PILIHAN
Dua Anggota DPRD Walk Out, APBD P Meranti Disahkan Rp1,08 Triliun
SELATPANJANG, Riauin.com - Anggota DPRD Kepulauan Meranti Hafizan Abas dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Walk Out saat mengikuti Paripurna Ranperda APBD Perubahan tahun anggaran 2017, Senin (25/9/2017). Ia protes karena beasiswa dan Hibah ke Kemenag tidak masuk dalam APBD-P.
Protes itu disampaikan Hafizan Abas setelah juru bicara (Jubir) Banggar Marhisyam membacakan laporan. Usai Marhisyan menyerahkan laporan Banggar, Hafizan Abas langsung memberikan intruksi.
Kata Hafizan Abas, setelah diperhatikan dalam postur anggaran perubahan 2017 tidak dialokasikan dana hibah untuk kemenang, dan beasiswa untuk mahasiswa. "Sebagaimana kita ketahui jumlah guru Kemenag sekitar 3100-an orang, dan 3050 orang mahasiswa yang diajukan beasiswanya. Untuk beasiswa, tidak pernah dialokasikan sejak 2015 hingga 2017," kata Hafizan Abas.
Dengan keadaan ini, tambah Hafizan, ia melihat kebijakan Pemda Meranti tidak bijak karena tidak mengalokasikan beasiswa dan Hibah ke Kemenag. "Kami dari PKB, simpati terhadap warga masyarakat, terkait beasiswa dan hibah Kemenag. Dengan rasa prihatin itu, kami nyatakan akan keluar (dari paripurna, red)," tegas Hafizan Abas.
Tak lama setelah itu, Hafizan pun langsung berlalu ke arah pintu keluar. Sebelum Hafizan keluar, sempat diminta tenang oleh Ketua DPRD Fauzi Hasan, namun tidak Hafizan tetap berlalu.
Setelah Hafizan Keluar, Fauzi Hasan mengatakan bahwa yang prihatin bukan hanya PKB, semua partai juga merasakan hal yang sama. Namun, karena situasi seperti saat ini, kemampuan keuangan tidak memungkinkan, maka hal yang pahit tersebut terpaksa harus terjadi.
"Ini bukan politik, tapi menyangkut kesejahteraan rakyat banyak. Tak ada niat kami semua untuk meniadakan bantuan ke Kemenag dan Beasiswa. Kemampuan keuanganlah yang menyebabkan itu semua," kata Fauzi Hasan.
Disampaikan Politisi PAN itu lagi, masalah hibah ke Kemenag ini sudah dibincangkan sejak dua bulan yang lalu. Berkali-kali Fauzi Hasan minta dihitung ulang, kalau tak bisa penuh mungkin dibayar sebagian. Bahkan sampai sore sebelum pengesahan, diakui Fauzi, masih saja dihitung, namun memang sudah tidak bisa.
Menurut Fauzi, Hafizan Abas tidak mengetahui secara detil tentang keuangan daerah sebab tidak masuk dalam Banggar. "Sejak dua bulan terakhir kita membahas ini (hibah ke Kemenag). Pak Hafizan bukan Anggota Banggar makanya dia tidak tahu," ujar Fauzi.
Lalu Paripurna dilanjutkan dengan sambutan kepala daerah yang diwakilkan B
"Jangan mengambil momen, dia kan ada fraksi pasti sudah menjelaskan. Kenapa hanya dia bilang PKB, itu yang kita tidak setuju. Partai politik yang ada di DPRD semuanya merasakan hal sama," kata Fauzi Hasan.(grc)
Protes itu disampaikan Hafizan Abas setelah juru bicara (Jubir) Banggar Marhisyam membacakan laporan. Usai Marhisyan menyerahkan laporan Banggar, Hafizan Abas langsung memberikan intruksi.
