PILIHAN
Hingga Agustus 2018, DBD di Pekanbaru Mencapai 201 Kasus
ilustrasi
PEKANBARU, Riauin.com - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat hingga Agustus 2018 tercatat ada 201 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di ibukota provinsi Riau. Dari jumlah tersebut, Kecamatan Tampan masih mendominasi dengan jumlah 38 kasus.
"Berdasarkan data kami, jumlah kasus tertinggi masih didominasi usia anak-anak. Sementara jumlah total kasus terbanyak berada di kecamatan Tampan," kata Plt Kadiskes, Zaini Rizaldy, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Gustiyanti, di Pekanbaru, Jumat (17/8/2018).
Ia menyebutkan, jika dibandingkan dengan tahun lalu di pekan yang sama, jumlah kasus DBD sudah menurun. Tahun lalu, pada minggu ke-32 kasus DBD mencapai 447 kasus. "Itu angka perbandingan tahun lalu dengan tahun ini," imbuhnya.
Untuk itu, Diskes Pekanbaru mengimbau agar masyarakat lebih aktif berperilaku hidup sehat agar terhindar dari DBD. "Lakukan 3 M plus. Menguras, menutup dan mendaurulang barang bekas," cakapnya.
Menurutnya, jika masyarakat menggunakan bak penampungan air, harus dibersihkan sekali dalam seminggu. Program memutus mata rantai DBD juga terus berjalan dengan adanya kader jumantik.
"Program kita terus jalan. Saat ini kita targetkan satu rumah ada satu kader jumantik," pungkasnya.
Berikut Data Pekan ke-32 Tahun 2018
Kecamatan Sukajadi: 14 kasus
Kecamatan Senapelan: 12 kasus
Kecamatan Pekanbaru Kota: 8 kasus
Kecamatan Rumbai Pesisir: 10 kasus
Kecamatan Rumbai: 8 kasus
Kecamatan Limapuluh: 79 kasus
Kecamatan Sail: 2 kasus
Kecamatan Bukit Raya: 16 kasus
Kecamatan Marpoyan Damai: 18 kasus
Kecamatan Tenayan Raya: 33 kasus
Kecamatan Tampan: 38 kasus
Kecamatan Payung Sekaki: 33 kasus (int/nol)
"Berdasarkan data kami, jumlah kasus tertinggi masih didominasi usia anak-anak. Sementara jumlah total kasus terbanyak berada di kecamatan Tampan," kata Plt Kadiskes, Zaini Rizaldy, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Gustiyanti, di Pekanbaru, Jumat (17/8/2018).
Ia menyebutkan, jika dibandingkan dengan tahun lalu di pekan yang sama, jumlah kasus DBD sudah menurun. Tahun lalu, pada minggu ke-32 kasus DBD mencapai 447 kasus. "Itu angka perbandingan tahun lalu dengan tahun ini," imbuhnya.
Untuk itu, Diskes Pekanbaru mengimbau agar masyarakat lebih aktif berperilaku hidup sehat agar terhindar dari DBD. "Lakukan 3 M plus. Menguras, menutup dan mendaurulang barang bekas," cakapnya.
Menurutnya, jika masyarakat menggunakan bak penampungan air, harus dibersihkan sekali dalam seminggu. Program memutus mata rantai DBD juga terus berjalan dengan adanya kader jumantik.
"Program kita terus jalan. Saat ini kita targetkan satu rumah ada satu kader jumantik," pungkasnya.
Berikut Data Pekan ke-32 Tahun 2018
Kecamatan Sukajadi: 14 kasus
Kecamatan Senapelan: 12 kasus
Kecamatan Pekanbaru Kota: 8 kasus
Kecamatan Rumbai Pesisir: 10 kasus
Kecamatan Rumbai: 8 kasus
Kecamatan Limapuluh: 79 kasus
Kecamatan Sail: 2 kasus
Kecamatan Bukit Raya: 16 kasus
Kecamatan Marpoyan Damai: 18 kasus
Kecamatan Tenayan Raya: 33 kasus
Kecamatan Tampan: 38 kasus
Kecamatan Payung Sekaki: 33 kasus (int/nol)
Berita Lainnya
Diserahkan Pj Gubri, Pemko Pekanbaru Raih Penghargaan Terbaik 2 Penurunan Stunting di Riau
Masuk ke Bak Mandi Rumah Warga, Ular Cobra 1,5 Meter Dievakuasi DPKP Pekanbaru
Pemko Berupaya agar Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Bisa Ditempatkan di UPT Pelayanan Sosial
Penggunaan Bahasa Melayu Bakal Diterapkan Disdik Pekanbaru ke Siswa
Berikut Rangkaian Raker Komwil I Apeksi yang Berlangsung 5 Hari di Pekanbaru
PKL di Pekanbaru Diimbau Tak Berjualan di Sepanjang Jalan Protokol Selama Apeksi
Diserahkan Pj Gubri, Pemko Pekanbaru Raih Penghargaan Terbaik 2 Penurunan Stunting di Riau
Masuk ke Bak Mandi Rumah Warga, Ular Cobra 1,5 Meter Dievakuasi DPKP Pekanbaru
Pemko Berupaya agar Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Bisa Ditempatkan di UPT Pelayanan Sosial
Penggunaan Bahasa Melayu Bakal Diterapkan Disdik Pekanbaru ke Siswa
Berikut Rangkaian Raker Komwil I Apeksi yang Berlangsung 5 Hari di Pekanbaru
PKL di Pekanbaru Diimbau Tak Berjualan di Sepanjang Jalan Protokol Selama Apeksi