Tolak Amplop Santunan, Orang Tua Korban Kanjuruhan: Saya Butuh Keadilan
RIAUIN.COM - Devi Athok, orang tua dua korban tewas Tragedi Kanjuruhan, NDR (16) dan NDB (13), mengaku tidak memperdulikan santunan yang diberikan, termasuk pemberian santunan yang diduga dari Presiden Joko Widodo.
Hal itu dikatakan Devi saat memberikan kesaksian saat persidangan dua terdakwa Tragedi Kanjuruhan yakni Panpel Arema FC Abdul Haris dan Security Officer Suko Sutrisno di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (24/1).
Mulanya, Devi ditanya oleh Majelis Hakim apakah ia mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat ataupun pihak-pihak terkait.
"Waktu di RSSA (RS Saiful Anwar) Pak Jokowi tanya 'apa yang anda harapkan?'. Saya bilang mohon dihukum oknum-oknum yang bunuh anak saya. Pak Jokowi bilang 'iya'," kata Devi dikutip dari cnnindonesia.
Usai kunjungan Jokowi, Devi mengaku mendapatkan dua amplop. Ia tak tahu dari siapa dan berapa isi amplop itu. Dan saat ini masih disimpan di rumahnya.
Devi pun menegaskan ia tak ingin santunan apapun dari pemerintah. Yang ia butuhkan adalah keadilan bagi anak-anaknya.
"Saya menerima dua amplop, nggak tau dari siapa. Masih utuh sampai sekarang saya simpan di rumah. Saya enggak butuh donasi, saya butuh keadilan," kata dia
Tak hanya itu, Devi juga tidak percaya terhadap hasil autopsi yang dilakukan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jawa Timur, terhadap dua anaknya.
"Saya tidak percaya hasil autopsi itu, padahal tidak ada luka lebam di sekujur tubuh dua anak saya," ucapnya.
Hal itu diketahui saat dia memandikan jenazah dua putrinya. Ia menyebut kondisi menghitam dan mengeluarkan busa dan bau amonia.
"Saya ikut memandikan dua jenazah putri sama kakak dan ibu saya, dari ujung rambut sama kuku tidak ada luka lebam sekalipun. Saya demi Allah. Busa terus keluar dari mulut, dan keluar bau amonia," kata dia. (*)
Berita Lainnya
Chicco Jericho Desak Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah di TNTN Tesso Nilo
Total 19 Tungku Penyulingan Minyak Illegal di Musi Banyuasin Dibongkar Mandiri
Komisi III DPR Pertanyakan Polda Riau Pasang Plang Bicara di Lahan PT TBS
Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa, Dirjen PP Beri Masukan
Tarif Baru Tol Pekanbaru-Dumai Belum Diberlakukan, Ini Sebabnya
Pj Sekdakab Kampar Tinjau Lokasi Anak Hanyut di Sipungguk Salo
Chicco Jericho Desak Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah di TNTN Tesso Nilo
Total 19 Tungku Penyulingan Minyak Illegal di Musi Banyuasin Dibongkar Mandiri
Komisi III DPR Pertanyakan Polda Riau Pasang Plang Bicara di Lahan PT TBS
Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa, Dirjen PP Beri Masukan
Tarif Baru Tol Pekanbaru-Dumai Belum Diberlakukan, Ini Sebabnya
Pj Sekdakab Kampar Tinjau Lokasi Anak Hanyut di Sipungguk Salo