Dijelaskan Iqbal, keenam tersangka itu yakni Kapten kapal, Wakil Kapten Kapal dan 4 orang ABK. Enam orang yang akan diperiksa tersebut yakni SH, BP, H, A dan SP serta A.

"Tidak menutup kemungkinan akan berkembang lagi, penyidik mungkin akan memanggil, memeriksa Syahbandar atau siapa yang bisa diambil keterangannya. Pada prinsipnya perbuatan melawan hukum saya minta proses hukum yang tegas. Ini adalah hard power, kita berupaya melakukan preventif strike agar ada efek jera. Jangan motif-motif ekonomi seperti ini akhirnya (jatuh, red) korban," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelum kejadian, speedboat naas itu bertolak dari Pelabuhan Pelindo Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir dengan tujuan Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau Kamis sekira pukul 10.40 WIB.

Sesuai dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Tembilahan, speedboat SB Evelyn Calisca awalnya di nahkodai oleh Sahran dan membawa serta 5 ABK.

Jumlah penumpang sesuai dengan daftar manifest Tembilahan sebanyak 51 Orang dengan rincian, 45 penumpang dewasa dan 6 lainnya anak-anak.

Kemudian, sekira pukul 13.10 WIB speedboat SB Evelyn Calisca 01 sandar di Pelabuhan Sei Guntung dan menaikkan 6 penumpang. Setelah itu speedboat naas itu melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Sei Guntung yang di nahkodai Acok yang menggantikan Sahran yang ingin istirahat makan siang.

Daftar 12 penumpang yang meninggal dunia : 
1. Rian 30 thn (LK)
2. Isyah Nursabila (1)
3. Chalifa Rezechta (10)
4. Mikha Septia Nur Sakila (7)
5. Desi (45)
6. Dini (35)
7. Cheazya Raisa (20) 
8. Zalia Nafa (18)
9. Nadia (20)
10. Roni Juliansah
11. Ahmad Bahri
12. Charmer Zhalma Allaya (17)-dnr