Total 2.401 Hotspot Karhutla Terdeteksi di Sumatera, Didominasi Sumsel
RIAUIN.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 2.401 titik panas (hotspot) di 7 provinsi di Sumatera. Hotspot terbanyak berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berjumlah 1.905 titik.
"Di Provinsi Bengkulu 21 titik, Jambi 60 titik, Lampung 351, Sumatera Barat 18, Bangka Belitung 42 titik, dan Riau 4 titik," kata Forecaster on Duty BMKG SSK II Pekanbaru, Mia V, Rabu (18/10/2023) sore.
Khusus di Riau, 4 titik hotspot itu berada di Kabupaten Indragiri Hilir 1 dan Inhu 3 titik. Sementara, suhu udara dari pagi hingga malam hari di Kota Pekanbaru dan sekitarnya cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.
Jarak pandang pada berkisar antara 3 sampai 8 kilometer di Kota Pekanbaru dan sekitar dengan status udara kabur dan berkabut di Rengat dan Pelalawan.
Sesuai data ter-update BMKG Rabu (18/10/2023), kualitas udara di Kota Pekanbaru cenderung tidak sehat. Hal ini tertera pada grafik yang menyentuh garis kuning dengan angka 56,20 µgram/m3.
Soal kondisi kualitas udara, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Ramlan menjelaskan, bahwa hal ini masih dibawah ambang batas.
"Kualitas udara sudah cenderung turun sering turun hujan di Kota Pekanbaru dan beberapa wilayah lainnya. Kualitas udara yang tidak sehat ini masih dibawah ambang batas atau kecil dari 150 mikrogram/m3," jelas Ramlan.
Namun demi menjaga kesehatan, dia menyarankan agar warga menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah agar terhindar dari segala efek yang diakibatkan oleh polutan.
Cuaca yang berkabut di pagi hari, kata Ramlan, hal itu disebabkan fog/mist karena kelembaban udara yang masih tinggi. Namun hal itu akan hilang seiring dengan menguatnya sinar matahari.
"Memang biasanya agak sedikit berkabut, hal ini disebabkan kelembaban yang masih tinggi karena cahaya matahari belum maksimal menyinari permukaan. Seiiring menjelang siang, sinar matahari maksimal menyinari permukaan sehingga cuaca kabur/kabut akan terangkat ke udara sehingga jarang pandang mulai clear," kata Ramlan.-dnr
Berita Lainnya
JMSI Tolak RUU Penyiaran yang Bertentangan dengan UUD 1945 dan UU Pers
Chicco Jericho Desak Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah di TNTN Tesso Nilo
Total 19 Tungku Penyulingan Minyak Illegal di Musi Banyuasin Dibongkar Mandiri
Komisi III DPR Pertanyakan Polda Riau Pasang Plang Bicara di Lahan PT TBS
Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa, Dirjen PP Beri Masukan
Tarif Baru Tol Pekanbaru-Dumai Belum Diberlakukan, Ini Sebabnya
JMSI Tolak RUU Penyiaran yang Bertentangan dengan UUD 1945 dan UU Pers
Chicco Jericho Desak Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah di TNTN Tesso Nilo
Total 19 Tungku Penyulingan Minyak Illegal di Musi Banyuasin Dibongkar Mandiri
Komisi III DPR Pertanyakan Polda Riau Pasang Plang Bicara di Lahan PT TBS
Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa, Dirjen PP Beri Masukan
Tarif Baru Tol Pekanbaru-Dumai Belum Diberlakukan, Ini Sebabnya