PILIHAN
Niat Ingin Mancing ke Sungai Kampar, Ganda Malah Ketemu Mayat Kakek 85 Tahun Membusuk
KAMPAR KIRI TENGAH, Riauin.com - Warga Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar gempar dengan ditemukannya mayat di areal perkebunan sawit. Mayat ini ditemukan oleh salah seorang warga yang kala itu berniat ingin mancing ke sungai Kampar.
Penemuan mayat tersebut berawal dari niat dan keinginan seorang warga bernama Ganda pada hari Sabtu (09/09/2017) pagi jelang siang, kemarin pergi ke sungai Kampar ingin mancing. Namun ditengah perjalanan ia mencium aroma bau busuk.
Ia penasaran dan mencari sumber aroma bau busuk tersebut dan terkaget begitu melihat sosok mayat yang membusuk dan mengeluarkan bau aroma menyengat.
Rupanya mayat yang ditemukan ini salah seorang warga yang bernama Wahab (85) telah menghilang sejak tanggal 31 Agustus 2017 lalu.
Kapolres Kampar AKBP Deni Okvianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Kampar Kiri Hilir AKP Yusril membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
"Kakek ini ditemukan pada hari Sabtu (09/09/2017) sekitar pukul 11:50 WIB di areal kebun sawit KKPA wilayah Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, dalam kondisi sudah membusuk dengan posisi telungkup dan tengkorak kepala diposisi pinggir parit jalan," ujar Kapolsek.
Menurut Kapolsek, mayat tersebut ditemukan oleh Ganda yang pada waktu itu dalam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor hendak pergi memancing ke sungai Kampar.
"Diperjalanan Ganda mencium aroma busuk bau bangkai lalu dia berhenti dan melihat ada anjing di dalam semak semak, tak berapa lama anjing tersebut lari dan Ganda melihat ada kaki manusia di semak-semak dekat pinggir parit jalan," jelasnya.
Ditambahkan Kapolsek, saksi ini lalu memberitahu warga dan menjumpai Risman Bakri (saksi lainnya), kemudian mereka kembali ke TKP untuk memastikan mayat tersebut, setelah yakin mereka memberitahukan kepada warga lainnya dan wargapun melaporkan kepada Kapolsek Kampar Kiri Hilir.
Begitu menerima laporan dari masyarakat, Kapolsek Kampar Kiri Hilir AKP Yusril bersama anggota segera mendatangi TKP.
Setiba dilokasi anggota Polsek langsung mengamankan TKP, melakukan pengecekan lalu menjumpai Arab Bairo (menantu korban) dan Suryanto (keponakan korban) yang juga sudah datang ke lokasi penemuan mayat ini.
Disebutkan Kapolsek, bahwa berdasarkan keterangan pihak keluarga korban telah hilang dari rumahnya di Desa Penghidupan sejak hari Kamis, tanggal 31 Agustus 2017.
"Dan pihak keluarga sudah berusaha mencari tapi tidak menemukannya, pihak keluarga juga sudah memastikan bahwa mayat ini memang anggota keluarganya berdasarkan ciri-ciri fisik serta barang bawaannya saat pergi dari rumah," sebut Yusril.
Terhadap korban kemudian dilakukan proses Identifikasi oleh unit identifikasi Reskrim Polres Kampar, setelah itu korban langsung di bawa kerumahnya di Desa Penghidupan untuk dikebumikan sesuai permintaan pihak kelurganya, pihak keluarga juga menolak dilakukan otopsi dan membuat surat pernyataan yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.
Keterangan pihak keluarga bahwa korban kemungkinan besar meninggal karena penyakit yang deritanya, ditambah korban sudah pikun dan sering lupa jalan untuk pulang kerumahnya.
Penemuan mayat tersebut berawal dari niat dan keinginan seorang warga bernama Ganda pada hari Sabtu (09/09/2017) pagi jelang siang, kemarin pergi ke sungai Kampar ingin mancing. Namun ditengah perjalanan ia mencium aroma bau busuk.
Ia penasaran dan mencari sumber aroma bau busuk tersebut dan terkaget begitu melihat sosok mayat yang membusuk dan mengeluarkan bau aroma menyengat.
Rupanya mayat yang ditemukan ini salah seorang warga yang bernama Wahab (85) telah menghilang sejak tanggal 31 Agustus 2017 lalu.
