RIAUIN.COM - Pada tahun 2024, penurunan angka kemiskinan di Kota Pekanbaru hanya tercatat sebesar 0,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang menandakan tidak ada perubahan signifikan dalam penanggulangan kemiskinan. Di tahun 2023, angka kemiskinan di Pekanbaru berada di angka 3,16 persen, dan pada 2024 turun sedikit menjadi 3,15 persen.

Sementara itu, jumlah penduduk yang tergolong dalam kategori kemiskinan ekstrem mencapai 3.926 jiwa. Mereka ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, lembaga zakat, serta corporate social responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan.

Untuk menangani persoalan tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, Idrus, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Menurut Idrus, solusi utama dalam mengurangi kemiskinan terletak pada pemberdayaan masyarakat.

"Sesuai arahan walikota, kami telah mengadakan rapat dengan OPD terkait, dan sudah ada usulan konkret saat rapat dinas dengan walikota. Pemberdayaan masyarakat miskin sesuai dengan potensi yang mereka miliki adalah langkah yang tepat," ujar Idrus pada Kamis (9/1/2025).

Idrus menambahkan, jika mereka memiliki keterampilan tertentu, seperti membuat kue atau kuliner, maka pelatihan akan diarahkan ke Dinas Koperasi agar mereka memiliki peluang usaha yang jelas.

"Pelatihan harus berjalan sampai selesai, jangan hanya berhenti di teori tanpa ada kesempatan untuk berusaha," tegasnya.

Dengan harapan, para peserta pelatihan adalah mereka yang memiliki potensi dan keterampilan yang dapat dikembangkan, sehingga dapat mengangkat mereka keluar dari kemiskinan.

"Diharapkan mereka yang mengikuti pelatihan memang memiliki keahlian, agar mereka bisa keluar dari kemiskinan," tambah Idrus. (*)