PILIHAN
OP Bulog Tidak Efektif, Harga Beras Tetap Melambung di Pekanbaru
Beras di gudang Bulog
OPERASI pasar yang dilaksanakan Bulog dan Disperindag Kota Pekanbaru sejak tahun 2016 tidak efektif menurunkan harga beras. Harga beras di Kota Pekanbaru tetap melambung tinggi. Kenaikannya mencapai 20 persen.
Salah seorang penjual beras di pasar Cik Puan Pekanbaru, Ujang, mengaku kenaikan harga beras sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Penyebabnya adalah musim banjir yang mengganggu panen. Termasuk juga pengeringan dan jalur distribusi karena banyaknya jalan yang putus.
"Walaupun harga tinggi, namun masyarakat tetap membeli beras dan tidak banyak yang beralih membeli beras Bulog. Sebab kualitas dan rasa yang berbeda. Selama ini warga sudah terbiasa mengkonsumsi beras dari Sumbar, Sumut dan Jawa," ujarnya.
Disisi lain, Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Riau-Kepri, Tommy Despalingga, mengatakan bahwa operasi pasar yang dilaksanakan berkoordinasi dengan Disperindan. Tujuan utamanya menetralisi harga beras sebelum Raskin atau beras sejahtera didistribusikan kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM).
"Harga beras yang ditawarkan dalam operasi pasar jauh lebih murah dibandingkan harga beras di pasaran, Rp 8.500 per kilogram. Namun setiap warga hanya bisa membeli 10 kilogram," paparnya. TSR
Salah seorang penjual beras di pasar Cik Puan Pekanbaru, Ujang, mengaku kenaikan harga beras sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Penyebabnya adalah musim banjir yang mengganggu panen. Termasuk juga pengeringan dan jalur distribusi karena banyaknya jalan yang putus.
"Walaupun harga tinggi, namun masyarakat tetap membeli beras dan tidak banyak yang beralih membeli beras Bulog. Sebab kualitas dan rasa yang berbeda. Selama ini warga sudah terbiasa mengkonsumsi beras dari Sumbar, Sumut dan Jawa," ujarnya.
Disisi lain, Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Riau-Kepri, Tommy Despalingga, mengatakan bahwa operasi pasar yang dilaksanakan berkoordinasi dengan Disperindan. Tujuan utamanya menetralisi harga beras sebelum Raskin atau beras sejahtera didistribusikan kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM).
"Harga beras yang ditawarkan dalam operasi pasar jauh lebih murah dibandingkan harga beras di pasaran, Rp 8.500 per kilogram. Namun setiap warga hanya bisa membeli 10 kilogram," paparnya. TSR
Berita Lainnya
Kalsel Matangkan Kesiapan Jadi Tuan Rumah HPN 2025
Hendry Ch Bangun Sah sebagai Ketum PWI, Pemblokiran AHU Lindungi Organisasi
Menkomdigi akan Jadi Pembicara di World Public Relations Forum 2024 di Bali
Kalsel Tuan Rumah HPN 2025, PWI Pusat Ingatkan Waspadai Permintaan Sponsor Palsu
Gugat Dewan Pers, OC Kaligis dan Ronie Sompie Bela Hak PWI
Anggaran HPN 2025 di Kalsel Sudah Dialokasikan, PWI Matangkan Persiapan
Kalsel Matangkan Kesiapan Jadi Tuan Rumah HPN 2025
Hendry Ch Bangun Sah sebagai Ketum PWI, Pemblokiran AHU Lindungi Organisasi
Menkomdigi akan Jadi Pembicara di World Public Relations Forum 2024 di Bali
Kalsel Tuan Rumah HPN 2025, PWI Pusat Ingatkan Waspadai Permintaan Sponsor Palsu
Gugat Dewan Pers, OC Kaligis dan Ronie Sompie Bela Hak PWI
Anggaran HPN 2025 di Kalsel Sudah Dialokasikan, PWI Matangkan Persiapan