PILIHAN
Advetorial
Berkat Walikota Pekanbaru dan Intansi Terkait, Masyarakat Pekanbaru Bisa Nikmati Pelayanan RSD Madani
PEKANBARU, Riauin.com - Keinginan Walikota Pekanbaru Dr. H firdaus ST MT untuk membangun rumah sakit daerah (RSD) Madani akhirnya bisa terwujud. Dimana RSD Madani yang terletak di Jalan Garuda Sakti, Panam saat ini sudah diresmikan dan langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Pekanbaru.
Tidak hanya masyarakat Pekanbaru, bagi masyarakat perbatasan seperti masyarakat Kecamatan Tambang Kampar, kehadiran RSD Madani akan sangat bermanfaat, mengingat jarak tempuh ke pusat kota atau RS swasta memakan waktu yang cukup lama, maka RSD Madani adalah menjadi rumah sakit rujukan yang paling dekat dengan warga perbatasan.
Maka kehadiran RSD Madani dengan konsep Green Hospital ini diharapkan masyarakat bisa terus memberikan pelayanan yang maksimal, dengan seiringnya waktu segala kekurangan bisa segera dipenuhi.
"Sudah lama kami menunggu rumah sakit daerah Madani ini, akhirnya dengan kokoh sudah berdiri sudah bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, kita akui kita selama ini memang kekurangan fasilitas kesehatan yang dikelola pemerintah. Apalagi untuk Panam dan Payung Sekaki, selama ini berobat harus ke pusat kota. Kalau tidak harus ke rumah sakit swasta,'' kata Syahrizal, warga Jalan Merpati Sakti, Panam.
Apresiasi kembali disampaik warga lainnya, seperti Bustami, Ketua RT di Perumahan Gading Panam ini sangat berterimakasih Kepada walikota Pekanbaru Firdaus yang telah membanguan rumah sakit yang megah, namun tentunya harus melalui proses serta tantangan yang cukup banyak.
"Rumah sakit ini sangat membantu warganya dalam mendapatkan fasilitas kesehatan. Kalau rumah sakit swasta mahal. Kalau dibawa ke RSUD Arifin Achmad terlalu jauh dan terkadang harus menunggu. Pokoknya susahlah. Makanya dengan adanya RSD Madani ini kami sangat terbantu,'' kata Bustami.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa, pembangunan RSD Madani yang menelan anggaran yang sangat besar ini akan memberikan dampak posistif yang besar juga Kepada masyarakat, yakni masyarakat akan sangat terbantu dengan RSD Madani yang biayanya tidak mencekik masyarakat namun tetap memberikan pelayanan yang maksimal.
Untuk pembangunan rumah sakit ini, masuk ke dalam proyek multiyears yang didanai pada tiga tahun anggaran. Tahun pertama (2014) pembangunan menghabiskan dana sebesar Rp 6,3 miliar, di tahun kedua (2015) dana yang dikucurkan sebesar Rp 41,4 miliar. Untuk tahun ketiga, menghabiskan dana Rp42,3 miliar. Total dipagu anggaran sebesar Rp90 miliar. Nilai kontraknya Rp80,9 miliar.
Berkat Dukungan Semua Pihak
Dr. H Firdaus ST MT, menilai terwujudnya rumah sakit milik pemerintah ini adalah berkat kerjasama dan dukungan semua piha, mulai dari masyarakat Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah pusat.
Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak, baik pemrov kemudian juga dinas-dinas terkait di provinsi dan juga pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan yang telah memberikan proses perizinan, sehingga rumah sakit ini dapat beroperasi, "
Tidak hanya soal perizinan, Konsep Green Hospital pada RSD Madani yang diajukan Pad 2013 silam juga mendapat respons positif Menteri Kesehatan RI, bahkan pada saat ini Firdaus mengatakan bahwa, Menteri kesehatan meminta dibuatkan prototype dan dijadikan model ke daerah lainnya.
"Kata Ibu Menkes, konsep green hospital bukan saja bangunannya, tapi juga manajemen dan pelayanan. Dan apa yang ibu Menkes sarankan, kita realisasikan sekarang ini," kata Firdaus.
Layanan Gratis di RSD Madani
Wako juga menyebutkan, semua pelayanan digratiskan untuk masyarakat hingga pelayanan di RSD Madani sudah full dioperasionalkan. Bahkan Wako ingin menjadikan rumah sakit ini sebagai rumah sakit yang memperhatikan masyarakat khususnya masyarakat yang tidak mampu.
