PILIHAN
Intel Pamer Drone Paling Pintar
Drone Typhoon H
BEBERAPA waktu lalu panggung Consumer Electronics Show (CES) menjadi ajang memamerkan teknologi pesawat tanpa awak (drone) terbaru.
Selama ini, bicara nama drone, maka produsen yang unggul adalah DJI. meski banyak perusahaan rintisan di Amerika Serikat dan China, yang memproduksi drone terbaik, namun secara kualitas masih di bawah drone milik DJI.
Tetapi, panggung CES 2016 menjadi 'tanda perang' yang dialamatkan ke DJI. Sebab, pada panggung itu Yuneec merilis drone terbarunya, yang dinamai Typhoon H. Drone ini dihadirkan sebagai pesaing drone Inspire 1 milik DJI.
Sebagai penantang, Typhoon H punya bekal teknologi untuk menantang Inspire 1.
Dikutip dari Telegraph, Typhoon H hadir dengan teknologi kamera Intel terbaru, yaitu RealSense Intel. Dengan teknologi itu, CEO Intel Brian Krznich mengatakan drone Yuneec punya kemampuan sangat pintar, yaitu menghindari tabrakan dengan objek, misalnya pohon yang ada di lingkungan dengan memanfaatkan sensor inframerah.
"Ini merupakan drone konsumer pertama yang benar-benar pintar," kata bos Intel tersebut.
Drone ini juga punya teknologi deteksi objek dekat dengan menggunakan deteksi ultrasonik. Teknologi ini secara otomatis bisa menghindari rintangan besar.
Di luar soal teknologi Intel itu, Typhoon H datang dengan beberapa fitur lainnya. Misalnya kamera yang bisa 360 derajat, enam baling-baling. Jika drone kehilangan dua baling-balingnya, tetap bisa stabil dan terbang seperti biasa.
Untuk menyaingi Inspire 1, drone penantang ini dilengkapi kemampuan merekam video kualitas 4K, dengan kamera 12 MP, kamera yang sama pada seri drone Inspire 1.
Kehadiran drone buatan Yuneec untuk menyaingi Inspire 1 tentu dengan harga yang ditawarkan. Untuk Typhoon H dengan peralatan lengkap dibanderol US$1799, lebih mudah US$800 dari Inspire 1.
"Bagian inti dari misi kami adalah membawa kemungkinan kemajuan kreatif dan baru yang bisa dijangkau semua orang," kata Yu Tian, CEO Yuneec International dikutip The Verge.
Tian mengatakan perusahannya telah memiliki insinyur yang merancang Typhoon H untuk mendefinisi ulang apa yang harus diharapkan didapatkan konsumen untuk membeli sebuah drone.
"Misalnya, konsumer mengharapkan ada lapisan fitur profesional. Dan, bicara soal harga, tidak ada drone yang Typhoon H dengan nilai dan kapabilitas yang dimilikinya," kata Tian. VCI
Selama ini, bicara nama drone, maka produsen yang unggul adalah DJI. meski banyak perusahaan rintisan di Amerika Serikat dan China, yang memproduksi drone terbaik, namun secara kualitas masih di bawah drone milik DJI.
Tetapi, panggung CES 2016 menjadi 'tanda perang' yang dialamatkan ke DJI. Sebab, pada panggung itu Yuneec merilis drone terbarunya, yang dinamai Typhoon H. Drone ini dihadirkan sebagai pesaing drone Inspire 1 milik DJI.
Sebagai penantang, Typhoon H punya bekal teknologi untuk menantang Inspire 1.
Dikutip dari Telegraph, Typhoon H hadir dengan teknologi kamera Intel terbaru, yaitu RealSense Intel. Dengan teknologi itu, CEO Intel Brian Krznich mengatakan drone Yuneec punya kemampuan sangat pintar, yaitu menghindari tabrakan dengan objek, misalnya pohon yang ada di lingkungan dengan memanfaatkan sensor inframerah.
"Ini merupakan drone konsumer pertama yang benar-benar pintar," kata bos Intel tersebut.
Drone ini juga punya teknologi deteksi objek dekat dengan menggunakan deteksi ultrasonik. Teknologi ini secara otomatis bisa menghindari rintangan besar.
Di luar soal teknologi Intel itu, Typhoon H datang dengan beberapa fitur lainnya. Misalnya kamera yang bisa 360 derajat, enam baling-baling. Jika drone kehilangan dua baling-balingnya, tetap bisa stabil dan terbang seperti biasa.
Untuk menyaingi Inspire 1, drone penantang ini dilengkapi kemampuan merekam video kualitas 4K, dengan kamera 12 MP, kamera yang sama pada seri drone Inspire 1.
Kehadiran drone buatan Yuneec untuk menyaingi Inspire 1 tentu dengan harga yang ditawarkan. Untuk Typhoon H dengan peralatan lengkap dibanderol US$1799, lebih mudah US$800 dari Inspire 1.
"Bagian inti dari misi kami adalah membawa kemungkinan kemajuan kreatif dan baru yang bisa dijangkau semua orang," kata Yu Tian, CEO Yuneec International dikutip The Verge.
Tian mengatakan perusahannya telah memiliki insinyur yang merancang Typhoon H untuk mendefinisi ulang apa yang harus diharapkan didapatkan konsumen untuk membeli sebuah drone.
"Misalnya, konsumer mengharapkan ada lapisan fitur profesional. Dan, bicara soal harga, tidak ada drone yang Typhoon H dengan nilai dan kapabilitas yang dimilikinya," kata Tian. VCI
Berita Lainnya
Membantu Pekerjaan, AI Meningkatkan Daya Saing di Tempat Kerja
Platform Digital Praktis untuk Kebutuhan Proses Belajar
Telkomsel Optimalkan Jaringan 5G dan 4G untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024, Trafik Broadband Naik 340%
Telkomsel Raih Dua Penghargaan Internasional dari Asian Technology Excellence Awards 2024 Kategori Inovasi Automation dan Gaming
Telkomsel Hadirkan 5G untuk Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024
MyTelkomsel Hadir Sebagai Super App yang memberikan Kemudahan Transaksi dan Tingkatkan Gaya Hidup Digital Pelanggan
Membantu Pekerjaan, AI Meningkatkan Daya Saing di Tempat Kerja
Platform Digital Praktis untuk Kebutuhan Proses Belajar
Telkomsel Optimalkan Jaringan 5G dan 4G untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024, Trafik Broadband Naik 340%
Telkomsel Raih Dua Penghargaan Internasional dari Asian Technology Excellence Awards 2024 Kategori Inovasi Automation dan Gaming
Telkomsel Hadirkan 5G untuk Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024
MyTelkomsel Hadir Sebagai Super App yang memberikan Kemudahan Transaksi dan Tingkatkan Gaya Hidup Digital Pelanggan