Cegah Peningkatan Kekerdilan di Inhu, Bupati Buka Rembuk Stunting
RIAUIN.COM - Bupati Indragiri Hulu (Inhu) Rezita Meylani Yopi, SE didampingi Wakil Bupati Inhu Drs H Junaidi Rachmat, MSi membuka acara Rembuk Stunting Konvergensi Percepatan Penurunan (Stunting), Rabu (29/6/2022) di Ruang Auditorium Yopi Arianto lantai 4.
Bupati Inhu dalam sambutannya mengharapkan semoga melalui rembuk stunting ini tercipta komitmen bersama dalam usaha percepatan penurunan stunting di Kabupaten Inhu.
"Kita sudah rutin selama 3 tahun terakhir melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting, dan pada tahun ini terdapat tim pendamping keluarga yang harus didukung oleh semua OPD dan para camat agar mengkoordinir kan desa dan kelurahan untuk kegiatan ini melalui dana desa" sebut Bupati Rezita.
Bupati Rezita,menyampaikan pada tahun 2021, 10 desa si Kabupaten Inhu ditetapkan menjadi Lokus Stunting. Setelah dilakukan pendataan dan intervensi, terjadi penurunan secara umum, yang awalnya 12,18% turun menjadi 7,39%.
Sedangkan tahun 2022 di tetapkan 10 desa kelurahan lokus Stunting dengan kondisi Preferensi Stunting sebesar 13,64% setelah intervensi menunggu data pada bulan Agustus mendatang.
"Hasil dari rembuk Stunting menjadi dasar gerakan percepatan penurunan stunting melalui integrasi program kegiatan yang dilakukan organisasi perangkat daerah sebagai penanggung jawab program," jelas Bupati Rezita.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Inhu, Elis Julinarti menyampaikan, pelaksanaan kegiatan rembuk Stunting Kabupaten Inhu tahun 2022 yaitu dalam amanat peraturan presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting.
Dalam strategi percepatan penurunan stunting melakukan 2 intervensi, Pertama intervensi spesifik, kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi secara langsung terjadinya Stunting di kab Inhu, dan Kedua intervensi secara sensitif, kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadi Stunting di Kab Inhu.
Sedangkan Strategi nasional percepatan penurunan stunting berpijak untuk menurunkan preferensi Stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dan peningkatan akses air minum dan sanitasi. Sedangkan sasaran remaja, calon pengantin, ibu menyusui dan anak berumur 0-59 bulan.
Terakhir, dalam rangka menyelenggarakan percepatan penurunan stunting, di bentuk tim tingkat desa, kepala desa atau kelurahan menetapkan tim yg bertugas mengkoordinasikan, mensinergikan, mengevaluasi penyelanggaraan tingkat desa yang melibatkan tenaga kesehatan paling sedikit mencakup bidan, tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, penyuluh keluarga berencana, tim penggerak kesejahteraan keluarga, pembantu pembina keluarga berencana desa dan kader unsur masyarakat lainnya.
"Dalam hal ini tim telah dibentuk sudah memulai aksi yang dilakukan secara sinergi, tutup Elis Kadis Kesehatan.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama upaya percepatan penurunan stunting Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022.-Gus
Berita Lainnya
Buka Puasa Bersama di Inhu, Duo Dodi Anggota DPRD Riau Terpilih Bangga Jadi Bagian JMSI
JMSI Bersama Tokoh Masyarakat Inhu Gelar Diskusi Publik
Antisipasi Penimbunan Jelang Pemilu, Tipidter Polres Inhu Cek SPBU Agen Gas Elpiji
Duduk Bareng Pendiri Ponpes Nur Alif, Kapolres Inhu Ajak Jaga Kamtibmas.
Total 86 Desa di 14 Kecamatan Indragiri Hulu Terendam Banjir
Banjir Tak Kunjung Surut, PHE Kampar Salurkan Bantuan Bagi 5 Desa Di Inhu
Buka Puasa Bersama di Inhu, Duo Dodi Anggota DPRD Riau Terpilih Bangga Jadi Bagian JMSI
JMSI Bersama Tokoh Masyarakat Inhu Gelar Diskusi Publik
Antisipasi Penimbunan Jelang Pemilu, Tipidter Polres Inhu Cek SPBU Agen Gas Elpiji
Duduk Bareng Pendiri Ponpes Nur Alif, Kapolres Inhu Ajak Jaga Kamtibmas.
Total 86 Desa di 14 Kecamatan Indragiri Hulu Terendam Banjir
Banjir Tak Kunjung Surut, PHE Kampar Salurkan Bantuan Bagi 5 Desa Di Inhu