PILIHAN
Dua Bayi di Rintis Positif Demam Berdarah, Diskes Kepulauan Meranti Diminta Cepat Tanggap
SELATPANJANG - Dua bayi di Gang Habib Jalan Rintis Kepulauan Meranti Azam (5) dan Zifara usia2,2 tahun, positif demam berdarah. Kakak beradik anak dari Bayu itu kini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Jalan Dorak Selatpanjang, Riau.
Kepada GoRiau, Bayu mengatakan bahwa dua anaknya telah lama sakit. Lalu, diceritakan Bayu, Sabtu (11/3/2017) Ia memberikan kedua anaknya itu obat yang dibeli dengan harapan Azam dan Zifara segera membaik. Tapi, demam atau sakit yang diderita anaknya tak kunjung sembuh.
Bayu pun berinisiatif untuk membawa anaknya ke RSUD Kepulauan Meranti. Tepat pada, Kamis (16/3/2017) yang lalu, Bayu membawa Azam dan Zifara berobat ke rumah sakit.
Bukan main terkejut Bayu saat mengetahui hasil pemeriksaan. Kata Bayu, menurut keterangan dokter, Azam dan Zifara positif demam berdarah. Kedua anaknya pun akhirnya dirawat. "Karena panas tidak turun, saya bawa ke RSUD. Hasil pemeriksaan, anak saya positif demam berdarah. Panasnya mencapai 40 darjat," cerita Bayu kepada GoRiau, Senin (20/3/2017).
Ditambahkan Bayu, lingkungan tempat tinggal mereka masih banyak semak. Kiri kanan rumahnya terdapat semak-semak yang diduga tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah dengue (DBD). "Dekat rumah masih banyak semak, jalan buntu, tidak ada tetangga," katanya juga.
Atas kejadian ini, wakil rakyat Kepulauan Meranti DR M Tartib SH MSi meminta Dinas Kesehatan (Diskes) untuk segera tanggap. Kejadian ini, kata Tartib, sudah membahayakan. Agar tidak ada korban lain, Ia minta Diskes segera menfogging daerah Gang Habib Jalan Rintis itu.
"Kita minta Diskes melakukan fogging di sana. Kondisi urgen seperti ini memang harus ada fogging untuk membunuh nyamuk dewasa," kata Tartib.
Sementara itu, hingga berita ini dipublikasikan, pihak Diskes Kepulauan Meranti, belum berhasil dikonfirmasi. Nomor handphone Plt Kadiskes Azza Faroni, Sekretaris dr Misri Hasanto MKes, dan Kasi Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Fahri SKM tak bisa dihubungi. (grc)
Kepada GoRiau, Bayu mengatakan bahwa dua anaknya telah lama sakit. Lalu, diceritakan Bayu, Sabtu (11/3/2017) Ia memberikan kedua anaknya itu obat yang dibeli dengan harapan Azam dan Zifara segera membaik. Tapi, demam atau sakit yang diderita anaknya tak kunjung sembuh.
Bayu pun berinisiatif untuk membawa anaknya ke RSUD Kepulauan Meranti. Tepat pada, Kamis (16/3/2017) yang lalu, Bayu membawa Azam dan Zifara berobat ke rumah sakit.
Bukan main terkejut Bayu saat mengetahui hasil pemeriksaan. Kata Bayu, menurut keterangan dokter, Azam dan Zifara positif demam berdarah. Kedua anaknya pun akhirnya dirawat. "Karena panas tidak turun, saya bawa ke RSUD. Hasil pemeriksaan, anak saya positif demam berdarah. Panasnya mencapai 40 darjat," cerita Bayu kepada GoRiau, Senin (20/3/2017).
Ditambahkan Bayu, lingkungan tempat tinggal mereka masih banyak semak. Kiri kanan rumahnya terdapat semak-semak yang diduga tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah dengue (DBD). "Dekat rumah masih banyak semak, jalan buntu, tidak ada tetangga," katanya juga.
Atas kejadian ini, wakil rakyat Kepulauan Meranti DR M Tartib SH MSi meminta Dinas Kesehatan (Diskes) untuk segera tanggap. Kejadian ini, kata Tartib, sudah membahayakan. Agar tidak ada korban lain, Ia minta Diskes segera menfogging daerah Gang Habib Jalan Rintis itu.
"Kita minta Diskes melakukan fogging di sana. Kondisi urgen seperti ini memang harus ada fogging untuk membunuh nyamuk dewasa," kata Tartib.
Sementara itu, hingga berita ini dipublikasikan, pihak Diskes Kepulauan Meranti, belum berhasil dikonfirmasi. Nomor handphone Plt Kadiskes Azza Faroni, Sekretaris dr Misri Hasanto MKes, dan Kasi Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Fahri SKM tak bisa dihubungi. (grc)
Berita Lainnya
Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan, Ini Langkah Pemkab Meranti
Pemprov Riau Diharapkan Hibahkan Salah Satu Stadion di Pekanbaru Dikelola Pemko
Satpol PP Pekanbaru Tutup Paksa Tempat Hiburan Malam Akibat Langgar Jam Operasional
Soal Kantor Bupati Meranti Digadai Rp100 M, Ini Penjelasan BRK Syariah
Bakso, Nugget dan Daging Beku dari Malaysia Disegel Balai Karantina Meranti
Ini Alasan Bupati Meranti Ngotot Minta 'Porsi' Lebih ke Pusat
Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan, Ini Langkah Pemkab Meranti
Pemprov Riau Diharapkan Hibahkan Salah Satu Stadion di Pekanbaru Dikelola Pemko
Satpol PP Pekanbaru Tutup Paksa Tempat Hiburan Malam Akibat Langgar Jam Operasional
Soal Kantor Bupati Meranti Digadai Rp100 M, Ini Penjelasan BRK Syariah
Bakso, Nugget dan Daging Beku dari Malaysia Disegel Balai Karantina Meranti
Ini Alasan Bupati Meranti Ngotot Minta 'Porsi' Lebih ke Pusat