PILIHAN
Tak Rampung, Dewan Minta Dinas PUPR Cari Solusi Kemacetan di Kawasan Pembangunan Flyover
PEKANBARU, Riauin.com - Belum selesainya pembangunan dua flyover di Jalan Sukarno Hatta Pekanbaru Riau berimbas kepada masyarakat. Dimana kondisi jalan yang dipersempit, padatnya mobilitas kendaraan membuat kawasan pembangunan flyover macet total. Sementara jalur alternatif yang disediakan tidak memadai untuk kendaraan. Alhasil masyarakat harus mengorbankan waktu berjam-jam untuk sampai ke lokasi tujuan.
Seperti yang disampaikan oleh Andi, warga yang sehari-hari melintasi Jalan Sukarno Hatta ini mengaku sangat kecewa dua fly over di Pekanbaru gagal difungsikan.
"Tadinya kita berharap segera difungsikan, tapi berita yang kita dengar malah sebaliknya. Kita sangat kecewa. Ini namanya bukan mengurai kemacetan malah nambah macet kalau kayak gini. Apa solusinya kalau sudah seperti ini," ungkap Andi.
Menanggapi persoalan ini, Husni Tamrin, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Riau meminta agar pihak kontraktor dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk memikirkan dan mencarikan solusi bagaimana mengantisipasi kemacetan, jika pekerjaan tersebut tidak selesai dan terbengkalai sepanjang tahun 2019.
"Perjanjiannya awal Desember sudah tuntas, dan diresmikan akhir Desember. Tapi akhirnya meleset, sekarang dinyatakan tidak bisa selesai tahun 2018. Tentunya macet berkepanjangan tak bisa dihindarkan, kalau kondisi jalurnya masih seperti itu," ungkap Husni Tamrin, Selasa (11/12/2018)
Menurut Politisi Gerindra ini lagi, saat ini banyak masyarakat yang mengeluhkan kemacetan yang terjadi di perempatan SKA tersebut. Apalagi pada hari libur Sabtu dan Ahad. Untuk itu ia berharap Dinas PUPR bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencarikan solusi atas kemacetan yang ditimbulkan akibat terbengkalainya pembangunan flyover itu.
"Jangan sampai masyarakat menderita lama karena terbengkalainya pembangunan. Apakah selesai atau tidak, masalah macet kita minta dicarikan jalan keluarnya cepat," tukasnya.
Sementara itu, wakil ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman mengimbau masyarakat agar bersabar dengan proyek tersebut. Terutama bagi masyarakat di Kecamata Tampan dam sekitarnya.
"Konsekuensi dari sebuah pembangunan itu memang seperti itu, ada macet dan sebagainya. Dalam aturan pembangunan proyek tersebut sudah ada namanya pengalihan lalu lintas. Kita berusaha semaksimal mungkin, agar proyek ini cepat selesai, dan mudah-mudahan grafiknya lancar," tambah Noviwaldy.(int/nol)
Seperti yang disampaikan oleh Andi, warga yang sehari-hari melintasi Jalan Sukarno Hatta ini mengaku sangat kecewa dua fly over di Pekanbaru gagal difungsikan.
"Tadinya kita berharap segera difungsikan, tapi berita yang kita dengar malah sebaliknya. Kita sangat kecewa. Ini namanya bukan mengurai kemacetan malah nambah macet kalau kayak gini. Apa solusinya kalau sudah seperti ini," ungkap Andi.
Menanggapi persoalan ini, Husni Tamrin, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Riau meminta agar pihak kontraktor dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk memikirkan dan mencarikan solusi bagaimana mengantisipasi kemacetan, jika pekerjaan tersebut tidak selesai dan terbengkalai sepanjang tahun 2019.
"Perjanjiannya awal Desember sudah tuntas, dan diresmikan akhir Desember. Tapi akhirnya meleset, sekarang dinyatakan tidak bisa selesai tahun 2018. Tentunya macet berkepanjangan tak bisa dihindarkan, kalau kondisi jalurnya masih seperti itu," ungkap Husni Tamrin, Selasa (11/12/2018)
Menurut Politisi Gerindra ini lagi, saat ini banyak masyarakat yang mengeluhkan kemacetan yang terjadi di perempatan SKA tersebut. Apalagi pada hari libur Sabtu dan Ahad. Untuk itu ia berharap Dinas PUPR bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencarikan solusi atas kemacetan yang ditimbulkan akibat terbengkalainya pembangunan flyover itu.
"Jangan sampai masyarakat menderita lama karena terbengkalainya pembangunan. Apakah selesai atau tidak, masalah macet kita minta dicarikan jalan keluarnya cepat," tukasnya.
Sementara itu, wakil ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman mengimbau masyarakat agar bersabar dengan proyek tersebut. Terutama bagi masyarakat di Kecamata Tampan dam sekitarnya.
"Konsekuensi dari sebuah pembangunan itu memang seperti itu, ada macet dan sebagainya. Dalam aturan pembangunan proyek tersebut sudah ada namanya pengalihan lalu lintas. Kita berusaha semaksimal mungkin, agar proyek ini cepat selesai, dan mudah-mudahan grafiknya lancar," tambah Noviwaldy.(int/nol)
Berita Lainnya
CFD di Pekanbaru akan Kembali Dibuka Minggu Besok
Layanan Uji KIR di Pekanbaru Dipastikan Sesuai Standar
Taman Labuai City Walk dan Sentra UMKM Diresmikan Minggu Ini
Digelar di Pekanbaru, Ini Lokasi Gebyar UMKM dan Batik Nusantara
PUPR Pekanbaru akan Perbaiki Jalan Umban Sari yang Rusak Parah Pekan Ini
Polsek Tampan Resmi Ganti Nama Jadi Bina Widya
CFD di Pekanbaru akan Kembali Dibuka Minggu Besok
Layanan Uji KIR di Pekanbaru Dipastikan Sesuai Standar
Taman Labuai City Walk dan Sentra UMKM Diresmikan Minggu Ini
Digelar di Pekanbaru, Ini Lokasi Gebyar UMKM dan Batik Nusantara
PUPR Pekanbaru akan Perbaiki Jalan Umban Sari yang Rusak Parah Pekan Ini
Polsek Tampan Resmi Ganti Nama Jadi Bina Widya