“Pelayanan gratis ada yang permanen dan ada yang dibatasi waktunya. Tapi untuk awal ini semuanya gratis. Gratis karena masih promosi. Selain itu, karena ini masih pelayanan-pelayanan dasar. Maka kami harapkan pelayanan dasar ini permanen gratisnya,â€
Diakuinya, ada beberapa pelayanan yang memerlukan pembiayaan. Namun, Wako katakan, diusahakan biaya semurah-murahnya agar terjangkau oleh masyarakat.
Setidaknya ada 13 pelayanan kesehatan yang bisa dilakukan rumah sakit ini. Di antaranya poli gigi, poli umum, poli spesialis anak, kandungan, paru-paru, THT, urologi, jantung, kulit, IGD, laboratorium serta bedah palsik dan akupuntur.
Wali Kota Fidaus menyatakan bahwa untuk tahap awal ini akan menggratiskan pelayanan kesehatan di RSD Madani ini. Selain menggratiskan pelayanan kesehatan pada tahap awal ini, Firdaus juga menyatakan bahwa ke depannya RSD Madani dapat menerima rujukan pasien dari kabupaten/kota lainnya. Dengan pertimbangan RS pemerintah lainnya tidak mampu mengcover pasien.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Riau, dr. Asnan. dr Asnan menyatakan bahwa RSD Madani dapat menerima pasien rujukan dari kabupaten/kota lainnya. Dengan syarat, rumah sakit asal itu memiliki tipe sama dengan RSD Madani atau dibawahnya.
"Boleh menerima pasien rujukan jika RS Pemerintah (RSUD Arifin Ahmad, RS Petala Bumi dan RSJ Tampan) tidak mampu menampung pasien. Itupun standarnya harus tipenya sama dan di bawah RSD Madani. Di atas itu sebenarnya juga boleh," kata dr. Asnan.
Impian Masyarakat Terwujud
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, dr. Zaini Rizaldi S, mengapresiasi apa yang menjadi pencapaian kinerja Wali Kota Pekanbaru di bawah kepemimpinan Firdaus ST MT yang sudah bertahun-tahun masyarakat dan semua pihak impikan ingin memiliki rumah sakit daerah akhirnya terwujud juga.
Pada awal periode kepemimpinan Firdaus ini kemaren, sudah diwacanakan untuk membangun rumah sakit, namun baru terealisasi di awal periode kedua kepemimpinannya tepat pada tanggal 26 Januari lalu. Tentu ini menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan yang diraih oleh Wali Kota Pekanbaru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya masyarakat pekanbaru dan pada umumnya masyarakat Riau.
Sejauh ini sarana dan prasarananya memang belum mencapai 100 persen begitu juga dengan jumlah pegawai baru berjumlah 91 orang. Mengenai tenaga kesehatan, perawat, Dokter, tenaga adminstrasi dan sebagainya akan disiapkan sebanyak 70 orang dari Diskes,Puskesmas dan OPD lainnya.
Dalam melengkapi berbagai kekurangan saat ini, tentu tidak bisa sepenuhnya bergantung kepada dana anggaran APBD Kota Pekanbaru, tentu akan mengajukan bantuan dari provinsi dan pusat.
"Terlebih dahulu kita memang harus mendata ke pusat dan registrasi ini bisa diterima apabila rumah sakitnya sudah beroperaional. Pusat juga tidak bisa memberi bantuan sepenuhnya kalau rumah sakit belum berjalan sama sekali, tentu perlu dikoordinasikan lagi dengan pemerintah Provinsi Riau agar semua yang dibutuhkan bisa terpenuhi mulai dari Alkes dan obat-obatan.
Untuk mengajukan proposal ke pusat yang mana anggarannya telah dilakukan pendataan sesuai kebutuhan pemenuhan perlengkapan medis dan kelanjutan bangunannya.
“Harapannya, semoga pada tahun ini semua kebutuhan medis dan kesiapan bangunannya sudah bisa terpenuhi, apalagi saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang datang untuk berobat,†kata dia. (Adv)
Tidak hanya masyarakat Pekanbaru, bagi masyarakat perbatasan seperti masyarakat Kecamatan Tambang Kampar, kehadiran RSD Madani akan sangat bermanfaat, mengingat jarak tempuh ke pusat kota atau RS swasta memakan waktu yang cukup lama, maka RSD Madani adalah menjadi rumah sakit rujukan yang paling dekat dengan warga perbatasan.
Maka kehadiran RSD Madani dengan konsep Green Hospital ini diharapkan masyarakat bisa terus memberikan pelayanan yang maksimal, dengan seiringnya waktu segala kekurangan bisa segera dipenuhi.
"Sudah lama kami menunggu rumah sakit daerah Madani ini, akhirnya dengan kokoh sudah berdiri sudah bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, kita akui kita selama ini memang kekurangan fasilitas kesehatan yang dikelola pemerintah. Apalagi untuk Panam dan Payung Sekaki, selama ini berobat harus ke pusat kota. Kalau tidak harus ke rumah sakit swasta,'' kata Syahrizal, warga Jalan Merpati Sakti, Panam.
Apresiasi kembali disampaik warga lainnya, seperti Bustami, Ketua RT di Perumahan Gading Panam ini sangat berterimakasih Kepada walikota Pekanbaru Firdaus yang telah membanguan rumah sakit yang megah, namun tentunya harus melalui proses serta tantangan yang cukup banyak.
"Rumah sakit ini sangat membantu warganya dalam mendapatkan fasilitas kesehatan. Kalau rumah sakit swasta mahal. Kalau dibawa ke RSUD Arifin Achmad terlalu jauh dan terkadang harus menunggu. Pokoknya susahlah. Makanya dengan adanya RSD Madani ini kami sangat terbantu,'' kata Bustami.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa, pembangunan RSD Madani yang menelan anggaran yang sangat besar ini akan memberikan dampak posistif yang besar juga Kepada masyarakat, yakni masyarakat akan sangat terbantu dengan RSD Madani yang biayanya tidak mencekik masyarakat namun tetap memberikan pelayanan yang maksimal.
Untuk pembangunan rumah sakit ini, masuk ke dalam proyek multiyears yang didanai pada tiga tahun anggaran. Tahun pertama (2014) pembangunan menghabiskan dana sebesar Rp 6,3 miliar, di tahun kedua (2015) dana yang dikucurkan sebesar Rp 41,4 miliar. Untuk tahun ketiga, menghabiskan dana Rp42,3 miliar. Total dipagu anggaran sebesar Rp90 miliar. Nilai kontraknya Rp80,9 miliar.
Berkat Dukungan Semua Pihak
Dr. H Firdaus ST MT, menilai terwujudnya rumah sakit milik pemerintah ini adalah berkat kerjasama dan dukungan semua piha, mulai dari masyarakat Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah pusat.
Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak, baik pemrov kemudian juga dinas-dinas terkait di provinsi dan juga pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan yang telah memberikan proses perizinan, sehingga rumah sakit ini dapat beroperasi, "
Tidak hanya soal perizinan, Konsep Green Hospital pada RSD Madani yang diajukan Pad 2013 silam juga mendapat respons positif Menteri Kesehatan RI, bahkan pada saat ini Firdaus mengatakan bahwa, Menteri kesehatan meminta dibuatkan prototype dan dijadikan model ke daerah lainnya.
"Kata Ibu Menkes, konsep green hospital bukan saja bangunannya, tapi juga manajemen dan pelayanan. Dan apa yang ibu Menkes sarankan, kita realisasikan sekarang ini," kata Firdaus.
Layanan Gratis di RSD Madani
Wako juga menyebutkan, semua pelayanan digratiskan untuk masyarakat hingga pelayanan di RSD Madani sudah full dioperasionalkan. Bahkan Wako ingin menjadikan rumah sakit ini sebagai rumah sakit yang memperhatikan masyarakat khususnya masyarakat yang tidak mampu.
“Pelayanan gratis ada yang permanen dan ada yang dibatasi waktunya. Tapi untuk awal ini semuanya gratis. Gratis karena masih promosi. Selain itu, karena ini masih pelayanan-pelayanan dasar. Maka kami harapkan pelayanan dasar ini permanen gratisnya,â€
Diakuinya, ada beberapa pelayanan yang memerlukan pembiayaan. Namun, Wako katakan, diusahakan biaya semurah-murahnya agar terjangkau oleh masyarakat.
Setidaknya ada 13 pelayanan kesehatan yang bisa dilakukan rumah sakit ini. Di antaranya poli gigi, poli umum, poli spesialis anak, kandungan, paru-paru, THT, urologi, jantung, kulit, IGD, laboratorium serta bedah palsik dan akupuntur.
Wali Kota Fidaus menyatakan bahwa untuk tahap awal ini akan menggratiskan pelayanan kesehatan di RSD Madani ini. Selain menggratiskan pelayanan kesehatan pada tahap awal ini, Firdaus juga menyatakan bahwa ke depannya RSD Madani dapat menerima rujukan pasien dari kabupaten/kota lainnya. Dengan pertimbangan RS pemerintah lainnya tidak mampu mengcover pasien.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Riau, dr. Asnan. dr Asnan menyatakan bahwa RSD Madani dapat menerima pasien rujukan dari kabupaten/kota lainnya. Dengan syarat, rumah sakit asal itu memiliki tipe sama dengan RSD Madani atau dibawahnya.
"Boleh menerima pasien rujukan jika RS Pemerintah (RSUD Arifin Ahmad, RS Petala Bumi dan RSJ Tampan) tidak mampu menampung pasien. Itupun standarnya harus tipenya sama dan di bawah RSD Madani. Di atas itu sebenarnya juga boleh," kata dr. Asnan.
Impian Masyarakat Terwujud
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, dr. Zaini Rizaldi S, mengapresiasi apa yang menjadi pencapaian kinerja Wali Kota Pekanbaru di bawah kepemimpinan Firdaus ST MT yang sudah bertahun-tahun masyarakat dan semua pihak impikan ingin memiliki rumah sakit daerah akhirnya terwujud juga.
Pada awal periode kepemimpinan Firdaus ini kemaren, sudah diwacanakan untuk membangun rumah sakit, namun baru terealisasi di awal periode kedua kepemimpinannya tepat pada tanggal 26 Januari lalu. Tentu ini menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan yang diraih oleh Wali Kota Pekanbaru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya masyarakat pekanbaru dan pada umumnya masyarakat Riau.
Sejauh ini sarana dan prasarananya memang belum mencapai 100 persen begitu juga dengan jumlah pegawai baru berjumlah 91 orang. Mengenai tenaga kesehatan, perawat, Dokter, tenaga adminstrasi dan sebagainya akan disiapkan sebanyak 70 orang dari Diskes,Puskesmas dan OPD lainnya.
Dalam melengkapi berbagai kekurangan saat ini, tentu tidak bisa sepenuhnya bergantung kepada dana anggaran APBD Kota Pekanbaru, tentu akan mengajukan bantuan dari provinsi dan pusat.
"Terlebih dahulu kita memang harus mendata ke pusat dan registrasi ini bisa diterima apabila rumah sakitnya sudah beroperaional. Pusat juga tidak bisa memberi bantuan sepenuhnya kalau rumah sakit belum berjalan sama sekali, tentu perlu dikoordinasikan lagi dengan pemerintah Provinsi Riau agar semua yang dibutuhkan bisa terpenuhi mulai dari Alkes dan obat-obatan.
Untuk mengajukan proposal ke pusat yang mana anggarannya telah dilakukan pendataan sesuai kebutuhan pemenuhan perlengkapan medis dan kelanjutan bangunannya.
“Harapannya, semoga pada tahun ini semua kebutuhan medis dan kesiapan bangunannya sudah bisa terpenuhi, apalagi saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang datang untuk berobat,†kata dia. (Adv)
Berita Lainnya
Dua Sejoli Tertangkap Basah dalam Tenda di Danau Rusa, Kadis Pariwisata Bungkam
Bacawako Rahmansyah Bersilaturahmi dan Halal Bihalal Bersama KKSB Riau
Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Hanura dan PDIP, Ini Gagasan Rahmansyah untuk Pekanbaru
Ormawa Daerah Pertanyakan Eksistensi Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau
Bacawako Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PKB dan Nasdem
Siap Hadapi Sidang PHPU, Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK
Dua Sejoli Tertangkap Basah dalam Tenda di Danau Rusa, Kadis Pariwisata Bungkam
Bacawako Rahmansyah Bersilaturahmi dan Halal Bihalal Bersama KKSB Riau
Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Hanura dan PDIP, Ini Gagasan Rahmansyah untuk Pekanbaru
Ormawa Daerah Pertanyakan Eksistensi Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau
Bacawako Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PKB dan Nasdem
Siap Hadapi Sidang PHPU, Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK