Kanal

Dihadiri Ribuan Jamaah Dalam dan Luar Negeri, ATA Sindo Indonesia Hadir di Milad MZA ke-16

RIAUIN.COM- Sebuah capaian besar bagi Majelis Zikir Al-Hidayah di milad ke 16 tahun, ditandai dengan kehadiran aplikasi travel ATA Sindo Indonesia, yakni  aplikasi travel yang merupakan layanan travel melingkupi rute AKDP dan AKAP.  Launching aplikasi yang pertama di Provinsi Riau ini digelar dihadapat ribuan jamaah MZA dalam dan luar negeri.

Melalui aplikasi ini konsumen bisa menggunakan jasa travel hanya dengan menggunakan aplikasi di ponsel. Saat ini PT ATA Sindo Indonesia sudah bekerja sama dengan sejumlah travel agen dalam dan luar provinsi Riau. ATASINDO APPS merupakan salah satu program ekonomi umat yang dibagun oleh Yayasan Majelis Zikir Al-Hidayah dan sudah dapat di download melalui play store ponsel.

"Kita melaunching Aplikasi Travel Atasindo ini merupakan salah satu cita cita besar saya untuk membangun program yang sudah saya rintis sebelumnya. Yaitu Digital Ekonomi. Kita sudah memiliki aplikasi yang mengcover bidang perbankan, payment, tiketing, transportasi dan lainnya," Amir Besar MZA H Erizal.

Ribuan Jamaah
Wirid akbar sempena Milad MZA ke 16 bersempena dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah di  Surau Mulia, Pasir Pangarayan, Rokan Hulu dihadiri Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Rokan Hulu Sukiman, Bupati Siak Alfedri dan sejumlah tokoh masyarkat, dipusatkan di Surau Mulia, Pasir Pengaraian, Rohul, Kamis (19/7/2023) malam.

Sedangkan jamaah MZA datang dari 12 kabupaten dan kota di Riau, ditambah jamaah lain dari provinsi tetangga seperti Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengaj, Jawa Timur, NTB serta berbagai daerah lain di Tanah Air.  Jamaah MZA yang berasal dari sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik juga turut hadir.  

Di antaranya Myanmar, Malaysia dan Singapura. Sementara jamaah MZA sejauh ini telah tersebar di beberapa negara seperti Mesir, Thailand, Kamboja, Brunai Darussalam. Pada kesempatan itu juga diberikan santunan kepada 1.600 anak yatim dan 700 dhuafa yang diurus MZA.

Kiyai Erizal yang juga mantan calon Wakil Bupati Rohul 2019-2024 lalu ini mengatakan, Milad MZA tahun ini mengangkat tema Ta'awun untuk Ummat, Membangun Kesholehan. Tema ini diambil menyesuaikan dengan perkembangan yang telah dijalani MZA, sejak awal berdiri 16 tahun silam.

Seiring dengan berjalannya waktu, MZA juga mengalami perkembangan yang menggembirakan. Bermula dari bawah pohon nangka di sebuah surau di Pasir Pangarayan, Rokan Hulu, saat ini jamaah MZA sudah tersebar di hampir seluruh kawasan di Indonesia, bahkan hingga Asia Pasifik dengan total jamaah mencapai ratusan ribu orang.

Menurutnya, perkembangan ini, tentu saja wajib disyukuri. Karena hal ini menunjukkan kehadiran MZA mendapat sambutan yang baik di tengah masyarakat. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari ridha Allah SWT. Sejauh ini MZA telah berkiprah dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya mengajak untuk meningkatkan ibadah, MZA juga ikut mendukung dalam pembangunan sosial.

Keberadaan Majelis Dzikir Al-Hidayah fokus mengurusi fakir miskin dan orang-orang terlantar. Pihaknya terus berupaya mengembangkan SDM dan mengentaskan kemiskinan. Salah satunya lewat bidang pindidikan, baik formal maupun informal.

Seperti mendirikan sekolah gratis, yang diberi nama Ar-Raudhah ditujukan untuk masyarakat kurang mampu ini dimulai dari jenjang Taman Kanak-kanak atau RA, Sekolah Dasar, SMP dan segera dibuka jenjang SMA. Saat ini, keberadaan sekolah gratis ini sudah berdiri di beberapa daerah di Riau, seperti Rokan Hulu, Kampar, Siak hingga di Batam.

"Pada prinsipnya, bagi kami ilmu itu tidak akan kami jual. Dan ternyata dengan mengandalkan infak dan sedekah, sekolah ini tetap eksis. Bagi anak yatim dan anak fakir miskin, sekolah Ar-Raudah memberikan uang jajan setiap bulan sehingga tidak ada kesan perbedaan antara siswa kaya dan miskin di sekolah ini," jelasnya lagi.

Untuk pendidikan non formal, lanjut Erizal, pihaknya mendirikan madrasah yang berada di surau (Mushalla) yang tersebar dibeberapa daerah se-Nusantara.
Madrasah ini menangani orang-orang korban narkoba. Di mana semua aktivitas mereka dilakukan di surau, dan mereka dididik menjadi manusia baik kembali.

"Mimpi besar saya, punya keinginan untuk membangun 1000 sekolah gratis di Asia Pasifik. Tujuannya, selain turut membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa dan misi sosial dari Majelis Dzikir Al-Hidayah, sekolah gratis itu dibuat karena menurut saya ilmu itu tidak untuk diperdagangkan," ujar Kiyai yang didampingi Ummi Alna Karyamunika Erizal.

Selain itu, Majelis Dzikir Al-Hidayah, sambung Erizal, juga telah miliki sektor usaha lain.

"Kami kini juga memiliki bank sendiri yang diberi nama Bank Wakaf Mikro Al-Hidayah di Rohul," ujarnya. -vie

 

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler