PILIHAN
Alih Fungsi HTI RAPP Hilangkan Habitat Asli Satwa Liar
Anak gajah yang mati beberapa waktu yang lalu (mongabay)
Riauin.com, Pekanbaru - Perubahan alih fungsi lahan akibat beroperasinya sebuah perusahaan sering kali menimbulkan beragam permasalahan. Seperti konflik dengan masyarakat adat setempat hingga menimbulkan hilangnya habitat asli satwa.
Menurut Deputi Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Riau, Boy Evan Sembiring , kondisi tersebut terjadi sejak PT Riau Andalan Pulp and Puper (RAPP) beroperasi di Provinsi Riau. Habitat asli satwa perlahan hilang karena hutan alam disulap menjadi hutan tanaman industri (HTI).
"Alih fungsi hutan menimbulkan hilangnya habit asli satwa. Selain kehilangan habitat asli, aktivitas perusahaan juga sering menimbulkan konflik baru," kata pria yang kerap disapa Evan melalui pesan WhatsApp nya belum lama ini.
Pasalnya, dengan adanya operasi itu maka populasi satwa menjadi menurun lantaran ditutupnya hutan alam tempat bernaungnya hewan, seperti babi hutan, ular, aneka jenis unggas dan hewan yang dilindungi seperti Trenggiling.
"Ada relasi menurun jumlah satwa dengan hilangnya tutupan hutan alam," cetusnya.
Senada, Humas Word Ide Fund For Nature (WWF) Riau, Syamsidar mengakui sejumlah satwa pernah ditemukan mengalami kematian di kawasan konsesi PT.RAPP, yakni di Blok Hutan Tesso Nilo.
"Beberapa kematian gajah dan harimau itu ditemukan di kawasan konsesi, misalnya di blok hutan Tesso Nilo," ungkapnya.
Menurutnya, kematian itu lantaran adanya aktivitas pembukaan lahan yang mempersempit daerah jelajah satwa yang dilindungi. Sehingga situasi itu menyebabkan satwa tersebut memasuki perkampungan dan berkonflik.
"Selain itu akses perusahaan juga dimanfaatkan oleh pemburu untuk berburu," tegasnya. (red)
Menurut Deputi Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Riau, Boy Evan Sembiring , kondisi tersebut terjadi sejak PT Riau Andalan Pulp and Puper (RAPP) beroperasi di Provinsi Riau. Habitat asli satwa perlahan hilang karena hutan alam disulap menjadi hutan tanaman industri (HTI).
"Alih fungsi hutan menimbulkan hilangnya habit asli satwa. Selain kehilangan habitat asli, aktivitas perusahaan juga sering menimbulkan konflik baru," kata pria yang kerap disapa Evan melalui pesan WhatsApp nya belum lama ini.
Pasalnya, dengan adanya operasi itu maka populasi satwa menjadi menurun lantaran ditutupnya hutan alam tempat bernaungnya hewan, seperti babi hutan, ular, aneka jenis unggas dan hewan yang dilindungi seperti Trenggiling.
"Ada relasi menurun jumlah satwa dengan hilangnya tutupan hutan alam," cetusnya.
Senada, Humas Word Ide Fund For Nature (WWF) Riau, Syamsidar mengakui sejumlah satwa pernah ditemukan mengalami kematian di kawasan konsesi PT.RAPP, yakni di Blok Hutan Tesso Nilo.
"Beberapa kematian gajah dan harimau itu ditemukan di kawasan konsesi, misalnya di blok hutan Tesso Nilo," ungkapnya.
Menurutnya, kematian itu lantaran adanya aktivitas pembukaan lahan yang mempersempit daerah jelajah satwa yang dilindungi. Sehingga situasi itu menyebabkan satwa tersebut memasuki perkampungan dan berkonflik.
"Selain itu akses perusahaan juga dimanfaatkan oleh pemburu untuk berburu," tegasnya. (red)
Berita Lainnya
Libatkan Posyandu, PHR dan PKBI Edukasi Cegah Stunting di Riau
BUMD Diminta Saling Bersinergi untuk Pengembangan Rest Area Tol Permai
ELNUSA dan PHR Komit Jaga Laju Produksi Migas, Proyek Survei Seismik 3D Balam South East Rampung
Usai Cek UPT Laboratorium Lingkungan, Ini Penjelasan Plt Kadis LHK Riau
Selama Idul Fitri, Konsumsi BBM Khusus Produk Gasolin Naik 53 Persen di Riau
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Libatkan Posyandu, PHR dan PKBI Edukasi Cegah Stunting di Riau
BUMD Diminta Saling Bersinergi untuk Pengembangan Rest Area Tol Permai
ELNUSA dan PHR Komit Jaga Laju Produksi Migas, Proyek Survei Seismik 3D Balam South East Rampung
Usai Cek UPT Laboratorium Lingkungan, Ini Penjelasan Plt Kadis LHK Riau
Selama Idul Fitri, Konsumsi BBM Khusus Produk Gasolin Naik 53 Persen di Riau
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja