakni Rifan Helmi Sungkar dan Chica Koeswoyo.
Acara yang digelar sejal pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB ini, disambut antusias ribuan tamu undangan yang hadir, termasuk anak-anak TK yang menggunakan seragam Dinas Perhubungan dan seragam Kepolisian.
Menurut Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi dalam sambutannya, kegiatan talkshow yang digelar hari ini merupakan kegiatan rutin sebagai upaya mensosialisasikan keselamatan bertransportasi kepada masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Riau.
Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi memaparkan, beberap fakta yang harus diperhatikan oleh pengendara untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas yang sangat fatal, diantaranya dengan cara menurunkan kecepatan 30 persen yang dapat mengurangi 30 persen kecelakaan fatal. Berdasarkan kesepakatan 47 negara, kecepatan di wilayah perkotaan maksimum 50 km/jam. Dan ketika berbaur dengan pejalan kaki dan pesepeda, kecepatan kendaraan harus di bawah 30 km/jam.
"Kita harus memperhatikan betul aspek-aspek yang bisa memicu kecelakaan lalu lintas, misalnya perlengkapan kendaraan yang sesuai kompetensi, kondisi kendaraan dan lainnya. Ini perlu komitmen kita semua tidak hanya pihak Kepolisian dan pihak Perhubungan, tetapi juga perlu peran penting masyarakat ikut terlibat dan berperan mengawasi keselamatan. Kita semua harus jadi pejuang keselamatan transportasi," terang Budi Karya Sumadi.
Selain itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman mengatakan, pihaknya di Pemerintah Provinsi Riau setiap tahunnya mengucurkan anggaran keselamatan.
"Setiap tahunnya kita sudah siapkan anggaran keselamatan, dan jumlahnya selalu meningkat, baik pada kegiatan fisik dan non fisik. Bahkan tahun 2019 mendatang, anggaran keselamatan ini sekitar Rp52,4 miliar, dengan harapan bisa menekan angka kecelakaan khususnya bagi pengendara sepeda motor," terang Andi Rachman begitu ia akrab disapa.
Menurut Andi Rahman lagi, tingkat kecelakaan di Provinsi Riau termasuk dalam kategori rendah. Namun tetap diperlukan peran semua pihak agar angka kematian akibat kecelakaan di Riau bisa terus ditekan.
"Kalau dihitung-hitung di Riau angka kematian dari kecelakaan cukup rendah, yang banyak itu karena sakit jantung. Tetapi walau bagaimanapun angka kecelakaan harus tetap kita tekan," ujarnya.(int/nol)
Berita Lainnya
Penggunaan Bahasa Melayu Bakal Diterapkan Disdik Pekanbaru ke Siswa
Berikut Rangkaian Raker Komwil I Apeksi yang Berlangsung 5 Hari di Pekanbaru
PKL di Pekanbaru Diimbau Tak Berjualan di Sepanjang Jalan Protokol Selama Apeksi
Satpop PP Pekanbaru Kerahkan 300 Personel Dukung Suksesnya Raker Apeksi dan Gebyar BBI dan BBWI
Sudah Disampaikan ke Pj Walikota, Satpol PP Pekanbaru Segera Tambah Personel
Tak Terapkan Standar Pelayanan, Seorang Jukir Dipecat Dishub Pekanbaru
Penggunaan Bahasa Melayu Bakal Diterapkan Disdik Pekanbaru ke Siswa
Berikut Rangkaian Raker Komwil I Apeksi yang Berlangsung 5 Hari di Pekanbaru
PKL di Pekanbaru Diimbau Tak Berjualan di Sepanjang Jalan Protokol Selama Apeksi
Satpop PP Pekanbaru Kerahkan 300 Personel Dukung Suksesnya Raker Apeksi dan Gebyar BBI dan BBWI
Sudah Disampaikan ke Pj Walikota, Satpol PP Pekanbaru Segera Tambah Personel
Tak Terapkan Standar Pelayanan, Seorang Jukir Dipecat Dishub Pekanbaru