PILIHAN
Gerindra Siap Cabut Laporan Jika Diperintah Prabowo
JAKARTA, Riauin.com -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Iwan Sumule, melaporkan Viktor Loiskodat atas inisiatif pribadi. Namun, dia juga bisa mencabut laporannya apabila ada intruksi dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Oh saya patuh (cabut), sebagai kader partai, saya patuh terhadap perintah ketua umum," ujar Iwan di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).
Pasca melaporkan ke polisi pihaknya baru akan melakukan koordinasi dengan Prabowo. Bareskrim menerima laporan Iwan dengan mengeluarkan surat tanda bukti lapor nomor TBL/510/VIII/2017 dengan nomor polisi LP/773/VIII/2017 Bareskrim tanggal 4 Agustus 2017.
"Saya juga akan mengkoordinasikan dengan pak Prabowo soal laporan yang saya lakukan ini," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, laporan tersebut dibuat atas dugaan pernyataan provokatif yang dilakukan Viktor di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam pidatonya, Viktor menyebutkan bahwa Gerindra bersama tiga partai lainnya yakni Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat NAsional (PAN) disebut-sebut sebagai partai yang mendukung adanya khilafah di Indonesia.
Pernyataannya Ini sontak saja membuat Viktor harus berurusan dengan hukum. Bukan hanya Gerindra, partai amanat nasional (PAN) pun membuat laporan polisi di Bareskrim Polri.(rol)
"Oh saya patuh (cabut), sebagai kader partai, saya patuh terhadap perintah ketua umum," ujar Iwan di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).
Pasca melaporkan ke polisi pihaknya baru akan melakukan koordinasi dengan Prabowo. Bareskrim menerima laporan Iwan dengan mengeluarkan surat tanda bukti lapor nomor TBL/510/VIII/2017 dengan nomor polisi LP/773/VIII/2017 Bareskrim tanggal 4 Agustus 2017.
"Saya juga akan mengkoordinasikan dengan pak Prabowo soal laporan yang saya lakukan ini," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, laporan tersebut dibuat atas dugaan pernyataan provokatif yang dilakukan Viktor di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam pidatonya, Viktor menyebutkan bahwa Gerindra bersama tiga partai lainnya yakni Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat NAsional (PAN) disebut-sebut sebagai partai yang mendukung adanya khilafah di Indonesia.
Pernyataannya Ini sontak saja membuat Viktor harus berurusan dengan hukum. Bukan hanya Gerindra, partai amanat nasional (PAN) pun membuat laporan polisi di Bareskrim Polri.(rol)
Berita Lainnya
Pastikan Keamanan Pilkada Serentak, Polsek Kuala Cenaku Gelar Patroli Bersama
Catat, Ini Hasil Kesepakatan Pasca Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Kuansing
Protes Kegiatan Pengumpulan Camat dan Kepala Desa di Minggu Tenang, Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Kuansing
Masyarakat Kuantan Mudik Murka, Suhardiman Amby Dibuang Sepanjang Adat
Pemerintahan Suhardiman Amby Dalam Pusaran Dugaan Korupsi, Sejumlah Pejabat Mulai Tak Nyenyak Tidur
Tiga Puluh Tahun Warga Singingi Menderita, Pemerintah Seolah Tak Peduli
Pastikan Keamanan Pilkada Serentak, Polsek Kuala Cenaku Gelar Patroli Bersama
Catat, Ini Hasil Kesepakatan Pasca Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Kuansing
Protes Kegiatan Pengumpulan Camat dan Kepala Desa di Minggu Tenang, Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Kuansing
Masyarakat Kuantan Mudik Murka, Suhardiman Amby Dibuang Sepanjang Adat
Pemerintahan Suhardiman Amby Dalam Pusaran Dugaan Korupsi, Sejumlah Pejabat Mulai Tak Nyenyak Tidur
Tiga Puluh Tahun Warga Singingi Menderita, Pemerintah Seolah Tak Peduli