RUU Cipta Kerja Dibawa ke Paripurna DPR, Demokrat dan PKS Menolak
Rapat dipimpin Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas, serta anggota dari sembilan fraksi baik secara fisik maupun virtual. Palu persetujuan diketuk pada sekitar pukul 23.00 WIB.
"Saya minta persetujuan kepada seluruh anggota dan pemerintah. Apakah RUU Cipta Kerja ini bisa kita setujui untuk diteruskan pengambilan keputusannya di tingkat selanjutnya?" ujar Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas saat mengetuk pengesahan RUU Cipta Kerja di tingkat pertama.
"Setuju," demikian disepakati peserta rapat.
Demokrat dan PKS Menolak
Pengambilan keputusan pengesahan tingkat pertama RUU Cipta Kerja hampir bulat disetujui seluruh fraksi di DPR. Hanya saja Partai Demokrat dan PKS menolak RUU Cipta Kerja.
Supratman mengatakan, pemerintah masih ada waktu untuk melakukan lobi kepada dua fraksi tersebut agar disetujui saat pengesahan dalam rapat paripurna.
"Dua fraksi yang menolak, pintu komunikasi masih terbuka hingga menjelang paripurna," ujar Supratman.
Hinca Panjaitan, mewakili fraksi Partai Demokrat, mengungkap sejumlah alasan belum menyetujui RUU Cipta Kerja. Demokrat mengusulkan agar pengambilan keputusan terhadap Omnibus Law ditunda.
Demokrat memandang, RUU Cipta Kerja tidak memiliki urgensi dan kepentingan memaksa di pandemi ini. RUU Cipta Kerja dianggap terlalu dipaksakan apalagi RUU ini menyangkut luas banyak undang-undang, sehingga dikhawatirkan menjadi UU yang serampangan.
Demokrat masih menilai RUU ini jika disahkan akan memberangus hak-hak buruh. RUU Cipta Kerja juga dianggap membuat perekonomian Indonesia bersifat liberalistik dan kapitalistik.
Selain cacat substansi dan cacat prosedur, pembahasan RUU Cipta Kerja kurang akuntabel karena tidak melibatkan masyarakat sipil dan buruh.
Berita Lainnya
Sejumlah Serpihan Ditemukan, KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam
Ponpes di Indramayu Laksanakan Salat Tarawih 'Kilat', Pengurus: Ini Sudah Tradisi
Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, AS Kirim Pesawat C-17
Ditetapkan Sebagai Tersangka, Wali Kota Tanjungbalai Syahrial Dibawa KPK ke Jakarta
Ikuti Latihan Penembakan Rudal dan Torpedo, Kapal Selam KRI Nanggala Hilang di Bali Utara
Unggahan Joseph Paul Zhang Diduga Menista Agama, Menag: Masyarakat Jangan Terpancing
Sejumlah Serpihan Ditemukan, KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam
Ponpes di Indramayu Laksanakan Salat Tarawih 'Kilat', Pengurus: Ini Sudah Tradisi
Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, AS Kirim Pesawat C-17
Ditetapkan Sebagai Tersangka, Wali Kota Tanjungbalai Syahrial Dibawa KPK ke Jakarta
Ikuti Latihan Penembakan Rudal dan Torpedo, Kapal Selam KRI Nanggala Hilang di Bali Utara
Unggahan Joseph Paul Zhang Diduga Menista Agama, Menag: Masyarakat Jangan Terpancing