Kapolres Kampar AKBP Deni Okvianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Kampar Kiri Hilir AKP Yusril membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
"Kakek ini ditemukan pada hari Sabtu (09/09/2017) sekitar pukul 11:50 WIB di areal kebun sawit KKPA wilayah Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, dalam kondisi sudah membusuk dengan posisi telungkup dan tengkorak kepala diposisi pinggir parit jalan," ujar Kapolsek.
Menurut Kapolsek, mayat tersebut ditemukan oleh Ganda yang pada waktu itu dalam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor hendak pergi memancing ke sungai Kampar.
"Diperjalanan Ganda mencium aroma busuk bau bangkai lalu dia berhenti dan melihat ada anjing di dalam semak semak, tak berapa lama anjing tersebut lari dan Ganda melihat ada kaki manusia di semak-semak dekat pinggir parit jalan," jelasnya.
Ditambahkan Kapolsek, saksi ini lalu memberitahu warga dan menjumpai Risman Bakri (saksi lainnya), kemudian mereka kembali ke TKP untuk memastikan mayat tersebut, setelah yakin mereka memberitahukan kepada warga lainnya dan wargapun melaporkan kepada Kapolsek Kampar Kiri Hilir.
Begitu menerima laporan dari masyarakat, Kapolsek Kampar Kiri Hilir AKP Yusril bersama anggota segera mendatangi TKP.
Setiba dilokasi anggota Polsek langsung mengamankan TKP, melakukan pengecekan lalu menjumpai Arab Bairo (menantu korban) dan Suryanto (keponakan korban) yang juga sudah datang ke lokasi penemuan mayat ini.
Disebutkan Kapolsek, bahwa berdasarkan keterangan pihak keluarga korban telah hilang dari rumahnya di Desa Penghidupan sejak hari Kamis, tanggal 31 Agustus 2017.
"Dan pihak keluarga sudah berusaha mencari tapi tidak menemukannya, pihak keluarga juga sudah memastikan bahwa mayat ini memang anggota keluarganya berdasarkan ciri-ciri fisik serta barang bawaannya saat pergi dari rumah," sebut Yusril.
Terhadap korban kemudian dilakukan proses Identifikasi oleh unit identifikasi Reskrim Polres Kampar, setelah itu korban langsung di bawa kerumahnya di Desa Penghidupan untuk dikebumikan sesuai permintaan pihak kelurganya, pihak keluarga juga menolak dilakukan otopsi dan membuat surat pernyataan yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.
Keterangan pihak keluarga bahwa korban kemungkinan besar meninggal karena penyakit yang deritanya, ditambah korban sudah pikun dan sering lupa jalan untuk pulang kerumahnya.
Berita Lainnya
Polsek Rengat Barat dan Reskrim Polresta Inhu Ungkap Kasus Curanmor
Barita Simanjuntak Apresiasi Kejagung Terkait Timah Ilegal Babel Rugikan Negara Rp21 Triliun
Sempat Dihadang Massa, Polda Riau Kembali Tangkap 2 Pengedar Narkoba di Kawasan Panger Pekanbaru
Tilap Uang Nasabah, Kejati Riau Tetapkan Pegawai Bank Riau Kepri Syariah Indragiri Hulu Jadi Tersangka
Bongkar Mega Korupsi Tambang Timah, Prof Pujiyono Apresiasi Kejagung RI
Sikat Laptop dan Emas, Polisi Tangkap 2 Pencuri Rumah di Bagan Sinembah
Polsek Rengat Barat dan Reskrim Polresta Inhu Ungkap Kasus Curanmor
Barita Simanjuntak Apresiasi Kejagung Terkait Timah Ilegal Babel Rugikan Negara Rp21 Triliun
Sempat Dihadang Massa, Polda Riau Kembali Tangkap 2 Pengedar Narkoba di Kawasan Panger Pekanbaru
Tilap Uang Nasabah, Kejati Riau Tetapkan Pegawai Bank Riau Kepri Syariah Indragiri Hulu Jadi Tersangka
Bongkar Mega Korupsi Tambang Timah, Prof Pujiyono Apresiasi Kejagung RI
Sikat Laptop dan Emas, Polisi Tangkap 2 Pencuri Rumah di Bagan Sinembah