PILIHAN
Pemkab Rohul Mediasi Amuk Masa ke PLN Ujung Batu
Rohul, Riauin.com - Terkait Amuk warga yang terjadi di Kantor Rayon PLN Ujung Batu, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) akhirnya turun tangan.
Mewakili Bupati Rohul Suparman, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem), Muhamad Zaki,minggu (28/5/2017), langsung mendatangi PLTD Sungai Kuning untuk menenangkan serta memediasi warga.
Hal ini dilakukan karena adanya informasi akan adanya aksi pembakaran di PLTD Sungai Kuning, sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap PLN yang melakukan pemadaman Listrik saat Jam berbuka puasa.
Dari hasil mediasi tersebut disepakati, PLN sementara waktu menghentikan operasional PLTD Sungai Kuning, hingga adanya solusi terkait pemadaman listrik khusunya saat jam berbuka puasa seperti yang dikeluhkan warga.
Selain Kabag Tapem, dalam mediasi tersebut juga dihadiri unsur Pihak Pemerintahan Desa, Pihak Kecamatan, Lolsek Rambah Samo, Polres Rohul. Sementara Pihak PLN absen dalam mediasi tersebut.
Dari keterangan yang diperoleh dari kabag Tapem Muhamad Zaki, berdasarkan hasil mediasi dengan masyarakat, mereka meminta penjelasan dan solusi kongkret dari Pimpinan PLN, terkait permasalahan pemadaman Listrik PLN saat warga hendak berbuka puasa DI waktu yang sama.
Selain itu, Warga juga meminta Pemkab Rohul untuk segera memfasilitasi permasalahan ini dan sebelum ada solusi dari PLN masyarakat meminta mesin yang ada di sungai Kuning untuk sementara waktu tidak beroperasi.
"Besok rencananya kita akan panggil Pihak PLN ke kantor bupati Rohul untuk menjelaskan dan meminta solusi dari mereka". Kata kabag Tapem Zaki,Senin (29/5/2017)
Sementara itu, manager PLN Pasirpengaraian David Sibarani menjelaskan, PLN saat ini sedang berupaya keras memperbaiki listrik yang padam dikarenakan adanya gangguan pada sistem jaringan. Pemadaman terjadi karena ada gangguan jaringan yang menyebabkan blackout (padam total) pada sore tadi sekitar pukul 16.38 sampai pukul 21.41 Wib. Adapun penyebab blackout tersebut masih dalam penelusuran di sisi jaringan oleh petugas PLN.
Saat dalam proses penormalan , tiba-tiba masyarakat mendatangi kantor PLN Sub Rayon Ujung Batu. Masyarakat juga sempat melakukan pengrusakan bangunan kantor yang menyebabkan beberapa kaca jendela pecah.
Sibarani juga membantah, jika pihaknya absen dalam mediasi dengan masyarakat di PLTD Sungai Kuning. Menurutnya, dalam mediasi di sungai kuning, PLN diwakili seorang stafn ya, Namun terpaksa harus mengamankan diri karena terkena pukulan warga yang tersulut emosinya.
"Tadi ada perwakilan dari kami, tapi dia harus menyelamatkan diri karena terkena pukulan warga yang tersulut emosi "kata manager PLN Pasirpengaraian,David Sibarani.
Sementara terkait tuntutan warga, agar mesin PLTD Sungai Kuning berhenti beroperasi sementara sebelum ada solusi dari pihak PLN, David Sibarani mengaku sudah mencoba menegosiasikanya dengan Pihak Polsek, Polres, Tapem dan masyarakat, untuk dihidupkan kembali, namun masyarakat tetap bersikukuh agar mesin tidak dihidupkan sebelum ada hasil mediasi yang akan dilakukan besok pagi.
"Kita tadi sudah berkoordinasi dengan kepolisian pak, karena ada ancaman untuk membakar mesin, melempar dan melakukan penganiayaan terhadap pegawai dan operator PLTD, jadi untuk sementara kita ikuti dulu tuntutan warga hingga warga tenang"tetangnya.
Untuk mengatasi berhentinya operasional PLTD Sungai Kuning, pasokan daya untuk konsumen PLN masih bisa dibantu dari PLTD Tjg Belit. Namun, akibatnya listrik di daerah kota tengah kecamatan Kepenuhan harus dilakukan pemadaman.
"kita tengah upayakan penarikan mesin agar pasokan listrik di kota tengah dapat normal kembali"terangnya.
David Sibarani menyampaikan Permohonan maaf PLN terhadap kejadian ini. Dia menegaskan PLN tidak sedikitpun punya niat untuk memadamkan listrik di jam berbuka puasa, sehingga mengganggu kenyamanan pelanggan PLN khusunya umat muslim yang tengah menjalankann ibadah.
"Kami dari pihak PLN Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggan khususnya yang berada di Ujung Batu dan tidak ada niatan dari kami pihak PLN untuk sengaja melakukan pemadaman apalagi saat ini diketahui bulan ramadhan dan jadwal orang melakukan shalat Taraweh" pungkasnya.(snc)
Mewakili Bupati Rohul Suparman, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem), Muhamad Zaki,minggu (28/5/2017), langsung mendatangi PLTD Sungai Kuning untuk menenangkan serta memediasi warga.
Hal ini dilakukan karena adanya informasi akan adanya aksi pembakaran di PLTD Sungai Kuning, sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap PLN yang melakukan pemadaman Listrik saat Jam berbuka puasa.
Dari hasil mediasi tersebut disepakati, PLN sementara waktu menghentikan operasional PLTD Sungai Kuning, hingga adanya solusi terkait pemadaman listrik khusunya saat jam berbuka puasa seperti yang dikeluhkan warga.
Selain Kabag Tapem, dalam mediasi tersebut juga dihadiri unsur Pihak Pemerintahan Desa, Pihak Kecamatan, Lolsek Rambah Samo, Polres Rohul. Sementara Pihak PLN absen dalam mediasi tersebut.
Dari keterangan yang diperoleh dari kabag Tapem Muhamad Zaki, berdasarkan hasil mediasi dengan masyarakat, mereka meminta penjelasan dan solusi kongkret dari Pimpinan PLN, terkait permasalahan pemadaman Listrik PLN saat warga hendak berbuka puasa DI waktu yang sama.
Selain itu, Warga juga meminta Pemkab Rohul untuk segera memfasilitasi permasalahan ini dan sebelum ada solusi dari PLN masyarakat meminta mesin yang ada di sungai Kuning untuk sementara waktu tidak beroperasi.
"Besok rencananya kita akan panggil Pihak PLN ke kantor bupati Rohul untuk menjelaskan dan meminta solusi dari mereka". Kata kabag Tapem Zaki,Senin (29/5/2017)
Sementara itu, manager PLN Pasirpengaraian David Sibarani menjelaskan, PLN saat ini sedang berupaya keras memperbaiki listrik yang padam dikarenakan adanya gangguan pada sistem jaringan. Pemadaman terjadi karena ada gangguan jaringan yang menyebabkan blackout (padam total) pada sore tadi sekitar pukul 16.38 sampai pukul 21.41 Wib. Adapun penyebab blackout tersebut masih dalam penelusuran di sisi jaringan oleh petugas PLN.
Saat dalam proses penormalan , tiba-tiba masyarakat mendatangi kantor PLN Sub Rayon Ujung Batu. Masyarakat juga sempat melakukan pengrusakan bangunan kantor yang menyebabkan beberapa kaca jendela pecah.
Sibarani juga membantah, jika pihaknya absen dalam mediasi dengan masyarakat di PLTD Sungai Kuning. Menurutnya, dalam mediasi di sungai kuning, PLN diwakili seorang stafn ya, Namun terpaksa harus mengamankan diri karena terkena pukulan warga yang tersulut emosinya.
"Tadi ada perwakilan dari kami, tapi dia harus menyelamatkan diri karena terkena pukulan warga yang tersulut emosi "kata manager PLN Pasirpengaraian,David Sibarani.
Sementara terkait tuntutan warga, agar mesin PLTD Sungai Kuning berhenti beroperasi sementara sebelum ada solusi dari pihak PLN, David Sibarani mengaku sudah mencoba menegosiasikanya dengan Pihak Polsek, Polres, Tapem dan masyarakat, untuk dihidupkan kembali, namun masyarakat tetap bersikukuh agar mesin tidak dihidupkan sebelum ada hasil mediasi yang akan dilakukan besok pagi.
"Kita tadi sudah berkoordinasi dengan kepolisian pak, karena ada ancaman untuk membakar mesin, melempar dan melakukan penganiayaan terhadap pegawai dan operator PLTD, jadi untuk sementara kita ikuti dulu tuntutan warga hingga warga tenang"tetangnya.
Untuk mengatasi berhentinya operasional PLTD Sungai Kuning, pasokan daya untuk konsumen PLN masih bisa dibantu dari PLTD Tjg Belit. Namun, akibatnya listrik di daerah kota tengah kecamatan Kepenuhan harus dilakukan pemadaman.
"kita tengah upayakan penarikan mesin agar pasokan listrik di kota tengah dapat normal kembali"terangnya.
David Sibarani menyampaikan Permohonan maaf PLN terhadap kejadian ini. Dia menegaskan PLN tidak sedikitpun punya niat untuk memadamkan listrik di jam berbuka puasa, sehingga mengganggu kenyamanan pelanggan PLN khusunya umat muslim yang tengah menjalankann ibadah.
"Kami dari pihak PLN Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggan khususnya yang berada di Ujung Batu dan tidak ada niatan dari kami pihak PLN untuk sengaja melakukan pemadaman apalagi saat ini diketahui bulan ramadhan dan jadwal orang melakukan shalat Taraweh" pungkasnya.(snc)
Berita Lainnya
Dua Sejoli Tertangkap Basah dalam Tenda di Danau Rusa, Kadis Pariwisata Bungkam
Bacawako Rahmansyah Bersilaturahmi dan Halal Bihalal Bersama KKSB Riau
Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Hanura dan PDIP, Ini Gagasan Rahmansyah untuk Pekanbaru
Ormawa Daerah Pertanyakan Eksistensi Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau
Bacawako Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PKB dan Nasdem
Siap Hadapi Sidang PHPU, Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK
Dua Sejoli Tertangkap Basah dalam Tenda di Danau Rusa, Kadis Pariwisata Bungkam
Bacawako Rahmansyah Bersilaturahmi dan Halal Bihalal Bersama KKSB Riau
Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Hanura dan PDIP, Ini Gagasan Rahmansyah untuk Pekanbaru
Ormawa Daerah Pertanyakan Eksistensi Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau
Bacawako Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PKB dan Nasdem
Siap Hadapi Sidang PHPU, Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK