Membantu Pekerjaan, AI Meningkatkan Daya Saing di Tempat Kerja
KEHADIRAN teknologi kecerdasan buatan atau yang dikenal dengan artificial intelligent (AI) dalam kehidupan sehari-hari telah banyak membantu mempermudah berbagai urusan, termasuk meningkatkan daya saing di tempat kerja. Seiring dengan itu, untuk memastikan pekerja lebih berdaya saing, sebaiknya kita melihat bagaimana revolusi teknologi ini dapat membantu dalam pekerjaan, pencarian ilmu, dan kebutuhan harian.
Teknologi AI telah lama menjadi topik perbincangan dan perdebatan, karena kecerdasannya dianggap dapat melampaui kemampuan berpikir manusia. Contohnya bisa kita lihat dalam film-film fiksi ilmiah seperti "Terminator" (1984) yang dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger, "Surrogates" (2009) yang dibintangi Bruce Willis, dan “A.I. Artificial Intelligence” (2001) yang disutradarai oleh Steven Spielberg, yang menggambarkan apa yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan oleh teknologi ini.
Jika dulu industri tenaga kerja kita lebih bergantung pada pekerja lokal dan tenaga kerja asing, teknologi AI kini membawa perubahan dalam berbagai aspek pekerjaan yang menuntut ketepatan dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah benar kemajuan AI ini mampu membantu pekerja, majikan, dan perusahaan dalam menghadapi tantangan pekerjaan harian? Ataukah kemajuan AI justru akan merusak sistem kerja kita? Mari kita bahas lebih lanjut.
Salah satu kontribusi terbesar AI adalah kemampuannya mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan berulang. Tugas seperti pengelolaan data, penyusunan laporan, atau membalas email kini dapat dilakukan oleh AI dengan lebih cepat dan efisien. Sebagai contoh, penggunaan sistem robotik otomatisasi (RPA) dapat mengambil alih pekerjaan memasukkan data, memverifikasi informasi, atau memproses permintaan tanpa intervensi manusia. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan manusia. Pekerja pun dapat mengurangi beban kerja pada tugas-tugas rutin dan lebih fokus pada pekerjaan yang lebih kritis dan kreatif.
AI juga membantu meningkatkan produktivitas dengan menganalisis data dalam jumlah besar dan memberikan informasi yang relevan secara instan. Dalam bisnis, AI bisa digunakan untuk menganalisis tren pasar, memprediksi penjualan, atau memahami perilaku konsumen. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih akurat dan cepat berdasarkan informasi yang diberikan oleh AI. Sebagai contoh, dalam industri perbankan, AI dapat mendeteksi penipuan dengan menganalisis ribuan transaksi dalam waktu nyata. Hal ini memungkinkan tindakan pencegahan diambil lebih awal, sehingga meningkatkan efisiensi proses kerja.
Selain itu, penggunaan AI dalam layanan pelanggan telah merevolusi cara perusahaan berinteraksi dengan konsumen. Chatbot berbasis AI, misalnya, mampu menjawab pertanyaan pelanggan selama 24 jam sehari tanpa memerlukan kehadiran manusia. Chatbot ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga dapat memberikan respons yang lebih cepat dan tepat. Di samping itu, AI dapat menyesuaikan layanan berdasarkan kebutuhan dan preferensi pelanggan. Melalui analisis data pelanggan, AI dapat memberikan rekomendasi produk atau layanan yang lebih relevan, meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat hubungan antara perusahaan dan konsumen.
Selanjutnya, AI juga membantu dalam manajemen waktu yang lebih baik dengan menyediakan alat seperti asisten virtual yang membantu pekerja mengelola jadwal harian mereka. Asisten virtual seperti Google Assistant atau Siri dapat membantu menetapkan pengingat, mengatur rapat, dan mengelola daftar tugas. Teknologi ini juga mempermudah kolaborasi dalam tim, terutama dalam situasi kerja jarak jauh. Dengan aplikasi seperti Microsoft Teams atau Slack yang didukung oleh AI, tim dapat bekerja sama dengan lebih efektif. AI membantu mengelola komunikasi, mengatur tugas, dan memberikan pembaruan otomatis tentang perkembangan proyek. Selain itu, AI juga memberikan saran dan ide berdasarkan data yang dikumpulkan, membantu tim membuat keputusan yang lebih baik dan cepat. Dengan analisis AI, tim dapat mengatasi masalah dengan lebih cepat dan menemukan solusi yang efektif.
Akhirnya, teknologi AI juga berperan besar dalam pembelajaran dan pengembangan keterampilan di tempat kerja. Melalui platform pembelajaran seperti Coursera atau LinkedIn Learning yang menggunakan AI, pekerja dapat menerima rekomendasi kursus yang sesuai dengan tingkat keterampilan dan kebutuhan mereka. AI dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu, sehingga memberikan konten pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan karier mereka. AI juga mempermudah proses pelatihan dalam organisasi, di mana pekerja dapat terus meningkatkan keterampilan mereka dan selalu siap menghadapi perubahan di pasar kerja yang dinamis.
Kesimpulannya, teknologi AI telah membawa banyak perubahan positif dalam urusan pekerjaan sehari-hari. Dengan otomatisasi tugas rutin, peningkatan produktivitas, manajemen waktu yang lebih efisien, serta peningkatan kesejahteraan pekerja, AI telah membuat tempat kerja menjadi lebih efisien dan kompetitif. Masa depan pekerjaan semakin berubah dengan AI sebagai mesin utama yang mendorong efektivitas, inovasi, dan kemudahan dalam dunia kerja. Implementasi AI yang strategis tidak hanya mengurangi beban kerja, tetapi juga memungkinkan organisasi mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan efektif.***
Penulis: Prof Madya Ts Dr Muhamad Saufi Che Rusuli & Dr Wan Mohd Nazdrol Wan Mohd Nasir.
Keduanya adalah dosen di Fakultas Keusahawanan dan Perniagaan, Universiti Malaysia Kelantan (UMK) yang berdomisili di Kelantan, Malaysia.
Berita Lainnya
Sinergi Telkom Group Hadirkan 5G dan Digital Manufacturing
Antisipasi Bahaya Media Sosial Bagi Remaja, Ini Kata Psikolog UI
Platform Digital Praktis untuk Kebutuhan Proses Belajar
Telkomsel Optimalkan Jaringan 5G dan 4G untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024, Trafik Broadband Naik 340%
Telkomsel Raih Dua Penghargaan Internasional dari Asian Technology Excellence Awards 2024 Kategori Inovasi Automation dan Gaming
Telkomsel Hadirkan 5G untuk Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024
Sinergi Telkom Group Hadirkan 5G dan Digital Manufacturing
Antisipasi Bahaya Media Sosial Bagi Remaja, Ini Kata Psikolog UI
Platform Digital Praktis untuk Kebutuhan Proses Belajar
Telkomsel Optimalkan Jaringan 5G dan 4G untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024, Trafik Broadband Naik 340%
Telkomsel Raih Dua Penghargaan Internasional dari Asian Technology Excellence Awards 2024 Kategori Inovasi Automation dan Gaming
Telkomsel Hadirkan 5G untuk Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024