Kanal

Bentrok PP melawan LMP, 42 Orang Ditangkap Polisi


KEPOLISIAN Resor Kampar mengamankan sebanyak 42 orang yang diduga terlibat bentrokan berdarah antara dua organisasi masyarakat di wilayah tersebut yang mengibatkan jatuhnya korban jiwa.

"Sudah 42 orang yang diamankan. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Kampar dan di "Back Up" oleh Polda Riau," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.

Ia menjelaskan ke 42 orang yang diamankan tersebut terdiri dari 39 orang dari askar Merah Putih Wilayah Tapung, Kampar dan tiga orang dari Pemuda Pancasila Ranting Kasikan.

Sementara itu, guna mengantisipasi bentrokan susulan, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto mengatakan pihaknya telah mengerahkan ratusan personil yang terdiri dari Brigade Mobil, Sabhara, Intel dan Propam untuk mengantisipasi bentrokan susulan.

"Kita telah kerahkan Brimob satu kompi, satu pleton Sabhara, Kompi Rayonisasi satu kompi, intel dan Reskrim," kata Kapolda

Lebih jauh, Kapolda mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan masing-masing pimpinan Pemuda Pancasila (PP) dan Laskar Merah Putih (LMP) agar saling menahan diri.

Peristiwa bentrokan dua organisasi masyarakat yakni Pemuda Pancasila dan Laskar Merah Putih di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Rabu 00.25 WIB dinihari mengakibatkan seorang korban meninggal dunia.

Dari informasi yang dirangkum, korban tewas itu bernama Jalalludin (43), warga asal SP I Petapahan, Kecamatan Tapung, Kampar. Korban tewas dengan luka senjata tajam pada bagian kepala.

Sementara itu, Humas Polres Kampar, Iptu Deni Yusra menjelaskan peristiwa bentrokan tersebut terjadi antara Pemuda Pancasila (PP) ranting Desa Kasikan dengan Laskar Merah Putih Wilayah Tapung.

Selain menyebabkan seorang korban tewas, peristiwa itu juga menyebabkan tiga anggota PP terluka. Rata-rata luka yang diderita ketiga korban tersebut adalah luka akibat senjata tajam. Ketiga orang yang terluka itu diketahui bernam Iwan Siagian (23), Mia Ginting (32) dan Kepler Nainggolan (48). Nama terakhir merupakan korban dengan luka yang cukup parah.

Deni menjelaskan peristiwa bentrokan itu berawal saat sekitar 50 anggota Laskar Merah Putih mendatangi Polsek Tapung Hulu guna mendampingi korban Yohanes Munthe pada Selasa malam tadi (26/4). Yohanes disebut sebagai korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum PP.

"Namun, massa LMP tidak merasa puas sehingga melakukan sweeping dengan target massa PP," jelasnya seperti dikutip dari Antara .

Sementara itu, puluhan oknum massa Laskar Merah Putih yang membawa berbagai jenis senjata tajam selanjutnya menuju Desa Kasikan dan merusak Pos Ranting PP Desa Kasikan. Tidak sampai disitu, massa Laskar Merah Putih juga merusak Pos PP yang berada di Desa Suka Ramai.

Bahkan, mereka juga mengincar rumah pemimpin PP yang berada di kedua desa tersebut. Akibatnya bentrokan pecah hingga menyebabkan sejumlah orang terluka dan mengakibatkan seorang meninggal dunia.(rdh)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler