PILIHAN
Atan Diduga Bagi-Bagi Setoran Ratusan Juta Rupiah ke Oknum Aparat
BENGKALIS, Riauin.com - Syafruddin alias Atan diduga sebagai otak dalam mengatur kelancaran bisnis pencurian pasir laut dimPulau Ketam Rupat. Agar berjalan lancar tanpa hambatan, Atan bersama dengan oknum pembantunya untuk wilayah Dumai dan Bengkalis menebar "upeti" untuk menyelamatkan bisnis mereka dari tangkapan para aparat.
Tak tangung-tanggung, upeti yang ditebar menurut ABK berjumlah cukup besar perbulannya. Untuk satu pihak saja, Atan menebar uang Rp 100 juta perbulan. Belum lagi pihak-pihak lain yang patut diamankan untuk menjaga kelancaran usaha.
"Jadi kalau masalah surat jalan dan lainnya, itu Atan yang tanggungjawab. Yang jelas harga pasir laut dijual Atan Rp 70 ribu per koyan, muatan kapal 70 koyan. Dan saat dalam perjalanan, paling kapal hanya menyediakan biaya tambahan seperti uang teken buku pada UPP dan uang tembak untuk oknum aparat di laut. Jadi modal Satu kapal sekitar Rp 8 juta, termasuk untuk uang ini dan itunya," pengakuan salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) berinisial R ketika diwawancarai, Minggu (30/07/2017).
Selain itu kata R memang sepanjang yang Ia tau, Atan sama sekali tidak pernah membeli pasir laut itu. Atan disini berperan sebagai penjual pasir laut. Atan hanya menyediakan mesin sedot untuk masyarakat, lalu masyarakat menyedot pasir laut mengunakan fasilitas yang diberi Atan dan kemudian masyarakat diupah oleh Atan.
Namun pasir laut hasil sedotan oleh masyarakat itu, Atan langsung yang menjual ke pihak kapal. "Atan tu tak ada modal, tapi polanya bagus dan setoran lancar," jelasnya lagi.(hrc)
Tak tangung-tanggung, upeti yang ditebar menurut ABK berjumlah cukup besar perbulannya. Untuk satu pihak saja, Atan menebar uang Rp 100 juta perbulan. Belum lagi pihak-pihak lain yang patut diamankan untuk menjaga kelancaran usaha.
"Jadi kalau masalah surat jalan dan lainnya, itu Atan yang tanggungjawab. Yang jelas harga pasir laut dijual Atan Rp 70 ribu per koyan, muatan kapal 70 koyan. Dan saat dalam perjalanan, paling kapal hanya menyediakan biaya tambahan seperti uang teken buku pada UPP dan uang tembak untuk oknum aparat di laut. Jadi modal Satu kapal sekitar Rp 8 juta, termasuk untuk uang ini dan itunya," pengakuan salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) berinisial R ketika diwawancarai, Minggu (30/07/2017).
Selain itu kata R memang sepanjang yang Ia tau, Atan sama sekali tidak pernah membeli pasir laut itu. Atan disini berperan sebagai penjual pasir laut. Atan hanya menyediakan mesin sedot untuk masyarakat, lalu masyarakat menyedot pasir laut mengunakan fasilitas yang diberi Atan dan kemudian masyarakat diupah oleh Atan.
Namun pasir laut hasil sedotan oleh masyarakat itu, Atan langsung yang menjual ke pihak kapal. "Atan tu tak ada modal, tapi polanya bagus dan setoran lancar," jelasnya lagi.(hrc)
Berita Lainnya
Sepakat Lahirkan Kembali BUMD, Pansus BLJ Optimis Terbitkan Perda Baru
Bengkalis Raih Juara II MTQ Ke-XLII Provinsi Riau
Pemkab Bengkalis Beri Ucapan HUT Kota Dumai
JCH Bengkalis Dapat Pembekalan Rukun Haji
Indra Mukhlis Adnan Wafat, Bupati Bengkalis Ucapkan Duka Cita
Dalam Kondisi Sakit, Opi Prastantia Kafilah Cabang Kaligrafi Maksimal Berjuang untuk Bengkalis di MTQ Dumai
Sepakat Lahirkan Kembali BUMD, Pansus BLJ Optimis Terbitkan Perda Baru
Bengkalis Raih Juara II MTQ Ke-XLII Provinsi Riau
Pemkab Bengkalis Beri Ucapan HUT Kota Dumai
JCH Bengkalis Dapat Pembekalan Rukun Haji
Indra Mukhlis Adnan Wafat, Bupati Bengkalis Ucapkan Duka Cita
Dalam Kondisi Sakit, Opi Prastantia Kafilah Cabang Kaligrafi Maksimal Berjuang untuk Bengkalis di MTQ Dumai