Kanal

Pokdarwis Puncak Kompe Siap Beri Kenangan Indah kepada Pengunjung

KAMPAR, Riauin.com - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Puncak Kompe resmi dikukuhkan Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, Zulia Dharma, di Area Objek Wisata Puncak Kompe Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Ahad (18/8/2018).

Turut hadir pada pengukuhan ini Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Riau, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kampar Dedi Sambudi, Camat XIII Koto Kampar Amiruddin, Pucuk Adat Kenegarian Pulau Gadang H Sawir Datuk Tandiko, Kepala Desa Pulau Gadang Arjunalis dan Ketua Forum BPD Kabupaten Kampar Syofian Datuk Majo Sati.

Termasuk juga Ketua Forum Peduli Kawasan Wisata Waduk PLTA Koto Panjang, Ketua Genpi Kampar Dodi, ketua dan pengurus Pokdarwis di Kenegarian Pulau Gadang, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan undangan lainnya.

Pengukuhan Pokdarwis Puncak Kompe diramaikan dengan lomba foto bertajuk Destinasi Wisata Puncak Kompe dan donor darah yang ditaja PMI Cabang Kampar.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, Zulia Dharma, dalam pengarahannya menyampaikan, pariwisata merupakan lokomotif ekonomi kerakyatan. Jika pariwisata maju maka ekonomi akan maju, karena pariwisata bisa menggerakkan semua sisi perekenomian. Ekonomi kreatif akan berkembang dan wisatawan akan selalu berbelanja hasil produk kerajinan maupun aneka kuliner khas Kampar.

"Setiap orang yang datang berkunjung akan merasakan nikmatnya aneka kue yang dibuat masyarakat Kabupaten Kampar," ujar Zulia.

Dikatakan, untuk menggerakkan pariwisata tidak bisa berjalan sendiri, pengelola dan seluruh stake holder harus kompak. "Buatlah kenangan yang mengesankan bagi pengunjung, selalulah tersenyum," pesan Zulia.

Sebagai tindak lanjut pengukuhan Pokdarwis Puncak Kompe, Zulia Dharma berpesan agar pengurus mengurus segala perizinan. Karena dengan lengkapnya perizinan atau badan hukum sebuah Pokdarwis akan dijadikan sebagai dasar pemberian bantuan baik dari pemerintah maupun bantuan coorporate social responsibility (CSR).

Ia juga menghimbau agar pengelola tempat wisata yang satu dengan yang lainnya saling mendukung, satu kesatuan yang utuh dan tidak saling meninggalkan.

Kemudian ia menyampaikan, Pemkab Kampar ingin pariwisata maju dan masyarakatnya sejahtera dalam lingkungan agama. "Seluruh objek wisata di Kabupaten Kampar harus mempunyai musalah, tempat sholatnya," kata Zulia.

Sementara itu Camat XIII Koto Kampar Amiruddin berpesan agar pengurus Pokdarwis jangan bekerja sendiri, ajak seluruh elemen masyarakat sehingga pariwisata maju dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Lebih tujuh ribu mobil plat BM berwisata ke Sumbar. Kalau menghabiskan satu juta rupiah satu mobil berapa miliar duit masuk ke Sumbar. Minimal sebagian kecil saja yang singgah di XIII Koto Kampar," ulas Amiruddin.

Ia menyampaikan terimakasih kepada masyarakat XIII Koto Kampar yang ikut mendukung program Bupati Kampar.

"Pokdarwis punya tanggung jawab, kepala dinas, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda mari berperan masing-masing meningkatkan pariwisata di Kabupaten Kampar," katanya.

Ketua Pokdarwis Puncak Kompe Geneper Siddik, SPi didampingi Sekretaris Doni Maryandi SPt kepada wartawan usai pengukuhan mengatakan, pengurus Pokdarwis Puncak Kompe siap melayani pengunjung dengan sebaik-baiknya. Saat ini di Puncak Kompe telah tersedia layanan kesehatan.

"Kami juga menjaga komitmen kepada pengunjung. Kami akan memberikan kenyamanan kepada pengunjung," katanya.

Objek Wisata Puncak Kompe adalah salah satu objek yang sedang berkembang saat ini. Para wisatawan sangat senang dengan keindahan alam yang didukung suasana yang adem. Pepohonannya rindang dan lokasinya mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan nasional Riau-Sumbar. Hanya berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Bangkinang.

Lokasi ini juga bisa dijadikan sebagai lokasi camping. Di lokasi ini selalu diadakan iven-iven termasuk kegiatan donor darah yang direncanakan setiap enam bulan sekali.

Untuk pengembangan kedepan direncanakan akan dibangun tangga seribu menuju Waduk PLTA Koto Panjang dan flying fox terpanjang di Indonesia.

Sementara itu Ketua Forum Peduli Kawasan Wisata Waduk PLTA Koto Panjang, Jhon Haril, menambahkan, forum ini sengaja dibentuk untuk merangkul seluruh pengurus Pokdarwis atau sembilan pengurus yang ada di sekitar lokasi ini atau di Kenegarian Pulau Gadang. Forum ini telah memiliki akte notaris dan telah didaftarkan Kemenkum HAM.

"Forum ini sebagai wadah untuk saling tukar informasi sekaligus menjaga kekompakan antar pengurus Pokdarwis maupun pengelola destinasi. Disamping itu sebagai pendukung dalam perjuangan setiap pengembangan destinasi wisata dan untuk meningkatkan pengurus ke pemerintah maupun ke swasta," terang Jhon Haril.(int/nol)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler