PILIHAN
Ini Cara Baru 'Bunuh' Penyakit Diabetes
Ilustrasi
SETELAH ilmuwan dari Inggris menyatakan penyakit diabetes tipe 2 dapat disembuhkan dengan mengurangi berat badan. Peneliti dari Chan School of Public Health, Amerika Serikat menyebutkan penyembuhan diabetes tipe 2 dapat dipercepat dengan antibodi monoklonal.
Sama halnya dengan pernyataan ilmuwan Inggris, bahwa pemicu diabetes adalah karena lemak yang bertumpuk di pankreas. Maka dari itu, peneliti Amerika Serikat (AS) menyatakan lemak yang bertumpuk bisa ‘dibunuh’ dengan antibodi monoklonal tersebut.
Seperti dilansir International Business Times, antibodi monoklonal akan bekerja menargetkan hormon dalam jaringan adiposa, atau jaringan penyimpan lemak pada tubuh. Hormon itu dinamakan dengan AP2 atau FABP4.
Percobaan dilakukan pada tikus gemuk, alhasil, para peneliti menemukan bahwa antibodi mengurangi keparahan penyakit hati berlemak dan regulasi glukosa membaik.
Peneliti menjelaskan, peningkatan AP2 bisa mengakibatkan aterosklerosis, diabetes dan obesitas. Sehingga menargetkan hormon itu menggunakan antibodi bisa membantu untuk terapi pengobatan penyakit yang tergolong kronis itu.
"Pentingnya penelitian ini adalah dua. Pertama, menunjukkan pentingnya AP2 sebagai hormon penting dalam metabolisme glukosa yang abnormal. Dan kedua, menunjukkan bahwa AP2 dapat secara efektif ditargetkan untuk mengobati diabetes dan penyakit immunometabolic berpotensi lainnya," ujar Gokhan Hotamisligil, salah satu peneliti. VCI
Sama halnya dengan pernyataan ilmuwan Inggris, bahwa pemicu diabetes adalah karena lemak yang bertumpuk di pankreas. Maka dari itu, peneliti Amerika Serikat (AS) menyatakan lemak yang bertumpuk bisa ‘dibunuh’ dengan antibodi monoklonal tersebut.
Seperti dilansir International Business Times, antibodi monoklonal akan bekerja menargetkan hormon dalam jaringan adiposa, atau jaringan penyimpan lemak pada tubuh. Hormon itu dinamakan dengan AP2 atau FABP4.
Percobaan dilakukan pada tikus gemuk, alhasil, para peneliti menemukan bahwa antibodi mengurangi keparahan penyakit hati berlemak dan regulasi glukosa membaik.
Peneliti menjelaskan, peningkatan AP2 bisa mengakibatkan aterosklerosis, diabetes dan obesitas. Sehingga menargetkan hormon itu menggunakan antibodi bisa membantu untuk terapi pengobatan penyakit yang tergolong kronis itu.
"Pentingnya penelitian ini adalah dua. Pertama, menunjukkan pentingnya AP2 sebagai hormon penting dalam metabolisme glukosa yang abnormal. Dan kedua, menunjukkan bahwa AP2 dapat secara efektif ditargetkan untuk mengobati diabetes dan penyakit immunometabolic berpotensi lainnya," ujar Gokhan Hotamisligil, salah satu peneliti. VCI
Berita Lainnya
Selama Pemilu 2024 Tarif Broadband Telkomsel Naik 8,4%, Jaringan Optimal Dukung Kenyamanan Komunikasi di 680 Titik Keramaian
Semarakkan Semangat Sambut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Telkomsel Siaga Optimalkan 233 Ribu BTS, Puluhan Program Promo, dan Layanan Pelanggan Terdepan
Coffee Morning Bersama Media, Plt Gubri Sebut Bangun Riau Perlu Kolaborasi dengan Banyak Pihak
Beri Pelatihan Konstruksi Biogas, PHR Dukung Kemandirian Energi Masyarakat
Dukung Zero Emisi, PHR Manfaatkan Gas Suar Penuhi Kebutuhan Listrik
DPRD Riau Sampaikan Sudah Terima Surat Pengunduran Diri Gubri
Selama Pemilu 2024 Tarif Broadband Telkomsel Naik 8,4%, Jaringan Optimal Dukung Kenyamanan Komunikasi di 680 Titik Keramaian
Semarakkan Semangat Sambut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Telkomsel Siaga Optimalkan 233 Ribu BTS, Puluhan Program Promo, dan Layanan Pelanggan Terdepan
Coffee Morning Bersama Media, Plt Gubri Sebut Bangun Riau Perlu Kolaborasi dengan Banyak Pihak
Beri Pelatihan Konstruksi Biogas, PHR Dukung Kemandirian Energi Masyarakat
Dukung Zero Emisi, PHR Manfaatkan Gas Suar Penuhi Kebutuhan Listrik
DPRD Riau Sampaikan Sudah Terima Surat Pengunduran Diri Gubri