Restorasi Kawasan Lindung PT PSPI Bermitra dengan Masyarakat
RIAUIN.COM- Koperasi Petani (Kopni) PPLBB, Desa Batu Gajah Kecamatan Petapahan, Kabupaten Kampar bermitra dengan PT PSPI untuk merestorasi kawasan lindung milik perusahaan yang saat ini beralih menjadi kebun kelapa sawit.
Rabu (29/5/2023), Restorasi kawasan lindung seluas 250 hektare dimulai pada Rabu (29/4/2023), dengan menanam tanaman buah-buahan, seperti durian montong di kawasan lindung tersebut.
Tokoh masyarakat Desa Batu Gajah Datuk Bandaro Mudo Kenegerian Batu Gajah Datuk Suhaili Husein mengatakan pengakuan hak ulayat Desa Batu Gajah sesuai Permen agraria nomor 9 tahun tahun 1999 dan pihaknya sudah mengajukan persyaratan hak ulayat di areal konsesi perusahaan sejak tahun 2021.
"Berkenaan dengan itulah kami dengan PSPI, ninik mamak Desa Batu Gajah serta koperasinya membuat komitmen mengembalikan kawasan hutan yang ada di pinggir Sungai Tapung yang telah dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab, tentunya sesuai dengan prosedur dan aturan hukum yang ada di negara kita ini," jelasnya.
Hari ini kata Suhaili merupakan penanam perdana di kawasan yang direstorasi dan selanjutnya akan dilakukan secara bertahap dengan tetap bekerjasama dengan PT PSPI.
Sementara itu Edy Harris mewakili manajemen PT PSPI mengatakan pola kemitraan dalam merestorasi kawasan lindung yang berbasis masayarakat sekitar perusahaan merupakan hal yang luar biasa.
"Jadi selama ini kita banyak melakukan restorasi kawasan lindung itu secara mandiri, perusahaan yang melakukan sendiri, kita sudah melakukan kesepakatan beberapa waktu lalu, MoUnya sudah ditandatangani dan hari ini kita coba realisasikan penanaman perdanya," kata Edy.
Hal ini jelas Edy memberikan akses legal kepada masyarakat untuk masuk ke kawasan hutan dan syah secara aturan yang berlaku dengan luas 250 hektare. "Jadi bisa kita bayangkan bapak, ibu kalau ditanami buah-buahan, daerah ini bisa menjadi penghasil buah, misalnya tanam durian montong, tak usah banyak-banyak, 10 hektar saja sudah berapa duit yang dihasilkannya," ucap Edy dihadapan ratusan warga yang hadir dalam acara tersebut.
Edy berharap partisipasi aktif anak kemenakan anggota Kopni PLBBG Desa Batu Gajah dalam menjalankan dan menuntaskan program restorasi ini," Kita (perusahaan-red) hanya mensuport saja dan sawitnya jangan diganggu kita tanam disela-selanya saja, lagipula sawit ini berfungsi menjadi pelindung tanaman yang kita tanam, biarkan saja sawitnya lama-lama dia tidak akan produktif," kata Edy.
Dia juga berpesan kepada masyarakat dan anggota Kopni PLBBG untuk tidak mengambil kayu yang nantinya tumbuh besar di kawasan lindung yang direstorasi.
"Kalau pohon duriannya telah masuk masa tidak menghasilkan lagi kemudian ditebang kayunya bisa diambil," tuturnya. -rls
Berita Lainnya
Sensasi di Puncak Pukatan: Wisata Alam dan Petualangan di Kampar Riau
Puluhan Kerbau di Kampar Mati Secara Massal, Bangkainya Mengapung di Sungai
Jalan Lintas Riau - Sumbar yang Amblas di Tanjung Alay Kampar Segera Diperbaiki
Ini Nama-nama 45 Anggota DPRD Kampar Periode 2024 - 2029 yang Baru Dilantik
Rambah Lahan Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang Baling Kampar, Dua Pelaku Diamankan Polda Riau
KLHK Segel 15 Hektare Lahan HPK Terbakar di Desa Karya Indah Kampar
Sensasi di Puncak Pukatan: Wisata Alam dan Petualangan di Kampar Riau
Puluhan Kerbau di Kampar Mati Secara Massal, Bangkainya Mengapung di Sungai
Jalan Lintas Riau - Sumbar yang Amblas di Tanjung Alay Kampar Segera Diperbaiki
Ini Nama-nama 45 Anggota DPRD Kampar Periode 2024 - 2029 yang Baru Dilantik
Rambah Lahan Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang Baling Kampar, Dua Pelaku Diamankan Polda Riau
KLHK Segel 15 Hektare Lahan HPK Terbakar di Desa Karya Indah Kampar