Kata Hafizan Abas, setelah diperhatikan dalam postur anggaran perubahan 2017 tidak dialokasikan dana hibah untuk kemenang, dan beasiswa untuk mahasiswa. "Sebagaimana kita ketahui jumlah guru Kemenag sekitar 3100-an orang, dan 3050 orang mahasiswa yang diajukan beasiswanya. Untuk beasiswa, tidak pernah dialokasikan sejak 2015 hingga 2017," kata Hafizan Abas.
Dengan keadaan ini, tambah Hafizan, ia melihat kebijakan Pemda Meranti tidak bijak karena tidak mengalokasikan beasiswa dan Hibah ke Kemenag. "Kami dari PKB, simpati terhadap warga masyarakat, terkait beasiswa dan hibah Kemenag. Dengan rasa prihatin itu, kami nyatakan akan keluar (dari paripurna, red)," tegas Hafizan Abas.
Tak lama setelah itu, Hafizan pun langsung berlalu ke arah pintu keluar. Sebelum Hafizan keluar, sempat diminta tenang oleh Ketua DPRD Fauzi Hasan, namun tidak Hafizan tetap berlalu.
Setelah Hafizan Keluar, Fauzi Hasan mengatakan bahwa yang prihatin bukan hanya PKB, semua partai juga merasakan hal yang sama. Namun, karena situasi seperti saat ini, kemampuan keuangan tidak memungkinkan, maka hal yang pahit tersebut terpaksa harus terjadi.
"Ini bukan politik, tapi menyangkut kesejahteraan rakyat banyak. Tak ada niat kami semua untuk meniadakan bantuan ke Kemenag dan Beasiswa. Kemampuan keuanganlah yang menyebabkan itu semua," kata Fauzi Hasan.
Disampaikan Politisi PAN itu lagi, masalah hibah ke Kemenag ini sudah dibincangkan sejak dua bulan yang lalu. Berkali-kali Fauzi Hasan minta dihitung ulang, kalau tak bisa penuh mungkin dibayar sebagian. Bahkan sampai sore sebelum pengesahan, diakui Fauzi, masih saja dihitung, namun memang sudah tidak bisa.
Menurut Fauzi, Hafizan Abas tidak mengetahui secara detil tentang keuangan daerah sebab tidak masuk dalam Banggar. "Sejak dua bulan terakhir kita membahas ini (hibah ke Kemenag). Pak Hafizan bukan Anggota Banggar makanya dia tidak tahu," ujar Fauzi.
Lalu Paripurna dilanjutkan dengan sambutan kepala daerah yang diwakilkan B
"Jangan mengambil momen, dia kan ada fraksi pasti sudah menjelaskan. Kenapa hanya dia bilang PKB, itu yang kita tidak setuju. Partai politik yang ada di DPRD semuanya merasakan hal sama," kata Fauzi Hasan.(grc)
Berita Lainnya
Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan, Ini Langkah Pemkab Meranti
Pemprov Riau Diharapkan Hibahkan Salah Satu Stadion di Pekanbaru Dikelola Pemko
Satpol PP Pekanbaru Tutup Paksa Tempat Hiburan Malam Akibat Langgar Jam Operasional
Soal Kantor Bupati Meranti Digadai Rp100 M, Ini Penjelasan BRK Syariah
Bakso, Nugget dan Daging Beku dari Malaysia Disegel Balai Karantina Meranti
Ini Alasan Bupati Meranti Ngotot Minta 'Porsi' Lebih ke Pusat
Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan, Ini Langkah Pemkab Meranti
Pemprov Riau Diharapkan Hibahkan Salah Satu Stadion di Pekanbaru Dikelola Pemko
Satpol PP Pekanbaru Tutup Paksa Tempat Hiburan Malam Akibat Langgar Jam Operasional
Soal Kantor Bupati Meranti Digadai Rp100 M, Ini Penjelasan BRK Syariah
Bakso, Nugget dan Daging Beku dari Malaysia Disegel Balai Karantina Meranti
Ini Alasan Bupati Meranti Ngotot Minta 'Porsi' Lebih ke Pusat