PILIHAN
Dewan Desak Pemerintah Stabilkan Harga Daging Ayam di Pekanbaru
PEKANBARU, Riauin.com - Meski sedikit mengalami penurunan, harga daging ayam di Kota Pekanbaru masih tergolong mahal, yakni berkisar Rp34-35 ribu per kilogram. Sementara harga normal hanya berkisar Rp27 ribu per kilogram.
Untuk itu, perlu peran pemerintah dan intansi terkait untuk melakukan upaya perbaikan atau stabilitas harga di pasaran, agar komoditi daging dan telor ayam yang biasa jadi incaran masyarakat tidak lagi jadi kebutuhan yang "menakutkan" karena melambungnya harga.
"Kenaikan harga ini kita prediksi berlangsung hingga akhir dan mendekati awal tahun, karena biasanya akan terjadi fluaktuasi harga, maka ini perlu peran pemerintah terkait bagaimana cara agar sembilan bahan pokok termasuk ayam dan telor tetap stabil dipasaran," ungkap Roem Diani Dewi anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan, Rabu (1/8/2018).
Untuk itu, Roem menawarkan beberapa solusi kepada pemerintah agar harga sembako kembali stabil dan masyarakat tidak terus-terusan mengeluh tingginya harga sembako. Diantara solusi yang ditawarkan yakni, mengadakan operasi pasar kemudian mengecek secara langsung mata rantai retribusi.
"Sebenarnya banyak faktor menyebab kenaikan, bisa karena harga pakan yang naik karena mengikuti kurs rupiah terhadap dolar, atau stok yang terbatas pasca idul fitri, bahkan bisa jadi pengaruh cuaca dan faktor panjangnya mata rantai retribusi, karena makin panjang rantai distribusi makin menaikan harga, maka perlu peran pemerintah memberikan solusi misalnya mengecek langsung mata rantai distribusi yang kita maksud tadi, kemudian bisa menggelar operasi pasar. Sementara karena faktor cuaca juga tidak menentu kita harap pemerintah bisa mengantisipasi ketersediaan sembako dari dari daerah pemasok aman," bebernya.
Sementara kepada para pedagang dihimbau tidak mencari kesempatan ini dengan menaikkan harga sepihak. Namun memang disesuaikan dengan kondisi dan harga yang ada. (int/nol)
Untuk itu, perlu peran pemerintah dan intansi terkait untuk melakukan upaya perbaikan atau stabilitas harga di pasaran, agar komoditi daging dan telor ayam yang biasa jadi incaran masyarakat tidak lagi jadi kebutuhan yang "menakutkan" karena melambungnya harga.
"Kenaikan harga ini kita prediksi berlangsung hingga akhir dan mendekati awal tahun, karena biasanya akan terjadi fluaktuasi harga, maka ini perlu peran pemerintah terkait bagaimana cara agar sembilan bahan pokok termasuk ayam dan telor tetap stabil dipasaran," ungkap Roem Diani Dewi anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan, Rabu (1/8/2018).
Untuk itu, Roem menawarkan beberapa solusi kepada pemerintah agar harga sembako kembali stabil dan masyarakat tidak terus-terusan mengeluh tingginya harga sembako. Diantara solusi yang ditawarkan yakni, mengadakan operasi pasar kemudian mengecek secara langsung mata rantai retribusi.
"Sebenarnya banyak faktor menyebab kenaikan, bisa karena harga pakan yang naik karena mengikuti kurs rupiah terhadap dolar, atau stok yang terbatas pasca idul fitri, bahkan bisa jadi pengaruh cuaca dan faktor panjangnya mata rantai retribusi, karena makin panjang rantai distribusi makin menaikan harga, maka perlu peran pemerintah memberikan solusi misalnya mengecek langsung mata rantai distribusi yang kita maksud tadi, kemudian bisa menggelar operasi pasar. Sementara karena faktor cuaca juga tidak menentu kita harap pemerintah bisa mengantisipasi ketersediaan sembako dari dari daerah pemasok aman," bebernya.
Sementara kepada para pedagang dihimbau tidak mencari kesempatan ini dengan menaikkan harga sepihak. Namun memang disesuaikan dengan kondisi dan harga yang ada. (int/nol)
Berita Lainnya
Digelar di Pekanbaru, Ini Lokasi Gebyar UMKM dan Batik Nusantara
PUPR Pekanbaru akan Perbaiki Jalan Umban Sari yang Rusak Parah Pekan Ini
Polsek Tampan Resmi Ganti Nama Jadi Bina Widya
Triwulan I 2024, Realisasi Investasi di Pekanbaru Capai Rp1,6 Triliun
Akibat Bencana Alam Sumbar, Harga Cabai di Pekanbaru Naik
Petani Sayur Organik Terima Sertifikat Izin Edar PSAT PDUK dari DKP Pekanbaru
Digelar di Pekanbaru, Ini Lokasi Gebyar UMKM dan Batik Nusantara
PUPR Pekanbaru akan Perbaiki Jalan Umban Sari yang Rusak Parah Pekan Ini
Polsek Tampan Resmi Ganti Nama Jadi Bina Widya
Triwulan I 2024, Realisasi Investasi di Pekanbaru Capai Rp1,6 Triliun
Akibat Bencana Alam Sumbar, Harga Cabai di Pekanbaru Naik
Petani Sayur Organik Terima Sertifikat Izin Edar PSAT PDUK dari DKP Pekanbaru