"Kita akan melakukan pemanggilan kepada pihak manajemen terkait kejadian ini,  sekaligus penolakan dari Pertamina Dumai karena menghalangi tugas Pengawas Ketenagakerjaan," kata Imron.

Dijelaskan Imron, paska kejadian, Tim Pengawas Ketenagakerjaan telah ditugaskan turun ke lokasi. Namun, saat sampai di lokasi mendapat penolakan.

Kata dia, Tujuan Tim Pengawas Ketenagakerjaan masuk ke lokasi untuk melakukan investigasi penyebab dan kronologis terjadinya ledakan.

"Bahwa kami sudah perintahkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan turun langsung. Karena kejadian mendadak, mendesak dan malam hari habis sholat tarawih, sehingga tim tidak perlu pakai SPT (Surat Perintah Tugas). Namun pihak Pertamina tidak bersedia bekerjasama dan menolak Tim Pengawas Ketenagakerjaan masuk ke lapangan," beber Imron.

Seperti diketahui, sembilan orang mengalami luka-luka akibat ledakan di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II di Kota Dumai.

Berdasar informasi yang berhasil dirangkum, kejadian berawal dari suara dentuman yang dahsyat pada kilang. Saking kerasnya, suara ledakan terdengar hingga ke Bukit Timah.-dnr